#2 Meet you, Again

4.3K 160 0
                                    

Setelah pulang dari Caffe. Aku memutuskan menaiki Busway untuk sampai ke kediaman ku.

Hari sudah ingin menyingsing, dan getaran ponsel di dalam tas tangan membuatku harus melihatnya.

From; Lalice Cantik
Beliin gue coklat, bubuk sama padet yah? Gue pengen begadang malam ini,

Diana Kawaii
Kalo mau begadang belinya kopi, bukan coklat

Lalice Cantik
Luhan tadi beliin lu memory 16GB, tolong yah, coklat dan bubuk coklat nya,

Diana Kawaii
Oke cantik!

Memory 16GB??

Siapa yang tidak bahagia karena itu?

Akhirnyaaa!!! Aku bisa mengisi lagi laptop ku dengan film-film yang ku suka. Luhan emang TOP deh!

Well, coklat dan bubuk nya, setidaknya aku tak merasa rugi kalau membeli itu untuk si Lisa.

Turun dari Busway, aku memutuskan pergi ke supermarket terdekat. Mencari apa yang di mau Lisa dan membawa nya ke kasir.

Langkah ringan kaki ku mendadak terhenti ketika aku melihatnya, lagi.

SI TAMPAN TANPA NAMA.... BOS GANTENG YANG SEXY DAN HOT.

Omaygat!

"Halo pak?" Aku memberanikan diri menyapa nya yang langsung mendapat tatapan bertanya dari makhluk sexy ini didepan ku.

"Saya barista di Caffe tadi,"

"Oh, ya? Halo juga,"

Aku tersenyum memperhatikan sekitar. "Mana anak nya pak?"

"Di rumah bunda nya," dia menerima plastik belanjaan nya dari mbak kasir dan menoleh padaku. "Duluan yah?"

Aku mengangguk kikuk karena tatapan nya yang jatuh kepadaku. Aku jadi gerogi. "Iya..."

Ku lihat tubuhnya berlalu dari hadapanku, untuk beberapa detik aku termangu dan selanjutnya aku tersadar akan sesuatu.

Segera aku berlari keluar, mengabaikan beberapa benda yang ku bawa dan ku taruh di meja kasir, aku keluar mengejar pria tadi.

Kemana si ganteng itu?

Udah pergi??

Entah kenapa rasanya lega sekali melihat bahu gagahnya berada di depanku hendak ingin menaiki mobil. Tanpa babibu aku langsung memanggil nya kembali.

"Pak!"

Pria itu menoleh, mengangkat alis nya heran ketika melihat ku sampai dihadapan nya dengan nafas terengah.

Yang bener aja!

Kenapa lari deket gini aja aku udah ngos-ngossan?? Benar-benar Diana~ kau tidak elit!

"Ada apa dek?"

"Mau nanya~" kataku di sela-sela hembusan nafas, membenarkan detak jantung ku lebih dulu dan menatap ke arahnya. "Bapak udah nikah?"

Ini pertanyaan aneh.

Tentu saja.

Melihat dia yang menggandeng anak gadis dan anak itu yang memanggil nya Ayah, pria di depan ku ini pasti sudah menikah.

Tapi~

Bukan itu yang ku inginkan jawaban nya.

"Udah.."

Aku terkesiap ketika mendengarnya. Menatapnya lama, aku berdiri tak bersuara.

Sebenarnya aku menunggu kelanjuttan dari kata-kata itu, tapi tak kunjung ia suarakan. Membuat ku kecewa.

"Oh, gitu... Ya udah," aku mundur perlahan. Merasa tengah mempermalukan diri sendiri karena telah mengejar suami orang.

Ahhh~

Ada apa dengan kepalaku ini??? Ada apa dengan mu Diana???!!

"Permisi, saya pergi dulu,"

Aku mengangguk dengan meringis. Membiarkan nya pergi begitu saja saat setelah mengecewakan ku atas statusnya.

Ya Tuhan~

Kenapa aku terlihat menyedihkan seperti ini?

"Dek! Itu yang adek ambil mau di bayar gak!?" Suara mbak-mbak kasir menginterupsiku dari kegalauan yang tengah aku rasakan.

Aku menoleh perlahan kepadanya, dan melangkahkan kakiku kembali menuju supermarket.

"Carilah pasangan yang sesuai." Mbak kasirnya memberiku saran ketika aku menerima kembalian uangku.

*~*

"Lu keliatan desprete banget Dee, Sehat lo?"

Aku meliriknya, kesal. "Menurut lo?"

Lisa duduk di sebelahku dengan mug coklat panas mengepul di tangannya. "Well, lu kan gak pernah punya pacar, kalo pun depresi, pasti gak jauh-jauh dari karakter tokoh kartun yang lu tonton atau tugas kuliah yang numpuk. Gue saranin, makan coklat yang banyak."

"Coklat gak bakal ngebuat lo jadi gendut seketika kok." Lanjutnya perhatian.

Gue hanya melengos, tidak peduli. Seketika aku sadar akan sesuatu. "Lis.. Lo pernah naksir suami orang gak?"

"What you say?"

"Kalo misal Luhan ternyata punya istri, lo masih suka gak sama dia?"

"Lo ngomong apa sih??" Lisa terbahak, menggeleng-gelengkan kepalanya dan beranjak meninggalkan ku.

Dia menghilang dibalik pintu kamar, tapi dapat ku dengar suara tawa masih menghiasi suasana kami di dalam apartemen kecil ini.

Selama beberapa menit terjadi keheningan, ku dengar Lisa berteriak di dalam sana.

"KITAA PUTUSSS!!!!"

Suara benda di lempar dan bukaan kasar pintu kamar membuat alis kiriku naik.

"Luhan sepertinya bukan manusia baik-baik." Katanya padaku dengan ekspresi marah. "Dia jahat!"

"Kenapa emang nya?"

Tangis Lisa mendadak pecah ketika dia berlari dan memelukku. "Luhan udah punya istri~ huaaa!!!!"

Siapa pun yang mengenal Luhan. Aku tidak percaya cowok itu udah punya istri, bahkan anak~

"Dia bilang bakal putusin gue jadi pacar, dia gak mau lagi pacaran sama gue!!! Huaaaa!!!"

"Luhan ngomong gitu??" Tanyaku tak percaya.

Xiao Luhan. Cowok ganteng dari China yang katanya keluarganya adalah Mafia sudah memiliki istri dan sekarang tidak mau pacaran lagi dengan Lisa yang sedari SMA ia kejar-kejar setengah mampus?

Apa semua cowok sebrengs*k ini?

Hot Daddy!Where stories live. Discover now