nalibmes

640 132 39
                                    

calum's pov

"aaaahhh," gue menjambak rambut gue frustasi.

gue ngga tau lagi sekarang gue harus apa. gue sama sekali gak nyangka kebohongan gue justru malah berbalik memakan gue sendiri.

ya, jadi gue bohong sama luke. gue bilang sama dia kalo pemberian freya adalah pemberian dari maddie. habisnya kalau dia tau itu pemberian dari freya, nanti ketauan kalau selama ini gue lagi deketin freya.

terus so pasti luke bakal ngga mau ngalah dan terus-terusan ngedeketin freya dengan gaya sok gantengnya dia gitu? no way.

karna gue tau, semua cewe bakal milih luke kalau disuruh pilih antara gue dan luke.

awalnya luke gak percaya pas gue bilang itu dari maddie karna biasanya maddie ngga pernah pakai paperbag-paperbag an segala kalau ngasih sesuatu ke gue. tapi karna skill ngibul gue yang udah pro dan ngga bisa kebaca, dia akhirnya percaya sama omongan gue.

masalah gue pelit brownies sama luke, ya itu karna pemberian dari freya. enak aja luke nyobain brownies dari calon mertua gue. hehe.

duhh, gue harus jelasin gimana nih sama freya?

kayaknya dia marah banget sama gue.

freya's pov

gue mengunci mulut gue selama pelajaran berlangsung, berusaha menelan kemarahan gue. gue mencoret-coret kertas gue kasar mencoba melampiaskannya kesana. mike sesekali menoleh ke belakang ke arah gue. kayaknya dia masih penasaran sama kejadian di kantin tadi, dan kayaknya juga pulang sekolah nanti dia bakal banyak nanya ke gue. ah males banget.

"freya.." panggil sonia yang heran dengan sikap gue yang ngambek sendiri daritadi.

gue mengabaikan panggilannya dan masih melanjutkan aktivitas corat-coret gue.

"lo kenapa sih daritadi gue liat-"

"lo bisa diem ga sih?!" pekik gue. pertahanan gue dalam menahan amarah akhirnya hancur. dan dalam hitungan detik semua mata menuju ke gue.

iya iya udah berapa kali gue bilang kalo gue emang cantik tapi gausah gitu juga ngeliatinnya.

gue melihat pak asrul yang menatap tajam ke gue. duh ketam gue.

"a-a ini pak, anu, kakinya sonia tadi nginjek kaki saya. duh, maaf pak." ucap gue bohong.

"ya sudah, lanjut perhatikan kesini. jadi bila nama kota dilanjutkan namanya, harus ditulis kapital blablabla," pak asrul kembali melanjutkan penjelasannya yang tadi terpotong.

"lu kenapa sih, frey?" tanya mike gusar melihat tingkah laku gue yang aneh beberapa waktu terakhir.

"gapapa," jawab gue yang menghindari tatapan serius mike. kayaknya dia tau gue lagi kenapa-kenapa.

"tau nih, freya daritadi ngambek sendiri." celetuk sonia agak berbisik.

"apaan sih lu. orang gue ngga kenapa-napa," timpal gue dengan nada agak nyolot. kemudian sonia mengabaikan gue yang marah-marah nggak jelas dan kembali memperhatikan penjelasan pak asrul yang nggak guna.

-

gue buru-buru pengen langsung keluar kelas ketika bel pulang berbunyi. ngga mau berlama-lama disini karna masih dalam susana hati yang buruk.

setelah berkemas, tanpa pamit pada sonia dan mike gue langsung melengos keluar kelas.

tiba-tiba seseorang memanggil gue.

"freya!!!"

"POKOKNYA KALO LO GAK PIKET DENDA TIGA PULUH REBU BODO AMAT!!!"

mendengar teriakan itu, spontan isi organ pencernaan gue kayak jatuh semua.

Bercanda [cth]Where stories live. Discover now