part 12 - bullying

14K 586 53
                                    

Assalamu'alaikum.Wr.Wb

Tau kok kalo ngaret banget.. nget.. nget... maaf yha!! Dan maaf kalo agak sedikit ngawur ceritanya!! Hehehe
Author lagi sibuk menenangkan diri dari hingar bingar dunia #eakkk

---
Baru saja Syinsin merasa sangat bahagia, tapi sekarang, kebahagiannya telah pergi begitu cepat. Bahkan menganggapnya seperti virus yang menjijikan untuk disentuh.

Apakah Syinsin tidak pantas untuk bahagia, Tuhan? Mengapa Engkau hanya memberikannya kebahagian sesaat.

***

Syinsin keluar dari kamarnya, berniat untuk mengecek Alex dan Syinsin terkejut, mengetahui Alex telah pergi meninggalkannya sama seperti Delard. Mereka pergi tanpa pamitan.


Malangya nasibmu, gadis kecil.


Pupus sudah harapannya selama ini, Syinsin berharap Delard dan Alex dapat membawanya kembali pulang ke rumah. Tapi, mereka sama saja, sama jahatnya dengan Jake.

***

Tidur Syinsin terusik karena sentuhan halus di kepalanya. Matanya terbuka perlahan, melihat wanita paruh baya itu tengah tersenyum padanya.

"Sudah bangun, nak?" Wanita paruh baya itu membantunya duduk.

"Sudah bu, habis semalem kak Alex langsung pulang" Syinsin mencoba untuk tidak cemberut.

"Alex emang suka begitu sama ibu juga. Kamu ndak sekolah?"

"Mau bu, tapi gatau pergi lewat mana" Lagi, Syinsin merasa hidupnya sangat menyedihkan saat ini.

"Kamu bisa sekolah, nanti ibu suruh tetangga ibu biar antar kamu. Ohiya, kamu bisa panggil saya ibu atau nenek" Wanita tua itu pun pergi meninggalkan Syinsin.

***

Setelah rapih dengan seragamnya, Syinsin berlari mencari wanita paruh baya itu, ia sudah terlambat ke sekolah.

"Jangan lari-lari! Kamu sedang hamil!" Wanita paruh baya itu membawa nampan berisi sarapan untuk Syinsin.

"Maafin aku, nenek?"

"Nama nenek adalah Irma, kamu bisa panggil nenek Irma. Makan dulu biar bayinya sehat. Terus pulangnya nanti telepon nenek, nenek sudah meyimpan nomor nenek di hp kamu" seakan tau pertanyaan yang ada di kepala Syinsin, nenek Irma menjelaskannya pada Syinsin.

"Siap deh nek. Aku pergi dulu yah. Dadah nenek!!" Setelah menyalimi nenek Irma, Syinsin segera menaiki motor milik tetangga nenek Irma yang telah menunggunya di depan rumah. Bahkan sebelumnya, Syinsin jarang menaiki sepeda motor, tapi untuk kali ini sepertinya ia harus terbiasa menjadi penumpang sepeda motor.

"Kasihan kamu, nak. Masih kecil sudah diperkosa. Maafkan sikap nenek kemarin, nak" Sesal nenek Irma pada Syinsin, nenek Irma telah mengetahui semuanya dari Alex.

***

Setibanya di sekolah, Syinsin merasa menjadi pusat perhatian, Syinsin tahu bahwa ia datang terlambat, tapi, kenapa semua mata memandang rendah ke arahnya? Apa salah Syinsin?

"Woy! Kalian pada tau gak, kalo dia itu perek!" Seorang gadis sebaya yang dilewati oleh Syinsin berteriak ke arahnya.

"Perek apaan sih? Aku kok gak tau ya?" Temannya pun ikut menimpali ucapan gadis tadi.

"Oh my goodness!!! Perek itu perempuan eksperimen!! Oops?maaf!! Ahahaha" Gadis yang barusan melempari telur pada Syinsin. Syinsin yang tidak tahu apa-apa pun hanya dapat diam dan pasrah.

Too Young For PREGNANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang