part 14

525 90 20
                                    

Waktu itu tak menentu, kadang terasa begitu lambat dan terkadang terasa begitu cepat.

***

'Max dimana kau sebenarnya? Apa yang sedang terjadi denganmu?'

Naya bergegas masuk ke apartemen Max, mencari keseluruh pelosok ruangan.

"Ini mustahil, kemana dia pergi?" tanya Naya sambil membanting tubuhnya di sofa.

Namun tiba-tiba pandangannya tertuju pada selembar kertas yang tertempel di dekat kalender.

Aku tidak tau apa kalian
akan mencariku atau tidak.
Tapi aku ada dimana
kita dapat melihat indahnya dunia.
  
                                                     -Max

"Apa ini sebuah petunjuk?" batin Naya.

Terbesit oleh Naya untuk menghubungi temannya yang lain, tapi ia segera mengurungkan niat itu karena sekarang juga bukanlah saat yang tepat untuk menambah masalah baru untuk teman-temanya.

"Dimana ya tempat aku bisa melihat indahnya dunia?" pikir Naya. "Dasar anak itu, dia pikir aku ini seorang detektif?" gerutunya.

Naya berjalan mondar-mandir, otaknya bekerja dengan keras. Terkadang ia berusaha bertanya jawab dengan pikirannya sendiri.

Setelah lama berpikir akhirnya Naya menemukan jalan keluar yang ia sendiri belum dapat memastikan kebenarannya.

"Benar juga pasti disana!" gumam Naya yang langsung bergegas meninggalkan apartemen Max.

Naya langsung menginjak gas mobil, ia melaju kencang seperti sebuah kilat yang sedang membelah jalanan.

Naya mengetuk-ngetuk jarinya di stir mobil. 'Semoga saja dugaanku benar,' batin Naya harap cemas.

Sepuluh menit berlalu. Naya menghentikan laju mobilnya di sebuah bukit kota. Di sana ada taman yang dihiasi dengan hamparan rerumputan hijau yang terawat, lampu jalan yang berbentuk unikpun  menghiasi tiap sisinya.

Tap ... Tap ...

Naya melangkah berhati-hati menyusuri taman, kepalanya bergantian menoleh ke kanan dan ke kiri.

***

Max memeluk tubuhnya erat, ia merasa jaketnya masih belum bisa menghangatkan tubuhnya yang kedinginan. Ia tak tau pasti apakah tubuhnya atau hatinya yang sedang kedinginan untuk saat ini.

Ia mendongak menatap langit, seolah ia berharap bintang-bintang itu mengerti perasaannya saat ini. Matanya perlahan terpejam, ia membiarkan angin malam bertiup dengan damai meniup anak-anak rambutnya.

"Max?!" Sebuah teriakan memecahkan kedamaian yang sedang ia rasakan.

"Na ... Naya?" katanya terbata karena terkejut melihat sosok di depannya.

Max langsung berdiri dengan cepat. "Apa yang kau lakukan disini, Nay?" Max lantas berjalan mendekati Naya.

"Apa maksud pertanyaanmu itu? Menurutmu apa yang kulakukan disini setelah melihat pesan kecil yang kau tulis itu?" tanya Naya sambil melipat tangan di depan dadanya.

Naya mengembuskan napas lega setelah melihat kondisi sahabatnya yang baik-baik saja.

Max berjalan kembali ke tempat duduknya. "Apa kalian mencariku?"

"Ada apa kau ini? Tentu saja kami mencarimu!" tukas Naya sambil memukul pelan lengan Max dan ikut duduk di sampingnya.

Max mengembuskan panjang napasnya. "Aku ini memang hanya bisa menyusahkan orang lain saja,"

Me, Time And Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang