#16 He's Dangerous

1.6K 98 0
                                    

Byun Baekyun.

Pria yang dulu pernah ku nyatakan perasaanku padanya , pria yang dulu pernah membuatku hampir dibuat gila, pria yang dulu pernah membutakan ku akan kesakittan akan cinta yang tak pernah sekalipun terbalas , pria pertama yang membuat ku malu pada titik di mana aku merasa terhina dan di rendahkan dengan cara berbahaya nya.

Flasback On

Jadi kisah menyedihkan ku berawal dengan aku yang dibutakan akan cinta pada Baekyun. Dia selalu membuatku merasa istimewa dan spesial saat itu.

Tepat aku menginjakkan kaki di kelas tiga. Aku menyatakan perasaan ku padanya dengan menjulurkan sebuah surat. Aku mengklaim jika dia menerima suratku, dia akan menerima ku, jika tidak... dia bisa meninggalkan ku dan tak mengambil nya.

Dan Baekyun memilih mengambil surat itu.

Tentu saja aku senang bukan kepalang karena itu artinya pernyataan cintaku di terima. Namun harapan itu punah saat dia merobek surat yang dipegang nya kelantai, tepat di depanku.

"Lelucon macam apa ini? Berhenti bertindak konyol Diana." Setelah mengatakan itu, dia meninggalkan ku sendirian.

Sendirian menjadi bahan tertawaan orang-orang sekitar. Mereka mencemooh ku dan mengejek ku terang-terangan. Menganggap ku sebagai wanita tidak tahu diri.

Well itu sangat menyakiti hatiku, perasaanku, cintaku, segalanya, dan tidak ada yang bisa ku lakukan selain menangis dan cepat pergi dari sana membawa rasa malu bersamaku.

Dan terakhir yang ku dengar, sorakkan penuh kehebohan mereka yang menertawaiku di atas penderitaan orang lain.

Flasback Off—

"Apa kabar?" Lisa duduk di tepi, menarikku duduk di samping nya bersama para teman-teman cewek SMA ku. Sedangkan Luhan memilih bergabung dengan Baekyun dan beberapa pria lainnya.

"Udah lama banget yah? Lu udah genduttan aja Tina!"

"Genduttan juga Ely .."

"Enggak~ genduttan gue!"

"Gue yang gendut!"

"Iiss gendut aja bangga."

Mereka tertawa, saling membandingkan badan kerempeng mereka dan menganggap badan mereka gendut yang berakhir saling mengklaim.

Aku memilih diam, tak ada niatan ikut ke dalam euforia akrab ini.

"Dee ..tumben lo diem? Sakit gigi yah? Biasanya elo yang paling kedengaran suaranya. Tenggorokkan lu bermasalah?"

Aku menggeleng, menjawab pertanyaan Clarisa dengan ringisan.

Untuk berbagai alasan, diam adalah pilihan yang terbaik.

"Nonton yok, btw ada film baru bagus di bioskop." Galuh memberitahu dengan menunjukkan ponsel yang menampilkan fitur M21 nya, memilihkan film bagus dari sana.

"Deadpool bagus tuh!"

"Kuy lah,"

Tak ingin berlama-lama, kami pun menuju ke gedung bioskop yang terletak di paling atas gedung Mall ini. Ku dapati diriku duduk di sebelah Baekyun.

Gohst!

Situasi macam apa ini???!!!

Selama lebih 2 jam nonton, aku memilih untuk makan tanpa bisa konsentrasi dengan filmnya. Kegelapan , kedekatan , dan hembusan nafas orang itu membuatku merasakan ketakuttan.

Entah kenapa, walau sudah lama tidak bertemu. Mataku masih saja tidak ingin bertemu pandang dengan nya. Wajah ku tidak setebal itu hingga dapat menganggap semua nya baik-baik saja.

Semua masih tidak baik-baik saja karena dia, harus ku akui masih memiliki arti di sudut hatiku yang paling dalam. Ini berbahaya untuk jantungku pun untuk kenyamanan ku saat ini.

Acara nonton kami di tutup dengan makan malam di sebuah foodcourt terdekat. Entah karena kebetulan atau apa, tanpa sengaja aku bertabrakkan dengan salah seorang pria yang sudah lebih dari seminggu ini ku galaukan setiap malam.

Dorongan sedikit keras dari Nae yang membuat tubuhku limbung ke samping, langsung tertabrak nya. Otomatis dia menangkap ku dengan menyampirkan tangan kekarnya ke pinggang ku.

Dan secara eksotis, aku jatuh dengan cara romantis di dekapan pria yang ku cintai sekarang ini.

Hot Daddy!Where stories live. Discover now