Part 18

15.2K 1.1K 36
                                    

Nah, ini baru update..


Happy Reading ~~~~



Acara demi acara sudah berlangsung. Hyejin dan Minji sudah menguap beberapa kali. Hyerin pun mencari Hoseok untuk pemitan.

"oppa, anak-anak sudah lelah, dan ini sudah larut. Aku pulang sekarang tidak apa-apa?" Tanya Hyerin saat sudah menemukan Hoseok yang sedang berbincang.

"ah, Rin-ah, bagaimana kalau kau menginap disini saja?" tawar Hoseok. Hyerin tampak berpikir. Jarak dari hotel menuju rumahnya memang lumayan jauh, dan lagi, Jimin juga tampak lelah karena terus mengawasi si kembar yang sedang aktif itu.

"aku tanya Jimin dulu kalau begitu. Sebentar." Hyerin berjalan menuju Jimin yang menggendong Minji dan menjadi sandaran Hyejin.

"Jim. Hoseok oppa menawarkan kita menginap saja disini. Ini sudah malam, dan kau tampak lelah jika harus menyetir. Bagaimana ?"

"eoh? Baiklah."

Jimin menjawab tanpa memikirkan apa-apa lagi. Pasalnya, ia sudah sangat lelah mengawasi Hyejin dan Minji yang terus berlarian di sekitar ruang pesta, bahkan sempat sampai keluar Lobby hotel.

Hyerin kembali menuju ke arah Hoseok yang masih berbincang dengan rekan kantornya.

"oppa, Jimin setuju untuk menginap. Lalu, mana kunci kamarnya?" tagih Hyerin dengan menyodorkan tangannya meminta kunci.

Hoseok memanggil seorang pelayan hotel dan berbicara sebentar dengan pelayan itu.

"kau ikut saja dengannya. Dia akan mengantarkan sampai kamar." Ucap Hoseok. Hyerin mengangguk lalu beranjak darisitu. Tiba-tiba Hoseok memanggilnya lagi membuat dia berhenti dan membalikkan badannya.

"kau akan sekamar dengan Jimin, Rin-ah?" Hoseok bertanya dengan mimik wajah yang sulit diartikan.

"hm, sepertinya iya, belakangan ini Minji selalu mencari Jimin jika bangun tidur." Jawab Hyerin dengan wajah polosnya. Hoseok menepuk jidatnya.

"ya ampun, adik kecilku ini ternyata sudah besar." Canda Hoseok, mengacak rambut Hyerin pelan. Hyerin mendengus sebal.

"oppa, kau ingat bukan kalau aku sudah punya dua anak?" tanya Hyerin menyilangkan tangannya di depan dada.

Hoseok tertawa lagi.

"baiklah, baiklah. Cepat kau pergi, sebelum calon suamimu itu mengamuk." Canda Hoseok lagi dan tertawa yang diikuti oleh tawa renyah Hyerin.

Hyerin langsung pergi dari hadapan Hoseok dan menghampiri Jimin. Lalu mengikuti pelayan yang tadi disuruh Hoseok menunjukkan letak kamar mereka.

Sesampainya di kamar, Jimin menidurkan Minji di kasur king size hotel tersebut dan Hyejin langsung berbaring di ranjang satunya yang tak kalah besar.

"ganti baju dulu sayang." Ucap Jimin pada Hyejin yang sudah hampir menutup matanya lelah.

"ini di hotel ayah, mana ada baju ganti." Ucap Hyejin setengah mengantuk.

Jimin menepuk keningnya, lalu mencari Hyerin di ruang tamu hotel. Sedangkan Hyejin kembali berbaring di kasur.

"bee, apa Hoseok tidak menyediakan baju untuk anak-anak?" tanya Jimin.

Hyerin yang tidak menyadari kehadiran Jimin pun menoleh.

"sebentar." Hyerin mengambil handphone nya dan mendial nomor handphone Hoseok.

I'M SORRY, I LOVE YOU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang