Part 7

23.4K 1.7K 83
                                    

Akhirnya bisa publish ini...

semoga suka, Happy Reading...



Jimin membawa si kembar ke taman bermain yang cukup besar dan nyaman. Minji berteriak senang saat turun dari mobil. Hyejin dengan gaya cool-nya menghampiri Minji yang sedang mengantri membeli es krim. Jimin tersenyum melihat itu. Hatinya merasa hangat.

"Minji-ah, kau mau beli es krim eoh?" tanya Jimin dan mengusap kepala Minji, yang ditanya hanya mengangguk semangat.

"oke. Hyejin-ah kau mau juga?" tanya Jimin lagi, kini melihat ke arah Hyejin yang mengangguk tapi dengan sikap yang dingin. Jimin tersenyum.

"oke, pesanlah es krim yang kalian mau." Ucap Jimin lagi, lalu dia menunggu Hyejin dan Minji di dekat penjual es krimnya. Saat anak-anaknya itu sudah di depan si penjual es krim. Jimin tersenyum.

"aku mau rasa Vanilla dengan saus strawberry paman." Seru Minji

"aku coklat chocochip." Ucap Hyejin masih dengan gaya cool nya. Es krim mereka pun jadi, dan Jimin segera membayarnya, dan menggandeng mereka berdua untuk duduk di bangku taman.

Jimin sangat bahagia melihat tawa anak kembarnya. Anak yang dulu tidak dia inginkan, tapi kini ia bersyukur Hyerin tidak menggugurkan mereka.

"ayah, kau tidak membeli apa-apa?" tanya Minji

"tidak sayang, ayah senang melihat kalian senang." Jawab Jimin. Minji mengangguk-anggukan kepalanya lagi.

"oh iya, besok ayah harus pergi ke luar negeri. Kalian mau hadiah apa? Hm?" tanya Jimin, menatap Hyejin dan Minji bergantian. Minji tampak berpikir. Sedangkan Hyejin biasa saja.

"aku mau boneka beruang yang saaangat besar." Ucap Minji setelah berpikir sambil merentangkan tangannya saat mengucapkan kata besar.

"kalau Hyejin?"

"asal ayah pulang dengan selamat saja, sudah cukup." Jimin memeluk Hyejin dan mencium puncak kepalanya.

"terima kasih. Do'akan ayah bisa pulang cepat dan selamat." Ucap Jimin tersenyum. Minji memeluk Jimin.

"nah, sekarang ayo kita main." Seru Jimin menggandeng si kembar menuju wahana yang ada di taman bermain itu.

Jimin tak bisa berhenti tersenyum dan tertawa bersama kedua anaknya. Bagi Jimin, itu adalah hari yang paling membahagiakan untuknya.

Jimin melirik jam tangannya. Dia terlonjak kaget. Sudah jam 4 sore dan pasti Hyerin sedang mencari Hyejin dan Minji.

"anka-anak sudah sore, ayo pulang. Ibu kalian pasti khawatir." Ucap Jimin dan membawa si kembar ke mobilnya. Dengan patuh, si kembar pun naik ke mobil Jimin. Karena perjalanan yang lumayan jauh dan macet, akhirnya Hyejin dan Minji tertidur.

Jimin mengantar si kembar sampai di depan rumah Hyerin. Lalu menghampiri security, dan bertanya apakah Hyerin sudah di rumah atau belum. Setelah berbicara dengan security tersebut, Jimin membawa mobilnya masuk ke dalam halaman rumah Hyerin. Jimin turun dari mobil dan memencet bel rumah Hyerin, tak lama kemudian Hyerin membukakan pintu. Wajahnya sembab karena habis menangis dan rambutnya sedikit acak-acakan.

"H-Hyerin, kau kenapa?" tanya Jimin meneliti wajah Hyerin.

"a-anak, anakku hilang." Ucap Hyerin terbata.

"hah? Anakmu? Si kembar? Mereka bersamaku." Ucap Jimin tenang. Hyerin menatap tidak percaya pada Jimin. Dia berlari ke mobil Jimin dan membuka pintu jok belakang.

I'M SORRY, I LOVE YOU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang