Chapter 8 : Di Tengah Kabut Bersamamu

Start from the beginning
                                    

"Jadi, brengsek apa yang kau lakukan di sini? Sampai membawa Jungkook dan Daehan kemari?" Tanya Yoongi dengan wajah

"Aku ingin menemukan Minguk. Saudara kembar mereka yang lain." Jawab Taehyung santai. Ia meminta Jimin mengambil gula. Kemudian membuka cha-cha di atas piring alas cangkir.

"Lalu? Aku dan Jimin bisa menemukannya. Tanpa bantuanmu, Taehyung!" Bantah Yoongi tegas.

"Aku tahu Hyung. Tapi, Hyung hampir saja nyaris mati dan Jimin menghubungi kami dengan suara sedih" Ucap Taehyung berputar-putar membuat Yoongi semakin kesal.

"Aku tidak butuh rasa kasihanmu"

"Memang"

"Jadi, apa tujuanmu ke sini?" Tanya Yoongi lagi penuh nada penekanan.

"Aku kesini ingin menyelidiki Minguk dan..." Jawab Taehyung menggantung. "Menemukan belial"

"Jangan harap Taehyung! Kembali ke markas sekarang! Aku tak akan mengizinkanmu tinggal" Bentak Yoongi marah.

Jimin dan Jungkook menatap sedih kekasih dan calon kekasih masing-masing yang sedang beradu argumen. Bak seorang Ayah yang tidak suka anaknya melakukan hal konyol.

Taehyung melihat ke arah pintu. "Aku tidak ingin Hyung kelepasan membunuhnya. Ada yang harus aku selesaikan, tanpa campur tanganmu Hyung"

"Apa kau? Aku benci mengatakan ini, kau sudah punya Jungkook bukan?" Tanya Yoongi sedikit menimbang.

"Tidak seutuhnya" Jawab Taehyung tersenyum tipis.

"Kalau begitu jadikan itu seutuhnya Jungkook" Balas Yoongi menatap Jungkook sangar. "Dan lupakan si brengsek itu, Taehyung"

Mata Jungkook bergetar, ia tahu maksud arah pembicaraan Yoongi. Apa ada seseorang di hati Taehyung selama ini? Kenapa ini terjadi di saat Jungkook sudah membuka hatinya. Jungkook meremas kuat celana. Tangan berkeringat dingin. Bodoh, sangat bodoh!

"Hyung.... Demi Tuhan!!! Aku tidak punya perasaan padanya. Lagian aku ke sini untuk meluruskan sesuatu. Si brengsek itu bisa membuatku bertemu dengan orang yang sudah melahirkanku. Aku hanya ingin tahu tentang keluargaku. Sebab Bangtan Boys tidak akan jadi tempatku pulang sekarang" Ucap Taehyung tenang dan sedikit meninggi membuat Yoongi maupun Jimin kaget.

"Anggapan konyol apa ini Taehyung?!" Tanya Jimin ikut tersulut kemarahan. "Kau bagian dari kami, kita semua keluarga apa pun yang terjadi. Kita semua... Kita semua keluarga..."

"Tapi, kata Namjoon Hyung aku harus menjadi Raja negara belakang. Dia yang akan menggantikan Ketua Woobin" Jawab Taehyung masih tenang tanpa menatap Jimin.

"Brengsek!!! Brengsek!!! Damn it!!!" Hujat Yoongi menendang sofa yang di dudukinya.

"Banyak hal yang kau lewatkan Hyung dan jangan libatkan perasaanmu. Ada kasus yang harus kita selesaikan" Ucap Taehyung berjalan meninggalkan Yoongi. Ia menarik tangan Jungkook untuk mengikuti langkahnya.

Taehyung masih menggenggam tangan Jungkook erat. Apakah ini saat yang tepat untuk jujur dengan perasaanku?, batin Jungkook bergemuruh dan sesak, tapi tidak. Jungkook tidak akan bilang sekarang, karena akan terkesan terprovokasi oleh keadaan. Bukan cinta yang sesungguhnya dan Jungkook benci akan anggapan seperti itu.

"Tae..." Panggil Jungkook sangat lembut. "Ayo kita kembali pulang ke markas. Percayakan pada Yoongi dan Jimin di sini"

"Tapi, Belial...." Ucap Taehyung terhenti sebab Jungkook menciuminya dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang.

"Belum tentu dia di sini, Tae. Jika ingin mencari keluargamu, kita bisa menemukannya. Aku tahu sebuah tempat dimana kita bisa menemukan siapa dirimu yang sebenarnya" Kata Jungkook mencoba memberi pengertian. "Aku pernah magang di sana dan Dokter Cha punya kekuasaan di sana. Kita bisa mendapatkan akses. Tak perlu bertemu dengan Belial. Lagian dia jahat bukan?"

Crazy Bunny Coaster ' VKOOK ' Pt.1 ( Travel Light )Where stories live. Discover now