10

64 9 0
                                    

#happy Reading Guys

~maaf, ceritanya pendek gara gara banyak tugas, maklumi aja ya hehehe~

Gabrielle POV

'Duh, kenapa harus bangun pagi sih? Ngantuk tau gak. Kalau bukan untuk keluargaku, pasti aku akan tidur sampai nanti jan 6.00' batinku. Jelas sekali, sekarang ini aku bangu jam 3.00 seperti para Maidku.aku segera mempersiapkan, karena aku nanti berangkat sekolah dan yang berada dirumah hanya Ibu, jadi aku berpikir agar ibu aman dari orang orang jahat yang ingin merebut kekuasaanku. Aku membatasi ruang bawah dan ruang atas dengan pagar ditangga. Tangga yang kupasang sengaja tidak pakai gembok atau semacamnya, tapi kuncinya menggunakan sidikjari, dan lensa. Yang ada didalam daftar hijau adalah aku, Leon, Victory dan pegawai Maid yang kupercaya yakni Bi Inah. Selain yang aku sebutkan tadi, siapapun yang masuk langsung kena laser yang berakibat fatal. Sadis? Memang. Itulah cara agar mereka tahu diri disini siapa yang tuan dan siapa yang peliharaan. Sudah jam 6.00, aku langsung bersiap dan menuju bawah agar langsung kesekolah.

"pagi Gabrielle" sapa Keira. Aku tidak menanggapi perkataannya dan langsung menyambar kunci di meja

"kau mau sekolah?"tanyanya lagi. Aku tidak menjawab dan memilih berjalan kearah pintu

"apak-"

"BISAKAH KAU BERHENTI BICARA"kataku kehilangan kesabaran

"JANGAN. PERNAH. MENCAMPURI. URUSANKU. ATAU. KAU. MATI" kataku menekan setiap kata. Keira terdiam membisu dan kulanjutkan langkah pergi menjauh dari rumah neraka itu. Aku sengaja tidak sarapan dirumah, karena mau sarapan dikantin karena itu lebih baik. Aku langsung kekantin dan memilih tempat di bangku pojok.

"mang, bakso satu mangkok sama teh angetnya" kataku sedikit berteriak

"iya neng"katanya

"bi, siomay satu piring" kataku lagi tapi lain penjual

"siap non"katanya

Karena menunggu terlalu lama, aku mendengarkan musik yang mengalun indah ditelingaku.

High dive into frozen waves where the past comes back to life
Fight fear for the selfish pain, it was worth it every time
Hold still right before we crash 'cause we both know how this ends
A clock ticks 'til it breaks your glass and I drown in you again

'Cause you are the piece of me I wish I didn't need
Chasing relentlessly, still fight and I don't know why

If our love is tragedy, why are you my remedy?
If our love's insanity, why are you my clarity?

If our love is tragedy, why are you my remedy?
If our love's insanity, why are you my clarity?

Walk on through a red parade and refuse to make amends
It cuts deep through our ground and makes us forget all common sense
Don't speak as I try to leave 'cause we both know what we'll choose
If you pull then I'll push too deep and I'll fall right back to you

'Cause you are the piece of me I wish I didn't need
Chasing relentlessly, still fight and I don't know why

If our love is tragedy, why are you my remedy?
If our love's insanity, why are you my clarity?

Langsung kumatikan musik saat pesananku datang. Aku makan seperti orang tidak tahu etika dan kelapan selana 100 tahun. Tiba tiba orang duduk didepanku

"makan itu yang pelan pelan"katanya mengambil tisu dan membersihkan mulutku yang penuh dengan saos siomay

"aphaanh heh wlo?"tanyaku masih memakan siomay

My MemoriesWhere stories live. Discover now