Part 4: Night Club

7.7K 373 8
                                    

***

Brittany dan Alice sedang menunggu Jason di ruang tamu sekarang. Sebelumnya dia -Alice- memang sudah izin dengan Alex dan ia membolehkannya kecuali jika gadis itu mau pulang sebelum jam 12 malam. Kedua gadis itu masing-masing masih berkutat dengan ponselnya sampai mendengar suara deruan mobil dan bunyi klakson mereka keluar dari rumah Alice dengan pintu gerbang yang cukup tinggi.

Jason datang dengan mobil Ferarri putih mirip seperti milik Justin. Saat masuk ke dalam mobil, Alice merasa dia pernah mencium aroma yang sama dengan mobil Justin. Lemon segar. Gadis itu tidak berbicara sedari tadi karena pikiran aneh masih saja mengelabuhi kepalanya. Justin dan Jason memang mirip.

"Alice!" teriak Brittany dan Jason tiba-tiba. Mobil juga sudah berhenti. Gadis itu sangat kaget sehingga bangun dari senderannya.

"What!?"

"Here we go," ucap Jason. Tiba-tiba muncul perasaan tidak enak pada diri Alice. Tempat yang memang sudah pernah dilihatnya tapi ia belum pernah memasukinya. Apa dia akan berdosa?

"Night club?" tanya Alice lalu menengok ke arah Brittany yang duduk dijog belakang sendirian. Temannya itu hanya menaikkan kedua bahunya dan diikuti dengan anggukan Jason.

"Kamu nggak bercanda kan Jas? Untuk apa kita ke sini?" tanya Alice tidak sabar.

"Sshhh. Udah kamu ikut aja. Nggak bakal nyesel deh," jawab Jason lalu menarik tangan Alice masuk ke dalam diikuti Brittany di belakangnya.

Mereka bertiga berjalan satu persatu karena cukup banyak orang di sana. Tapi tangan Jason tak lepas dari Alice dan tangan Alice juga masih menarik Brittany. Sejumlah orang di dalam klub itu banyak yang mabuk-mabukan. Minum berkali-kali lalu bersendawa. Kebanyakan perempuan hanya mengenakan hot pants dan tank top dan bergaul dengan laki-laki. Jelas tempat itu bukan tempat yang cocok untuk Alice atau pun Brittany. Tapi gadis itu masih saja penasaran apa yang akan diberikan Jason.

Dari kejauhan mata gadis itu -Alice- sudah melihat beberapa teman Jason sedang duduk-duduk sambil memegang alkohol mereka lalu bersulang. Jason mengangkat tangannya lalu memberi salam khusus dengan teman-temannya itu yang tidak tau apa maksudnya sama sekali.

"You bring her again? Are you sure Jas?" tanya seorang perempuan yang hanya menggunakan hot pants merah dan tank top hitam seperti melecehkan Alice.

"Yeah, why? She's my future girlfriend guys, don't worry," jawab Jason dengan percaya diri membuat Alice menyenggol lengan pria itu tapi dia hanya tertawa.

"Where's the surprise?" bisik Alice ditelinga Jason saat pria itu sedang memesan minuman. Sang pelayan memberikan tiga gelas yang berisi minuman berwarna agak kekuningan yang sama sekali tidak diketahui Alice dan Brittany apakah itu.

"What is it?" tanya Brittany melihat minuman dengan gelas yang berisi hanya sedikit air di dalamnya.

"Minumlah. Aku tau kalian haus,"

"Ini bukan beer kan?" tanya Alice memastikan. Dia bahkan belum pernah melihat isi beer sama sekali. Gadis itu memang terlalu alim. Orang tuanya tidak pernah mengajarkannya minum atau pun merokok. Mereka tidak pernah mengenalkan kepada anak-anaknya hal-hal yang buruk. Tetapi memang seharusnya Alice tau.

"Haha, tentu saja bukan. Aku nggak minum," jawab Jason sambil sedikit tertawa. Setelah itu Alice dan Brittany langsung meminumnya karena mereka sangat haus.

Detik. Menit. Jam. Dua jam pun telah berlalu saat mereka datang ke klub malam itu. Mata Alice sangat buram dan badannya sangat sudah tidak kuat untuk menanggung beban dalam tubuhnya. Gadis itu berjalan sempoyongan ke arah Jason dan teman-temannya. Nyaris saja ia terjatuh tetapi untung saja salah satu teman Jason menolongnya. Dia tertawa-tawa tidak jelas dalam ketidaksadarannya. Sedangkan Brittany sudah tertidur dan diantar oleh teman perempuan Jason ke rumahnya.

Jason langsung pamitan pulang dan membawa Alice pergi dari klub malam itu. Pria itu sengaja tidak minum terlalu banyak agar bisa menjalankan niat buruknya. Dan Alice sekarang sudah dalam keadaan mabuk dan menuju perjalanan ke rumah Jason. Ponsel gadis itu terus berdering karena sekarang sudah hampir jam setengah 1 malam. Jelas Alex mengkhawatirkannya.

Seasmpainya di rumah Jason yang sangat mewah, pria itu menuntun Alice yang sedari tadi mengoceh sendiri seperti orang tidak waras masuk ke dalam rumahnya dan berjalan menuju kamar. Keadaan rumahnya sudah sepi senyap dengan beberapa lampu yang sudah dimatikan. Langkah kaki Alice dan Jason menuju kamar Jason sangat terdengar karena keduanya juga dalam keadaan mabuk.

Gadis itu langsung menghempaskan dirinya di atas kasur Jason yang empuk dan besar. Sedangkan pria itu menutup pintu kamarnya dan melepas kemejanya. Alice masih tertawa sendiri sambil memegangi perutnya. Tapi Jason terus memikirkan 500 dolar yang akan diberikan Twist setelah berhasil menjalankan misinya.

"You're so funny dude. Kenapa kamu melepas bajumu? Kamu mau mandi? Hahahaha," tawa gadis itu seperti orang gila saat sudah duduk. Tetapi Jason malah mendorong tubuh Alice sehingga gadis itu terjatuh di atas kasurnya lagi.

"No, you're hot," balas Jason dengan sambil tersenyum nakal.

-To Be Continued-

----------------

Makasih banget buat yg udah baca :)

And i see you pervy beliebers ;)

Maaf kalau jelek atau ada beberapa typo sampe sejauh ini. Kritik dan saran ditunggu

Much love, alifa

Lovers (Justin Bieber Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang