PART 8

740 85 18
                                    

Sebelum mulai membaca, saya akan menjelaskan terlebih dahulu setting waktu cerita ini. Saya memang menggunakan alur campuran saat membuat cerita ini. Pada Part 1 dan 2 latar waktunya adalah saat Hyukjae dan Kyuhyun ada di tingkat 2. Part 3 sampai 7 menceritakan masa lalu Kyuhyun sampai ia duduk di kelas 1 SMA. Nah, Part ini bukan menceritakan masa lalu, namun menceritakan masa kini di mana Kyuhyun dan Hyukjae ada di kelas 2. Adakah yang bingung? Kalau bingung baca lagi mulai Part 1, ne, biar bisa membayangkan latar waktunya. Bukannya saya ada niat untuk membingungkan pembaca tapi memang dari semula cerita ini memang saya setting seperti itu. Mengapa demikian? Sekali lagi karena memang ceritanya seperti itu. Jadi, jangan bingung, ya, kalau baca cerita saya yang suka lompat sana lompat sini. So, Happy Reading.

PART 8

Musim panas yang menyengat. Entah suhu menunjukkan angka berapa derajat, namun cuaca terasa sangat terik. Musim panas memang tak pernah terasa sejuk.

Seminggu lagi liburan musim panas akan dimulai. Anak-anak tampaknya lebih suka membayangkan liburan musim panas daripada waktu belajar yang tersisa.

Meskipun sebentar lagi liburan musim panas, bukan berarti sekolah juga ikut menyambut liburan. Buktinya pelajaran masih saja berlangsung hingga sore hari. Guru-guru juga masih semangat memberi tugas, PR, dan ulangan. Mereka seakan-akan tak ikut merasakan kesenangan anak-anak untuk menyambut liburan.

Saat menjelang senja dan sesuadah makan malam anak-anak terlihat berkumpul di ruang belajar untuk menyelesaikan tugas. Televisi jarang sekali dinyalakan sekarang. Tak ada yang mau menunda-nunda pekerjaan. Semakin cepat selesai semakin banyak pula waktu untuk bersantai.

Kyuhyun dan Hyukjae saat ini juga terlihat asyik berdua di atap asrama. Mereka berdua memang seringkali ke sini. Mereka terbiasa menghabiskan waktu dengan mengobrol, mencari udara segar atau sekadar melihat bintang. Jika di ruang santai dipenuhi banyak anak yang membuat ruangan semakin bising, maka mereka akan naik ke atap untuk mencari tempat yang tenang.

Atap asrama memang tempat yang sering dikunjungi Hyukjae dan Kyuhyun. Mereka menghabiskan petang dengan mengobrol tentang banyak hal di sini, menikmati angin yang seringkali malas bertiup, atau menikmati langit yang tenang di atas sana.

Mereka duduk-duduk dekat pagar pembatas. Hyukjae menikmati minuman dingin yang diambilnya dari kulkas di ruang makan sebelum mereka ke sini tadi. Di belakang mereka tergantung banyak jemuran yang belum kering. Sesekali berkibar pelan kala angin musim panas meniupkan udaranya yang hangat.

"Kau akan sendirian lagi musim panas ini, Kyu," kata Hyukjae pada Kyuhyun.

Kyuhyun terdiam tak menyahuti ucapan Hyukjae. Ia sudah sangat terbiasa merasa sendirian dan kesepian. Liburan musim panas tahun lalu, ia juga tidak pulang. Ia tinggal di asrama bersama beberapa teman yang juga tak pulang menghabiskan liburan musim panas.

"Aku sudah biasa sendirian," jawab Kyuhyun singkat.

"Kau tak takut sendirian?" tanya Hyukjae.

Hyukjae tahu, ia tak seharusnya menanyakan hal konyol seperti itu. Tapi meninggalkan Kyuhyun sendirian lagi di asrama, ia merasa tak tega. Ia takut tak akan bertemu Kyuhyun lagi saat ia kembali ke asrama.

"Kenapa aku harus takut?" tanya Kyuhyun dengan suara mengejek. Pertanyaan Hyukjae barusan memang terdengar konyol di telinganya.

"Entahlah, aku hanya bertanya saja. Tapi, kupikir-pikir kau memang tak perlu menakutkan apa pun. Orang-orang yang justru harusnya takut padamu," kata Hyukjae.

"Kau benar, Hyuk, orang lain memang harusnya takut padaku. Aku memang menakutkan, eoh?" ucap Kyuhyun muram.

"Bukan, bukan, begitu maksudku. Well, kau memang terkadang menyeramkan. Tapi bukan berarti kau menakutkan. Aish, Cho Kyuhyun, bagaimana aku menjelaskannya? Aku bingung," jawab Hyukjae antara bingung dan putus asa.

UNTOUCHABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang