Part 11

18.9K 1.4K 29
                                    

Happy Reading ~~~~~~~


Malam sudah tiba, Jungkook memutuskan untuk pulang dulu karena ingin mengambil baju ganti untuk Jimin. Orangtua Jimin sudah pulang ke rumah mereka di Busan. Tepat ketika Jungkook membuka pintu, handphone nya berdering menandakan panggilan masuk.

Seketika wajah Jungkook memerah menahan marah.

"BAWA DIA KE RUMAH SAKIT SEKARANG!" teriak Jungkook yang membuat Jimin dan Hyerin kaget. Untung saja Minji tidak ada disana karena dibawa orangtua Jimin ke Busan karena besok sekolahnya libur.

"ada apa Kookie-ah?" tanya Hyerin yang melihat nafas Jungkook tersengal.

"orang yang menabrak Hyejin sudah ditemukan. Dia, ternyata dia adalah orang yang sudah membunuh noona ku juga." Ucap Jungkook yang langsung menangis dan tubuhnya hampir jatuh jika Hyerin tidak menahannya.

Jimin langsung menghampiri Jungkook dan membantu Hyerin mendudukannya di sofa. Jungkook menutup matanya untuk menetralkan amarahnya.

"kau punya noona? Kenapa aku tidak tau?" tanya Jimin.

"iya hyung, dia meninggal sebelum eomma menikah dengan appa. Saat itu umurku baru 10 tahun." Ucap Jungkook menahan tangis. Hyerin mengusap lengan Jungkook. Jimin terdiam.

"waktu itu umurnya masih 16 tahun. Dia baru kelas 2 Senior High School. Dia punya pacar yang namanya Cho Seunghan. Tapi ternyata pria itu adalah pria brengsek yang hanya memanfaatkan noona ku dengan menguras uang noona lalu dia memberikan noona pada teman-temannya, noona diperkosa beramai-ramai dan esok harinya noona ditemukan oleh teman sekolahnya di gudang dekat sekolah. Noona sudah meninggal saat itu." Lanjut Jungkook sambil terisak dengan kepala menengadah. Hyerin menutup mulutnya tidak percaya, gerakan tangannya terhenti.

"k-kau, lalu darimana kau tau cerita itu?" tanya Jimin tidak percaya.

"Teman noona yang menemukannya di gudang memberikan rekaman CCTV di depan gudang itu padaku saat aku berumur 15 tahun. Katanya dia menyesal tidak bisa menolong noona saat itu, padahal dia ada disana. Dia diancam dan dipukul oleh anak buah Seunghan dan disuruh pergi dari gudang itu. Dia tidak berani menyerahkannya pada eomma jadi dia menyerahkannya padaku. Di rekaman itu, noona diseret oleh 4 orang laki-laki dan satu orang yang melihat mereka dari dekat tapi dia membelakangi CCTV, menurut orang itu, yang membelakangi CCTV itu adalah pacar noona. Aku tidak bisa berbuat apa-apa saat itu. Aku bahkan tidak tau bagaimana wajah Cho Seunghan itu sampai hari ini." Lanjut Jungkook dengan mata yang sudah memerah karena menangis. Hyerin pun ikut menangis dan memeluk leher Jungkook.

Jungkook membalas pelukan Hyerin, sementara Jimin mengelus punggung Jungkook pelan. Mereka, baik Jimin maupun Hyerin tidak tau harus berkata apa. Jimin yang keluarganya saja dengan Jungkook.

Jimin dan Hyerin hanya mampu menguatkan Jungkook lewat pelukan dan usapan lembut di punggungnya. Membiarkan Jungkook meluapkan rasa kesal, marah, sedih, dan rindu pada kakaknya itu lewat tangisan yang belum berhenti hingga terdengar ketukan di pintu ruang rawat Hyejin. Jimin segera berdiri dan membuka pintu itu dan sudah ada Yoongi, Namjoon seorang pria yang diborgol di depan pintu.

Jimin menyuruh Yoongi dan Namjoon menunggu di luar, dan memanggil Jungkook untuk keluar. Jungkook langsung masuk ke toilet untuk membasuh wajahnya dan segera keluar diikuti Hyerin.

"dia orangnya. Cho Seunghan. Aku sudah memeriksa motornya dan benar dia yang menabrak anakmu." Ucap Yoongi pada Jimin dan menunjuk Seunghan yang berdiri di sebelah Namjoon.

Jimin langsung menghampiri dan memukul rahang Seunghan. Pria itu tidak bisa membalas karena tangannya di borgol oleh Yoongi.

"kau, kau hampir membunuh anakku! Brengsek!" ucap Jimin dingin.

"aku tidak sengaja, aku setengah mabuk saat itu." Ucap Seunghan pelan.

"ketidaksengajaanmu itu membuat anakku tidak sadarkan diri berhari-hari, bahkan sampai saat ini." Ucap Jimin lagi dengan nada dingin dan menusuk. Tiba-tiba Jimin menendang perut Seunghan yang berakibat dia tersungkur jatuh kebelakang. Hyerin langsung memeluk Jimin dari belakang.

"sudah cukup Jim." Ucap Hyerin pelan. Jimin berbalik dan memeluk Hyerin.

Jungkook berjalan pelan dengan tangan kanan yang dimasukkan ke dalam saku celana. Jungkook langsung menahan leher Seunghan dengan kakinya. Yoongi dan Namjoon kaget dengan apa yang dilakukan oleh Jungkook, pasalnya Jungkook adalah orang yang tenang. Namun kini matanya menyiratkan amarah yang terpendam.

"kurasa tidak sengaja itu tidak berlaku pada saat kau membiarkan Jeon Jungri diperkosa bukan?" tanya Jungkook dingin dan datar. Seunghan kaget dan langsung meronta.

"k-kau..."

"perkenalkan aku Jeon Jungkook. Adik dari Jeon Jungri yang sudah kau bunuh." Jungkook memotong ucapan Seunghan. Lagi-lagi Seunghan berusaha berdiri, namun Jungkook makin menahan leher Seunghan dengan kakinya. Jungkook sempat menendang badan Seunghan dengan kakinya sebelum menahan leher Seunghan lagi dengan kaki kanannya.

Seunghan sudah hampir kehabisan nafas, jika saja Hyerin tidak menarik Jungkook dan memeluknya dari belakang, sama seperti yang ia lakukan pada Jimin.

"aku tidak akan melepaskanmu Cho Seunghan!" ancam Jungkook.

"hyung, bawa dia ke penjara sebelum aku dan Jungkook membunuhnya disini. Nanti aku hubungi kalian. Terima kasih." Ucap Jimin pada Yoongi dan Namjoon yang hanya dibalas anggukan oleh mereka. Mereka berdua terlalu kaget dengan sikap Jungkook yang tiba-tiba itu.

Setelah Yoongi dan Namjoon pergi, Jungkook langsung terduduk lemas di lantai. Hyerin sudah melepaskan pelukannya. Jimin menghampiri Jungkook dan memeluknya.

"akan aku pastikan dia tidak akan bisa keluar dari penjara." Ucap Jimin sambil mengelus rambut Jungkook.

Jimin tidak tau kalau adiknya itu menyimpan beban yang sangat berat. Jimin terus mengelus rambut dan punggung Jungkook sampai Jungkook lebih tenang.

"lebih baik, kau istirahat disini saja. Kau bisa tidur di ranjang yang satunya." Ucap Hyerin.

"aku pulang saja noona." Ujar Jungkook yang dihadiahi pukulan lembut dari Hyerin.

"kau mau pulang dengan keadaan yang kacau begini huh? Bukannya kau sampai rumah, tapi kau akan sampai di rumah sakit." Ucap Hyerin dengan nada agak tinggi.

"iya Kookie, kau tidurlah disana, biar aku dan Hyerin tidur di sofa." Ujar Jimin menyetujui Hyerin. Keadaan Jungkook saat ini memang tidak memungkinkan dia untuk pulang ke rumah. Akhirnya Jungkook menyetujuinya dan langsung melepas jas dan berbaring di ranjang sebelah ranjang Hyejin.

Hyerin duduk di pinggir sofa dan menyandarkan kepalanya ke punggungsofa. Mencoba memejamkan matanya. Tiba-tiba Jimin menariknya untuk ikut berbaring,sofa itu memang lumayan besar untuk tidur. Awalnya Hyerin menolak, namun karenaJimin memaksa dan Hyerin sudah terlalu mengantuk dan lelah, akhirnya diatertidur di pelukan Jimin.



tbc.....

vote and comment ya..

I'M SORRY, I LOVE YOU [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang