Kedatangan Tamu

3.1K 238 59
                                    

Happy Reading

Naruto benci dengan kenyataan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto benci dengan kenyataan ini. Benci karena perkataan Sasuke memang benar adanya. Dan benci karena pria itu tengah menyeringai lebar saat melihat wajah Naruto yang merah padam.

Sasuke berusaha membalikkan tubuh Naruto setelah selesai membersihkan tubuh bagian belakang Naruto. Termasuk sedikit meremas gemas bokong menggoda gadis itu, tentunya.

"Jangan mempersulit semuanya, Dobe. Aku sudah cukup kesulitan menahan diri, di sini," geram pria itu saat Naruto menolak untuk berbalik.

"Bodoh," bisik Naruto gelisah. Apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran pria itu?  apa ia mengira jika menunjukkan tubuh pada seseorang yang baru dikenalnya dan juga telah menyeret kehidupan datarnya ke dalam dunia aneh seperti ini adalah perkara yang mudah? terlebih pada gadis yang belum pernah disentuh pria-hingga pagi tadi. Seperti Naruto inilah.

Itu adalah suatu hal memalukan melebihi jatuh terpeleset di tempat umum. Mungkin.

"A-aku bisa melakukannya sendiri," tolak Naruto, ia baru menyesali tindakannya yang dengan mudahnya menyetujui ajakan dari vampir dingin bodoh itu untuk mandi bersama.

Sasuke menaikkan sebelah alisnya tanda tak suka. Bibir penuhnya pun menekan menjadi garis tipis, pertanda jika ia tengah marah.

Benar-benar marah.

Ia berdiri dan menghentakkan kakinya dengan kasar sebelum berjalan menggambil handuk dan membanting pintu kamar mandi dari luar dengan penuh kekuatan dalam.

Abaikan Naruto yang memandangi ruang kosong itu dengan tatapan polosnya.

"Ada apa dengannya? apa aku salah bicara?"

.
.
.

Sasuke berdiri angkuh di konter sembari meneguk cepat satu botol penuh minuman Bruichladdich X4 Quadrupled Whiskey 184 Proof. Yang terkenal dengan sejarah mematikannya.

Sekali teguk anda hidup selamanya, dua kali teguk anda buta dan tiga kali teguk anda berakhir selamanya. Cukup mengerikan bukan?

Namun pria itu memang kelewat acuh. Toh, ia memang sudah bosan menjadi mayat berjalan.

Dan lagi, suasana hatinya kali ini sedang hancur karena ulah Naruto yang entah mengapa berhasil memancing amarahnya. Ia akui, jika ucapan Naruto memang tidak seberapa dan seharusnya tidak Sasuke tanggapi hingga sedemikian rupa. Namun, mendapatkan penolakan setelah menunggu selama beribu-ribu tahun tentu tidaklah baik untuknya.

Dan Naruto tak memahaminya sama sekali.

Hening menjalar selama beberapa saat.  Suasana kembali riuh saat tubuh Sasuke bergetar dan kejang. Itachi yang kebetulan berada di sampingnya mulai panik dan memanggil Shisui dengan raungan panik yang sangat ngeri didengar.

My Lovely DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang