#15 Gabut

1.5K 93 0
                                    

Aku memandang nanar kaca Caffe dengan tidak bersemangat. Semua hal yang kini tengah ku lakukan terasa sangat lama. Membuatku suntuk dan malas-malassan.

Ryan yang mungkin sudah muak dengan apa yang ku lamunkan mendarat kan buku menu itu di kepalaku. Membuat ku memandang nya dengan sengit, tidak terima akan perlakuan semena-mena miliknya.

"Lu kerja tuh di gaji, di sini bukan tempat buat acara pegawai yang gelo-geloan kayak lo!"

"Gue gak gelo!"

"Tapi galau? Sama aja sih!"

Aku mendengus, sebal.

"Mana tuh si Om-Om, dia tumben gak ke sini," Ryan bertanya penasaran. Sebelumnya aku sudah pernah cerita kalau Om-Om yang di sebutkan Ryan tadi ialah Sehun yang ku cintai, Ryan agaknya semangat merestuiku.

"Mati."

"Whoah! Lagi marahan yah? Apa dia yang marah ke elo?"

"Tolong yah, gak usah ngusik kehidupan orang." Aku menoyor kepalanya pergi. "Kembali ke alam!"

Ryan nampak tidak terima dengan apa yang ku lakukan. "Sialan! Gue ini boss nya tau!"

~*~

Aku memakan roti tawar berselai nanas dan mulai membalik-balikkan materi Kuliah. Ada banyak materi yang tertinggal dan aku harus mengejarnya, aku tidak mau beasiswa ku menjadi sia-sia.

"Afternoon sist," Luhan dan Lisa mendadak muncul mengagetkan ku.

Aku yang sekarang di apit keduanya merasa de ja vu. "Apaan?"

"Mau ajak lu main,"

"Gue gak ada waktu!" Balas ku menimpali ucapan Lisa.

"Bukan sama kita doang , ada beberapa alumni SMA kita juga ikuttan." Luhan memberitahu yang seketika membuat kening ku mengernyit.

"Maksud lu reunian?"

"Tepat!"

"Ogah ah, lu-lu aja bareng mereka yang metal-metal."

"Gak bisa! Lu kudu ikut!!" Lisa memaksa yang membuatku terpaksa mengikuti apa yang kedua kekasih ini mau.

Mereka menyeretku ke sebuah Mall yang di dalam nya ada sebuah timezone , kumpulan para permainan yang dapat di mainkan oleh anak-anak dan orang dewasa seperti kami.

Yang tak ku ketahui adalah, di dalam karouke tempat kami bertemuan dan berkumpul. Sosok itu hadir, manusia yang dulu pun pernah ku cintai sampai aku hampir gila rasanya.

Dia berada di sana, tersenyum manis dan melambai padaku.

"Baekyun ..."

Hot Daddy!Where stories live. Discover now