Part 18: Caroline's New School

5.7K 311 7
                                    

***

Gadis cantik berdarah campuran dari Canada dan London itu melihat dirinya di sebuah kaca besar yang ada di kamar yang telah dianggap menjadi miliknya itu. Dia menyisir rambut brunette-nya yang berbentuk keriting gantung itu lalu menjepit poninya ke atas.

Hanya sebuah sweater pink muda yang tebal dan celana jeans hitam yang membalut tubuhnya. Dia mengambil tasnya itu lalu turun ke bawah untuk memakan sarapannya. Tumben sekali hari ini Alex sudah bangun lebih dahulu. Mungkin karena akan mengantar Caroline ke sekolah barunya.

"Morning Alex," sapa Caroline disambut dengan senyuman kakak sepupunya itu. "Kamu ada kuliah hari ini? Setauku Alice libur dan sekarang menginap di rumah sakit temannya,"

"Enggak, aku juga libur. Dan aku memang sedang ada urusan juga jadi aku sekalian mengantarmu," jawab Alex sambil duduk dikursi dan mengambil selembar roti setelah Caroline mengambil rotinya. Gadis itu hanya mengangguk-angguk mengerti.


***

Alice merasa tidurnya sangat nyaman semalam. Tidak tahu kenapa. Rasanya seperti ada orang yang melindunginya saat ia terlelap.

Matanya masih tertutup dan sangat berat untuk dibuka, tetapi pikirannya sudah berlari kemana-mana ketika ia merasakan sebuah tangan melilit di sekitar perutnya. Membuat gadis itu agak kesulitan bernafas karena tertindih tangan yang berat itu.

Alice membalikkan badannya dan menemukan Justin yang masih tertidur. Wajahnya terlihat sangat tenang saat matanya tertutup, membuatnya ingin tersenyum. Gadis itu memindahkan tangan Justin diikuti sebuah gerakan dari tubuh Justin.

Tetapi saat ia ingin turun dari tempat tidur, sebuah tangan kekar menahannya. Justin masih memejamkan matanya tetapi bibirnya tersenyum.

"Justin, what are you doing? Lepaskan aku,"

"Aku nggak akan melepaskanmu sebelum kamu memberiku 'morning kiss'," ucap Justin sambil tertawa kecil dan menatap Alice yang mukanya mulai memerah.

"Ah, udahlah, jangan bersikap seperti anak kecil," Alice malah mengucapkan kata-kata yang sama sekali belum dicernanya diotak. Langsung begitu saja meluncur dari mulutnya.

"Anak kecil? Alice yang cantik, aku cuma minta satu permintaan aja kok. Just a morning kiss from you, please," pinta Justin masih menahan tangan Alice bahkan menariknya. Gadis itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba melepaskan tangannya dari Justin.

"Justin, lepaskan aku sekarang. Atau...," Alice masih menggantungkan kata-katanya.

"Atau apa? Atau kamu akan menciumku?" tanya Justin sambil tersenyum miring.

"Justin aku serius. Cepat lepaskan aku," ucap Alice dengan nada yang agak kesal.

"Give me one and i'll let you go," kata Justin dengan raspy voice-nya yang menurut Alice sangat seksi dan membuatnya merinding.

"Okay, but close your eyes,"

"Tapi janji, jangan coba coba kabur dariku," kata Justin yang setelah itu menutup matanya perlahan.

"Iyaaa," balas Alice. Gadis itu masih kebingungan apa yang harus dilakukannya sekarang, karena salah satu tangannya ada digenggaman erat Justin. Dia melihat ke kanan dan kiri, mencari sesuatu yang bisa dilakukan untuk menghindari semua ini.

Dan untunglah seseorang menyelamatkan Alice dari semua ini. Mereka -Alice dan Justin- langsung memghentikan apa yang mereka lakukan ketika melihat seorang gadis dengan hot pants dan kaosnya itu berdiri mematung di depan pintu.


***

Caroline melangkahkan masuk ke dalam sekolah yang bisa dibilang cukup mewah itu. Dia sangat bingung harus pergi ke mana sekarang untuk mencari kelas barunya. Sekolahnya terlalu besar dan terlalu banyak ruangan.

Lovers (Justin Bieber Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang