Desa klan Wolf

1.6K 101 6
                                    

 Nura POV

Di perjalanan aku memilih berjalan di samping Toshi, karena aku merasa Akito terus memperhatikan Yuki. Entah kenapa? Tapi aku hanya ingin menghindar dulu dari Akito dan Yuki.

"Yuki-chan berapa lama lagi kita sampai di desamu?" Toshi yang membuka pembicaraan setelah beberapa menit diam.

"Sekitar 30 menit lagi." ucap Yuki.

  Pada saat itu aku merasa pusing dan seluruh badan ku lemas, akhirnya pun aku terjatuh.

BRUKK...

  Semua yang mendengar itu langsung menoleh ke belakang dan melihatku yang sudah terjatuh. Toshi yang berada di samping meletakkan kepalaku di pangkuannya.

"Nura-chan bangunlah!!" ucap Yuki khawatir karena nafasku yang terengah-engah.

"Apa dia belum minum obatnya?" batin Akito sambil membuka tasku.

Akito terlihat mencari obat dan memberikanku obat. Setelah meminum obat itu keadaanku sudah mulai membaik. Nafas yang tidak beraturan mulai kembali normal.

"Kalau begitu kita beristirahat sambil menunggu Nura-chan baikan." ucap Yuki.

"Tidak!! Kita lanjutkan perjalanannya." tolakku.

"Tapi tubuhmu masih lemas." bantah Akito.

"Kalau begitu biar aku yang menggendongnya." ucap Toshi yang berhasil membuat mata Akito melebar.

"A..apa!!!..tapi..tapi.... sudahlah terserah!" ucap Akito pasrah.

  Toshi kemudian meletakkan tubuhku dan berjongkok. Aku yang melihat itu lalu mencoba berdiri dan menaiki punggung Toshi. Akito yang melihat itu sangat kesal kepada Toshi.

Author POV

  Setelah 30 menit perjalanan, mereka sudah memasuki pintu gerbang desa klan Wolf. Nura yang dari tadi tertidur di punggung Toshi, akhirnya bangun karena merasakan Toshi yang berhenti.

"Toshi-kun terima kasih....sekarang aku sudah tidak apa-apa, tolong turunkan aku."

"Ya baiklah." ucap Toshi sambil berjongkok agar Nura lebih mudah untuk turun.

"Apa kau sudah baik-baik saja Nura?" tanya Akito.

"Ya." jawab Nura singkat.

"Ayo kita masuk." ucap Yuki sambil berjalan di depan mereka. Nura,Toshi, dan Akito hanya mengganguk kemudian mengikuti Yuki.

  Saat di perjalanan mereka dikagetkan dengan seseorang yang memanggil nama Yuki.

"Yuki-san..kau datang." ucap seorang laki-laki berbadan tegap.

"Ya, bagaimana keadaan desa paman?"

"Seperti yang kau lihat." ucap Boro yang terlihat sedih sambil menunjukan keadaan desa yang kacau. Rumah yang roboh, pohon-pohon yang terbakar dan lain-lain.

"Lalu di mana korban sekarang?" ucap Akito.

"Wah ada sang pahlawan desa.....Akito-sama selamat datang."

"Ya terserah kau saja, sekarang dimana korban di desa ini?"

"Korban di desa sekarang ada di rumah pengobatan dekat rumah kepala desa."

"Baiklah antarkan kami ke sana."

  Mereka pun menuju ke rumah pengobatan itu, tapi betapa terkejutnya mereka karena korban cukup banyak. Nura yang melihat itu tidak tinggal diam dan langsung mencoba untuk mengobati mereka.

"Berapa banyak penyihir medis disini?" tanya Nura

"Hanya ini penyihir medis yang masih mampu mengobati mereka-"

"Nura..nama ku Nura Yamaki."

"Ah dari klan Yamaki...mohon bantuanya Nura-san," ucap laki-laki itu sambil membungkukan badanya.

"Ya akan aku usahakan."

"Nura tapi apa kau baik-baik saja?" tanya Akito khawatir.

