#11 Him is Mine

1.9K 111 1
                                    

Rasa nya aku tak bisa menghilangkan senyum ku yang merekah begitu lebar saat ini. Benar-benar kencan cinta yang dramatis!

Bahkan aku masih teringat bagaimana Sehun menatapku.

Aku tau, itu tatapan seorang pria terhadap wanita. Aku tidak pernah salah dengan apa yang ku lihat. Dan aku bahagia karena itu.

"Sepertinya lu gila beneran Dee," Lisa menatapiku, aneh.

Aku menatap kearahnya, tersenyum semakin lebar membuat Lisa melebarkan matanya. "Jangan nakutin gue Dee!" Hardiknya kesal.

Aku cemberut. "Gue lagi jatuh cinta, seharusnya lo ikut bahagia dong Lis,"

"Jatuh cinta?" Dia terkejut. "Sama siapa? Karakter anime?"

"Bukan!" Jengahku sedikit kesal. "Ini manusia. Asli. BUSSINESS MEN." Tekan ku. "Hot and sexy."

Lisa menyipitkan matanya, "Jadi senyuman dan lagak aneh lu kemarin-kemarin itu karena dia?"

Aku mengangguk, tak mengelak, membuat Lisa menghembuskan nafasnya kasar. "Lo nakut-nakuttin orang aja, sial!"

Aku agak heran mendengar kekesalannya. Kenapa dia yang jadi gondok begitu?

*~*

Siang ini aku kembali menjaga stan es krim dan siapa yang menyangka, aku bertemu kembali dengan si anak kecil manis-menggemaskan-dan lucu bernama Oh Hani ini.

Sehun sudah menceritakan anak semata wayang nya, Hani. Dia menyanginya, dan mau-tak-mau aku pun harus belajar menyanginya juga.

Kalau kau mencintai seseorang kau juga harus mencintai apa yang dicintai seseorang itu.

Begitu lah garis prinsip yang ditetap kan Mama untukku, setidaknya...

"Dia punyaku!"

Aku mengernyit, tidak paham begitu saat gadis ini datang dan melabrakku tiba-tiba.

"Apa?"

"Jauhi Ayahku! Dia punyaku, milikku, kau dilarang mendekati nya, BIBI!"

Aku menganga, tidak percaya mendengarnya.

Astaga. Aku di perlakukan semena-mena oleh gadis kecil kurang etika ini. Sial sekali nasib ku.

"Hei cantik, aku tak pernah mengklaim apa yang kamu punya yah, dan berhenti memanggilku BIBI!"

"Kau merebut Ayahku! Kau merebutnya!!"

"Hani!!"

Aku mengangkat kepalaku dan terkejut melihat sosok Sehun muncul dengan jas kerjanya mendekati Hani.

Hani masih memelototi ku. Dia tampak tidak suka dengan aku. Tidak... Dia benci padaku...

"Apa yang kamu lakukan? Minta maaf!" Hardik Sehun pada anak gadisnya.

"Tidak. Bibi itulah yang harus minta maaf padaku. Dia mau merebut Ayah dariku.... juga dari Bunda.." Dia sekarang terisak. "Ayah masih mencintai Bunda kan? Ayah~ kau masih mencintai Bunda, iya kan?"

"Hani—"

"Aku tidak suka padanya!!" Tunjuk nya padaku yang membuat ku terkejut.

Bukan karena aku kaget atau apa pun. Aku tau dia membenciku. Tapi di tunjuk ditengah-tengah keramaian ini?

Oh Tuhan~~

Ini terlalu memalukan.

"Hani.. Dengarkan Ayah—"

"Pergi!" Teriaknya padaku. Kemudian berlari meninggalkan kami.

Aku melihat Sehun nampak frustasi. Menatap ku yang balas menatap kearahnya.

Ku pikir dia akan menenangkan ku, mengatakan segalanya akan baik-baik saja, atau apa, agar aku percaya padanya bahwa bisa menjalani semua ini bersama dengan dirinya.

Tapi tatapan nya yang berpaling dan meninggalkan ku demi mengejar anaknya, aku tau, di saat itu~

Aku kehilangan kebahagiaan yang sekejap baru saja ku dapatkan darinya kemarin.

Hot Daddy!Where stories live. Discover now