REWRITE - Sembilan : Just Her First Day

10.5K 965 23
                                    

Walau mereka keluarga yang bisa dikatakan super sibuk dan setiap jamnya ribuan dollar mengalir kedalam rekening mereka, Fugaku sebagai kepala keluarga selalu meminta waktu dua Minggu sekali pada putranya untuk duduk bersama menikmati makan malam.

Uchiha adalah keluarga yang mengutamakan kesopanan, makan dengan tenang tanpa suara merupakan aturan tak kasat yang menjadi tradisi di Keluarga itu. Tidak ada pembicaraan sampai makanan penutup. Pembicaraan dan diskusi lainnya dapat didiskusikan saat itu.

Itachi tersenyum menatap puding coklat stroberi yang harus diakuinya akan menjadi salah satu makan penutup favorit nya.

"Ini sungguh lezat, dan aku tidak bisa berhenti untuk tidak memakannya. Benar kan Sasuke?"Itachi mengambil potongan puding yang ketiga dan menanyakan pendapat adiknya.

Sasuke mengangguk setuju. Sebagai salah satu orang yang suka memilih-milih makanan, Sasuke tidak bisa menolak rasa lezat puding coklat stroberi ini. Sangat sesuai kriteria makanannya.

"Tidak terlalu manis. Aku menyukainya."Sasuke sendiri sedang melahap puding potongan keduanya.

Fugaku juga menikmati puding itu seperti yang lainnya. Tapi sedari tadi makanan semua yang dimakannya, rasanya berbeda. Ia sadar bahwa semua makanan ini bukan masakan istrinya.

Mikoto tersenyum menatap piring-piring kosong di atas meja. Semua makanan habis tak bersisa, dan dia sangat senang melihatnya. Apalagi untuk putra bungsunya yang sangat sulit makan dan memilih-milih makanan.

"Sudah kuduga kalian akan menyukainya. Pudingnya sangat luar biasa."Mikoto tidak bisa menahan untuk mengungkapkan perasaanya. Dia juga melahap puding itu dengan senang.
"Yah, tapi semua makanan ini berbeda."Ungkap Fugaku. Ia juga tidak bisa menahan pendapatnya.

Mikoto tersenyum.

"Maksud ayah?"Tanya Itachi, ia bahkan tidak sadar kalau sudah menghabiskan 4 potong puding dengan cepat.

"Hn?"Sasuke yang sedang melahap pudingnya juga tidak mengerti dengan ucapan ayahnya.

"Semua ini, semua makanan ini rasanya berbeda. Puluhan tahun memakan masakan ibumu, Ayah hapal bagaimana rasa nya. Terutama sup miso dan telur dadarnya, rasanya sangat berbeda."Fugaku berhenti menjelaskan maksudnya dan meneguk segelas air.

Itachi dan Sasuke sangat penasaran dengan ucapan ayahnya. Sedangkan Mikoto tersenyum mendengar sang suami menyadari bahwa bukan dirinyalah yang memasak makan malam mereka ini. Makan malam yang luar biasa.

"Sup miso kali ini tidak begitu banyak menggunakan garam, begitupun dengan semua makanan lainnya. Semua makanan malam ini merupakan makan sehat. Kebanyakan makanan yang direbus. Jauh beda dengan ibumu yang lebih senang dengan makanan yang ditumis"Lanjut Fugaku. Itachi dan Sasuke juga ikut menyelesaikan makan mereka.

"Benar sekali Fuga-kun. Bukan aku yang memasak makanan ini."Mikoto membersihkan remah sisa makanan di sudut mulutnya dengan napkin putih.

Itachi dan Sasuke saling memandang bingung. Ibunya biasa sangat kritis dalam makanan, ia tidak bisa membiarkan seseorang masak tanpa diomelinya.

"Seseorang membantuku. Ia yang memasak semua ini."Jelas Mikoto. Dia tersenyum melihat raut wajah bingung para lelaki yang dicintainya dalam hidupnya.

"Aku yakin Ayame hari ini tidak datang. Dia sudah menelpon ku pagi tadi."Sasuke sangat penasaran siapa yang membantu ibunya memasak.

"Well, kalau begitu siapa?"Tanya Itachi pada ibunya.

"Salah satu sekretaris kalian."Jawab Mikoto, dia masih belum mau menjawab siapa nama orang yang telah membantunya dan membiarkan mereka menebak-nebak.

Fugaku juga penasaran, "Aku yakin bahwa Obito tidak bisa memasak.", Jadi ia juga ikut menebak.

"Well, skala satu sampai sepuluh. Seratus persen aku ragu kalau Rin tadi meninggalkanku pertemuan ataupun berangkat secepat itu ke Jepang, dia pasti lebih memilih reuni dengan Kakashi dan Obito."

Sasuke menaikkan alisnya satu, "Tidak mungkin Haruno..."

Mikoto memotong ucapan Sasuke dengan senyum mengembang.

"Benar sekali. Hari ini Sakura yang memasak makan malam ini. Hebat bukan?"

Sasuke mengerutkan keningnya dalam, begitupun dengan Itachi.

"Haruno?"Ulang Sasuke
"Haruno Sakura?"Itachi seakan tidak percaya.
"Siapa Haruno Sakura?"Tanya Fugaku.

Mikoto berdiri mengumpulkan piring kotor diatas meja. Dia menumpuknya menjadi satu.

"Sekretaris baru Sasuke. Dia sangat pandai memasak."Mikoto mengangkat setumpuk piring menuju dapur.

Fugaku menatap Sasuke penuh tanya. Istrinya jarang memuji orang dan dia memuji Sekretaris putra bungsunya. Itu adalah hal yang sangat langkah dan sangat menarik.

"Aku sama sekali tidak mengerti."Itachi terdengar sangat bingung.

"Sakura adalah seorang dokter. Kenapa dia bisa menjadi sekretaris mu Sasuke? Itulah hal yang tidak ku mengerti."Tambah Itachi.

A PlanWhere stories live. Discover now