REWRITE - dua belas : Dangerous

11.5K 929 68
                                    

Hari Selasa adalah hari yang selalu ditunggu-tunggu oleh Uzumaki Karin. Hari dimana bosnya selalu mengendarai mobilnya sendiri, hari dimana ia bisa melancarkan aksinya pulang berdua dengan bosnya itu.

Karin berdandan secantik mungkin, menyemprotkan parfum sebanyak mungkin dan berakting selelah mungkin. Biasanya berhasil, biasanya tidak. Bosnya itu terkadang pulang lebih awal tanpa diketahui nya. Tapi Karin bertekad hari ini dia harus berhasil pulang berduaan bersama sang bos. Memikirkannya saja sudah membuat senyumnya mengembang lebar.

Tapi sudah sejam menunggu si boss belum muncul-muncul bersama dengan nona beracun layaknya Medusa. Karin mendengus kesal 2 tahun dirinya menjadi resepsionis di lantai bosnya, tapi ia tidak pernah sekalipun ditawarkan menjadi sekretaris dari Uchiha Sasuke. Padahal Karin sangat berharap selangkah lebih dekat untuk bisa bersama dengan Uchiha Sasuke.

Sekretaris Sasuke yang baru malah semakin mempersulit rencananya. Perempuan berambut pink bermanik emerald yang terang-terangan mengibarkan bendera perang padanya. Kali ini Karin tidak akan membiarkan Sakura (Karin manggilnya : Perempuan berbisa) membuat rencana mingguannya gagal.

...

Rapat akhirnya kembali diundur besok. Sedangkan anniversary UE adalah bulan depan, mereka tidak mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan semuanya tepat waktu jika terlalu banyak perdebatan. Sasuke sedikit merasa bahagia berhasil membuat semua sahabatnya harus berpikir keras dan kesal. Hiburan tersendiri baginya.

Mungkin perempuan itu tidak menyadarinya, tapi hanya ada 3 perempuan diruang itu dan hanya satu yang paling mencolok. Berambut merah muda dengan manik emerald. Sasuke mengawasi nya, perempuan itu beberapa kali membuka ponselnya di bawah meja dan terlihat beberapa kali menyeritkan keningnya sebelum akhirnya tersenyum tanpa sebab. Agak menyeramkan.

Sangat terbalik dengan para orang-orang yang bernasib sama seperti perempuan itu yang masuk kedalam panitia inti, wajah yang terpancar adalah kefrustasian.

Sakura sesekali menggigit bibir bawahnya dengan pelan, juga menatap serius jalannya rapat sambil menggigit ujung pensil yang di pegang nya. Apa yang kau perhatikan Sasuke? Bukan yang itu maksudnya.

Maksudnya Sasuke menyadari satu hal, senyum perempuan itu tidak wajar dan malah membuat Sasuke merasa cemas. Apalagi saat perempuan itu secara diam-diam membuka ponselnya dan langsung menatap dirinya. Sasuke bukannya merasa terlalu percaya diri, tapi ketika Sakura sadar bahwa Sasuke juga sedang menatapnya ekspresinya berubah pucat. Bukannya memerah. Bukan juga Sasuke mengharapkan wajah Sakura memerah ketika ketahuan menatapnya. Tapi, bukannya itu respon yang paling logis. Jadi ketika melihat perubahan sikap Sakura yang langsung gugup, Sasuke pikir ada yang tidak beres.

Untuk pertama kalinya Sasuke takut dengan senyum seseorang dan untuk pertama kalinya Sasuke berharap keputusan nya tidak membawa petaka sendiri baginya.

Naruto menghampiri Sasuke dengan ekspresi panik ketika selesai rapat. Dia dan Naruto akhirnya mengambil privasi bicara berdua disudut ruangan.

"Sasuke ini gawat. Ayahku pulang dari Swiss hari ini."Naruto benar-benar panik. Sasuke tidak melihat ada suatu masalah yang berarti dihadapi oleh Naruto.

"Hn, ya lalu?"Sasuke memberikan respon santai. Bukan karena apa, karena ia bingung dengan maksud Naruto.

"Ayah bakal berada di Konoha seminggu, itu tandanya aku harus balik ke perusahaan selama seminggu."Jelas Naruto. Sasuke kini yang berubah panik. Posisi head HRD akan kosong jika Naruto kembali ke perusahaan sebelum perjanjian berakhir.

"Kau bilang sebulan."Sasuke tidak menyukai sesuatu yang terlalu mendadak, apalagi saat pikirannya tidak tenang memikirkan senyum Sakura. Ayolah, ada apa dengan senyum Sakura?

A PlanWhere stories live. Discover now