"k-kau seorang Ceo?"tanyaku kepada Amanda

"ya"jawabnya singkat,padat, dan jelas

"terus, bukannya ayahmu yang menjadi CEO?"tanyaku

"ceritanya panjang, nanti kuceritakan dimobil"katanya

"jadi, kau bersikap dewasa karena ini?"tanyaku

"of course"katanya

"baiklah, ayo kita pulang sebelum pikiranku tambah pusing"kataku

"baiklah, ayo"katanya menuju mobil. Saat dimobil aku terus menatap Amanda untuk meminta penjelasan, karena aku menatapnya intens, Amanda merasa risih

"kau kenapa menatapku begitu"katanya

"penjelasan"kataku datar

"ok. Dulu aku meninggalkanmu karena aku harus mengurus perusahaan Black Group, pasti kau bertanya kenapa bukan ayahku? Karena dia meninggal saat perjalanaan kembali ke Indonesia. Dan aku sebagai putri tunggalnya harus menjadi pewaris Black Group" katanya

"aku turut berduka"kataku sayu menatapnya

"no importa, el pasado deja que el pasado" katanya

"Está bien, lo que usted diga" kataku Amanda Kaget aku bisa berbahasa spanyol

"kau bisa bahasa spanyol?"tanyanya

"of course, aku menguasai 15 bahasa"kataku

"wuoah, daebak" katanya berbahasa Korea. Aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas yang menumpuk. Baru saja menulis 5 huruf Leon mengetuk pintu, bisa disebut mendobrak pintu

"kak"katanya

"kenapa berisik"kataku melanjutkan menulis

"kakak"teriaknya

"kenapa?" teriakku juga

"kakak pergi tidak bilang kepadaku?" tanyanya marah

"kau tidak ada"kataku

"kan bisa sms aku atau telpon aku"katanya

"jika kau hanya bicara itu sebaiknya kau KELUAR" kataku sambil menekan kata keluar

"kak tapi "belum sempat Leon selesai bicara aku memutusnya

"AKU.BILANG.KE.LU.AR"kataku. diapun keluar dan menutup pintuku sangat keras, kulanjutkan menulis sampai jam 1.00 dan itupun baru selasai. Saat kututup buku tulisku, aku melihat tetesan darah di meja belajarku, sontak aku langsung memegang hidung, pantas saja ada darah ternyata aku Mimisan. 'tapi bukankah mimisan menandakan kalau sedang sakit?' batinku akupun tak acuh dengan pikiran negatifku dan langsung mencuci hidungku. Kulanjutkan tidur agar saat disekolah tidak terlihat capek.

*****

waktu menunjukan pukul 5.00 pagi, ku siapkan diriku untuk sekolah dan berangkat pukul 6.00 pagi. karena aku tidak mau kejadian sama terulang kembali, kuputuskan untuk membawa mobil kesekolah. kuparkirkan mobilku tepat disebelah mobil Ferrari merah. aku turun dan menuju ruang musik agar pikiranku menjadi lebih fresh. kumainkan hpku mencari lagu untuk didengarkan. kudengarkan lagu Best Day of MY Life

I had a dream so big and loud
I jumped so high I touched the clouds
Wo-o-o-o-o-oh [x2]
I stretched my hands out to the sky
We danced with monsters through the night
Wo-o-o-o-o-oh [x2]

I'm never gonna look back
Whoa, I'm never gonna give it up
No, please don't wake me now
(2, 3, 4)
Oo-o-o-o-oo
This is gonna be the best day of my life
My li-i-i-ife
Oo-o-o-o-oo
This is gonna be the best day of my life
My li-i-i-ife

I howled at the moon with friends
And then the sun came crashing in
Wo-o-o-o-o-oh [x2]
But all the possibilities
No limits just epiphanies
Wo-o-o-o-o-oh [x2]

I'm never gonna look back
Whoa, I'm never gonna give it up
No, just don't wake me now

Oo-o-o-o-oo
This is gonna be the best day of my life
My li-i-i-ife
Oo-o-o-o-oo
This is gonna be the best day of my life
My li-i-i-ife

I hear it calling outside my window
I feel it in my soul (soul)
The stars were burning so bright
The sun was out 'til midnight
I say we lose control (control)

Oo-o-o-o-o

This is gonna be the best day of my life
My li-i-i-ife
Oo-o-o-o-o
This is gonna be the best day of my life
My li-i-i-ife
This is gonna be, this is gonna be, this is gotta be
The best day of my life
Everything is looking up, everybody up now
This is gonna be the best day of my life
My li-i-i-ife

kunyanyikan itu sambil menari karena kupikir tidak ada orang yang akan melihatku. ternyata aku salah, ada seseorang yang dari tadi memperhatikanku. selesai menyanyikan lagu, langsung ku dengar suara tepuk tangan

prok...prok...prok

sontak membuatku menoleh dan kutemukan seseorang yang dari tadi melihat aksi gilaku. "pertunjukan yang menarik nih"katanya

My MemoriesWhere stories live. Discover now