REWRITE - Dua puluh Satu : Sakura's life

10.6K 795 84
                                    

Sakura sangat terkejut ketika melihat Kakashi masuk ke ruang rapat dan membisikkan sesuatu padanya. Awalnya ia ingin marah karena Kakashi tanpa peringatan langsung mendekat dan berbisik di telinganya, namun Sakura merasa sesak mendengar apa yang Kakashi katakan padanya.

Nyonya Anko ada disini dan sedang mencarinya, astaga. Tanpa berpikir panjang juga tanpa mengucapkan apapun, Sakura bangkit dari kursinya dan berlari menuju lift. Saat di dalam lift Sakura ingin sekali pulang dan menghindari Anko. Tapi ia harus menyelesaikan masalahnya dulu. Dengan gemetar Sakura menekan tombol menuju lantai ruangan kerjanya.

Dalam pikiran Sakura sekarang ia harus segera bergegas. Ia tidak ingin nyonya Anko menceritakan semuanya. Ia tidak ingin orang lain mendengar masalahnya.

Sakura terlihat pucat ketika memasuki ruangan, matanya menemukan sosok Anko yang duduk menunggu dirinya. Begitu melihat Sakura, Anko berdiri dan segera menghampirinya.

"Ayo kita kembali."Ucapnya dengan permohonan. Sakura menggeleng pelan.

"Aku tidak bisa."Jawab Sakura dengan penuh rasa menyesal. Saat Sakura sadar bahwa di ruangan itu bukan hanya ada dirinya dan Anko, Sakura menarik seniornya itu untuk keluar dan membicarakannya di dalam ruang rapat.

...

"Aku sama sekali tidak mengerti, kenapa asisten Tsunade datang kemari."Naruto memainkan ponsel di tangannya. Sasuke menyenderkan punggungnya dalam ke sofa.

"Aku penasaran apa yang mereka bicarakan? Aku harap Nyonya Anko berhasil membawa Sakura pergi. Maka masalah ini kita akan selesai dengan mudah. Benarkan Sasuke?"

Sasuke memperhatikan pintu dimana Sakura dan nyonya Anko menghilang, "Hn."Jawabnya. Naruto meneguk habis anggurnya. Ia sangat bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Sampai hari inipun ia tidak mengerti masalah apa yang yang terjadi antara Sakura dengan Tsunade, serta mengapa ia harus terlibat. Sepertinya potongan takdir agak kejam padanya, Naruto hanya ingin menikmati masa mudanya dengan mengejar cinta Hinata. Bukannya menjadi babysitter untuk Sakura.

"Aku sedang berpikir, kalian, kau dan Sakura tidak bisa masuk dan keluar seenaknya di perusahaan ku. Apalagi setelah kalian terlibat dalam hal penting."Ucap Sasuke sambil mengurut pangkal hidungnya. Tidak jauh berbeda dengan Naruto, boss dari Uchiha entertainment itu juga bingung. Perusahaannya benar-benar seperti taman bermain saat ini.

Naruto berdiri menghampiri Sasuke, "Kalau kau ingin membuat Sakura tetap disini, Kau harus membuatnya jatuh cinta padamu."

Sasuke menatap Naruto malas, "Kalimat itu lagi."Apa Naruto tidak akan menyerah menyuruhnya untuk membuat Sakura jatuh cinta? Lagipula ia tidak tahu dimana letak hubungan ia harus membuat Sakura jatuh cinta bisa membuat masalah yang terjadi semua selesai.

Dering ponsel Naruto membuat kaget mereka berdua, nama Tsunade tertera pada Id caller.

"Iya, Nyonya Anko kemari."

"..."

"Apa?"

"..."

"Jadi bagaimana?"

"..."

"Baiklah."

Naruto memainkan ponselnya kembali ke dalam saku celana.

"Nyonya Anko datang kemari tanpa persetujuan Tsunade. Kita harus membatalkan keinginan Anko yang ingin membawa pulang Sakura."

Sasuke tidak bergerak dari tepat nya, "Bisa kau diam? Aku sama sekali tidak ingin tahu apa yang kau bicarakan dengan wanita tua itu."
...

Sakura berhasil meyakinkan Nyonya Anko bahwa ia butuh Waktu, ia butuh berpikir dan ia butuh menjauh dari segala sesuatu yang berhubungan dengan KIH. Ini semuanya terasa rumit baginya, ia masih merasa bahwa semua yang ia lakukan sekarang, termasuk resign dari KIH adalah hal yang benar.

A PlanWhere stories live. Discover now