REWRITE - empat : A plan

12.2K 1K 12
                                    

"Jadi, Kau punya sekretaris baru lagi?"Tanya Shikamaru.

"Hn. Terima kasih pada Naruto."Sasuke menyesap kopi pahitnya pelan.

Naruto tersenyum dengan bangga.

"Sekretaris yang ke-5 bulan ini."Sai mengalihkan perhatian dari iPad-nya ke pembicaraan teman-temannya yang ia anggap sangat menarik. The new Big boss's secretary.

"Berani bertaruh berapa lama yang ini?"Tanya Neji dengan seringai.

Shikamaru mendengus malas. Temannya selalu saja seperti ini. Tidak pernah dewasa.

"Paling lama seminggu. Yang kemarin hanya 3 hari. Dugaan kita kan paling cepat 4 hari."

"Mereka lebih banyak duduk mengurus skincare mereka."Si big boss akhirnya kembali menimpali.

"Katakan juga terima kasih pada anjing penjaga mu yang membuat mereka banyak mengeluh."Dengus Naruto malas. Kebanyakan alasan mereka semua mengundurkan diri mempermasalahkan hal yang sama.

"Karin?"Tebak Sai.

Sasuke, Shikamaru, Neji, Naruto dan Sai adalah sahabat sejak kecil. Mereka sekarang sedang duduk menikmati makan siang yang sudah sangat terlambat sejam di Caffe langganan mereka.

"Aku pastikan yang kali ini bertahan cukup lama. Dan begitu ia re-sign alasan keluarnya akan sangat masuk akal."Naruto menantang para sahabatnya.

Sai dan Neji saling berpandangan. Sedangkan Shikamaru menatap Naruto tajam. Sedangkan Sasuke mendengus malas.

"Memangnya siapa sekretaris kali ini?"Tanya Sai penasaran. Baik Sasuke dan Naruto tidak ada yang ingin menjawab pertanyaan Sai. Cukup lama diam sampai Sasuke yang akhirnya menjawab.

"Haruno Sakura."

Yang terjadi selanjutnya membuat Sasuke menyerit tak suka.

Neji tersedak tiramisu yang baru saja di tenggorokannya. Hingga batuk-batuk keras dan menarik perhatian pengunjung Caffe lainnya.

"That's gross!"Shikamaru berteriak seakan berada di hutan ketika sesuatu mengenai wajahnya keluar dari mulut Neji.

Dan

"Tidak mungkin."Gumam Sai kaget tanpa sengaja menjatuhkan iPad miliknya sendiri.

Naruto tersenyum penuh kemenangan melihat respon sahabatnya.

"Apa yang dilakukan seorang dokter di kantor Sasuke?"Suara Neji terdengar parau.

"Naruto kau sudah gila?"Belum juga terjawab pertanyaan Neji, Shikamaru melontarkan pertanyaan yang lain.

Sasuke menyerit bingung. Ada apa dengan sekretaris barunya sampai semua sahabatnya bertingkah berlebihan.

"Aku bertaruh Sasuke. Besok kau sudah pasti akan memecatnya. Paling lama 3 hari."Ucap Sai serius. Sasuke langsung melayangkan tatapan membunuhnya pada Naruto.

"Guys. Ini Haruno Sakura. Sasuke kau tidak bisa memecatnya sesuka hatimu."Seru Naruto.

"Yah, Haruno Sakura yang berhasil melayangkan pukulan di wajahku karena tidak sengaja membuat seorang perempuan di fakultas hukum menangis." -Neji

"Haruno Sakura yang berhasil mempermalukan ku di depan puluhan dekan kampus dan ribuan mahasiswa. Ia mengatakan lukisanku dengan sangat buruk. Hanya karena sehari sebelumnya aku rebutan Thai tea di kantin dengannya, berakhir dengan Thai tea itu tumpah dan jas dokternya kotor." -Sai

"Haruno Sakura mahasiswa kedokteran yang terkenal karena kehebatan makian dan usilnya. Yang selalu membuat fakultas bisnis menjadi Sasaran karena sering membuat banyak perempuan patah hati. Berisik sekali."-Shikamaru.

Tatapan Sasuke langsung saja berubah menjadi malaikat maut yang siap mencabut nyawa Naruto saat itu juga. Lagipula kenapa ada mahasiswa kedokteran yang begitu terkenalnya memiliki kelakuan buruk seperti itu? Anak kedokteran harusnya memiliki atitude tinggi dan sibuk dengan laporan juga praktikum lab.

Naruto menghela nafas.

"Guys ini hanya Sakura. Lagipula itu terjadi hanya di semester awal menjadi mahasiswa baru."ulangnya pelan.

Sai menggeleng horor. Meskipun Sakura memang tidak pernah terdengar ulahnya lagi setelah semester 2. Tapi Tetap saja.

"Sakura yang pernah menyiramkan tinta ke kepala Lee waktu magang di UP kan?" - Sai. Dua.

"Sakura yang pernah menolak cinta mu waktu magang di UP?" -Neji. Dua.

"Jangan bilang ia alasan mengapa kau rela meninggalkan jabatan mu sementara di kantor dan merengek pada Sasuke untuk memberikan HRD nya libur 40 hari?"Tebak Shikamaru.

Naruto tersenyum nyengir menanggapinya.

"Ingat Sakura yang pernah ku ceritakan? Perempuan berambut musim semi dan bernama Sakura. 2 tahun yang lalu pernah ku ceritakan. Tsunade-sama mengangkat seorang cucu perempuan?"Tanya Naruto.

Tsunade adalah mantan kepala sekolah asrama mereka dulu sewaktu junior dan senior. Mereka sangat menakuti dan menghormati Tsunade. Selain kepala sekolah, Tsunade juga merupakan pemilik rumah sakit KIH.

"Kau hanya bilang berambut musim semi. Dan aku berfikir berwarna Hijau." -Sasuke

"Warna Biru." -Sai
"Kuning." -Neji
"Orange seperti mu." -Shikamaru

"Kita sedang membicarakan Sakura yang sama. Yah Sakura yang kalian bicarakan dan Sakura yang Tsunade-sama angkat jadi cucunya adalah Sakura yang sama."Jelas Naruto.

Baik Shikamaru, Neji maupun Sai masih belum mempercayai mereka sedang menceritakan Sakura yang sama.

"Apa maksudnya ini?"Sasuke jelas meminta penjelasan. Dia memang tidak mengetahui apa-apa soal masa kuliah para temannya. Karena ia sibuk mengejar gelar BA dan MBA-nya di London.

"Ini perintah Tsunade-sama"Ucap Naruto menghela napas pelan.

Sasuke mengerutkan keningnya. Begitu-pun yang lainnya.

"A Plan"Ulangnya.

Dan Sasuke mendengus kasar. Rencana apa? Kenapa ia bisa masuk di dalamnya. Terlebih lagi, kenapa Harus perusahannya? Sasuke tidak akan memaafkan Naruto jika perusahaannya dijadikan taman kanak-kanak.

A PlanWhere stories live. Discover now