"Aku baik-baik saja. Sekarang kalian lebih baik menuju ke kepala desa dan bertanya sesuatu yang penting untuk rencana kita nanti." ucap Nura tegas sambil menguncir rambutnya. Mereka hanya mengganguk dan mengikuti Yuki menuju ke
kepala desa.
-
-
-

Tok...tok..tok

  Suara ketukan pintu yang di lakukan  oleh Yuki kepada pintu rumah yang terbesar di desa itu. Tak selang beberapa lama keluarlah seorang perempuan yang mungkin berumur 10 tahun.

"Wah Yuki-chan,Akito-sama dan-" ucapan perempuan itu terhenti karena tidak mengetahui nama Toshi.

"Namanya Toshi dari klan Kayaba, dia orang yang akan membantu desa kita." jelas Yuki.

"Mohon bantuannya Toshi-kun." ucap perempuan itu sambil membungkukan badanya. Toshi yang melihat itu akhirnya juga membungkukan badanya.

"Sayu-chan di mana ayah dan ibumu?" tanya Akito.

"Oh ya ayah ada di dalam kalau ibu masih mengobati korban di rumah pengobatan, baiklah kalau begitu silakan masuk." ucap Sayu kemudian mempersilakan mereka masuk.

"Silakan duduk...Ayah ada tamu spesial datang kemari." teriak Sayu. Tak menunggu lama datang ayah Sayu yang juga kepala desa klan wolf dengan nama Gerian.

"Wah kalian selamat datang...Sayu buatkan minuman!" ucap Gerian ramah dan duduk bersebrangan dengan mereka, sedangkan Sayu langsung menuju ke dapur.

"Paman kenalkan dia Toshi dari klan Kayaba, dia yang akan membantu kita." ucap Yuki, Toshi hanya mengganguk.

"Paman kami di sini ingin membahas tentang serangan  yang di lakukan 2 hari yang lalu." ucap Akito.

"Ah ya, jadi seperti 2 tahun yang lalu, karena mereka ingin merebut Batu yang berada di kuil," saat Gerian membicarakan itu, Sayu datang dengan membawa 5 cangkir teh yang dia letakan di meja dan duduk di sebelah ayahnya.

"Terima kasih Sayu-chan....lalu kenapa merek mundur pada saat serangan 2 hari yang lalu?" tanya Toshi.

"Itu karena mereka kalah jumlah dengan klan Wolf,"

"Memang berapa jumlah pasukan Darkmoon saat itu?"

"Sekitar 200 orang dan pasukan kami sebenarnya sama sekitar 200 orang, hanya saja waktu itu para serigala hutan membantu dengan jumlah 50 serigala hitam." ucap Gerian.

"50 Serigala hitam banyak juga." kagum Toshi.

"Tapi tenang saja Yuki-san keluargamu baik-baik saja mereka sedang menjaga kuil sekarang," ucap Sayu.

"Huh syukurlah." ucap Yuki lega sambil mengelus dadanya.

"Lalu apa paman tahu kapan kira-kira Darkmoon menyerang lagi?" ucap Akito.

"Sebelum pertempuran berakhir dia bilang 2 hari lagi dari sekarang."

"Baiklah kalau begitu kita tunggu Nura kembali dan membuat strategi." ucap Akito.

"Yah sudah, aku sudah menyiapkan kamar untuk kalian ini kuncinya." ucap Sayu sambil memberikan kunci kepada mereka, tidak lupa dengan kunci Nura yang dititipkan kepada Yuki.

"Untuk kamarnya dari sini belok kanan kamar Toshi-kun no 2, kamar Akito-sama no 1. Lalu untuk kamar perempuan di depan kamar laki-laki untuk Yuki-chan no 4 dan Nura-san no 3," ucap Sayu sambil menunjuk jalan dengan tangannya.

"Selamat beristirahat." ucap Gerian. Mereka kemudian berdiri dan menuju kamar mereka masing-masing.
-
-
-
-
-
Note:
Di desa Yuki, terdapat istana serigala hutan dengan berbagai warna. Warna di tentukan oleh derajat serigala tersebut. Tapi istana itu memiliki penghalang yang kuat jadi hanya orang tertentu yang bisa masuk dan melihat kerajaan itu.

Serigala hitam: pasukan
Serigala cokelat: petinggi-petinggi kerajaan
Serigala putih: keturunan kerajaan

Battle The World (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang