Who

4.7K 432 20
                                    

Mulmed : lupa :v

Gatau nyambung apa kaga sama isi cerita tapi intinya tu lagu bagus :3

Naruto: Masashi Kishimoto-san

Lovely: Liciyha Namikaze

Pairing: SasuNaru

Rating: M (Nanti)

Genre : Supranatural, Romance, Friendship

Peringatan: typo (s), alur kerja super cepat, standar berantakan, sedikit jahat, dll

PS: Fic ini mengandung unsur menjijikan dan berdarah,hanya diperuntukan bagi readers yang senang membaca untuk memahami kosa kata dalam fic ini,karena kata-kata saya memang sangat berbelit-belit (belum biasa mengetik,biasanya menumpahkan ide dalam lembaran kertas), jika tidak suka bisa langsung tekan tombol BACK untuk kembali daripada membuat Author yang masih amatir ini sakit hati.

~Happy Reading~

"Apa maksudmu? kenapa kau tidak terpengaruh?" Sasuke tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

Sementara itu, Naruto tidak bisa menyembunyikan kebingungannya. "Apa maksudmu? kau ingin menghipnotisku,begitu? tapi kan ... astaga!" ia memekik saat iris Sasuke berputar lebih cepat sebelum akhirnya kembali berwarna onxy. Tampak seperti tidak pernah terjadi apa-apa pada mata itu.

"Itu ... bagaimana bisa!" pekiknya tak percaya.

Sasuke kembali memasang ekspresi datarnya. "Apa?" ujarnya seakan memang tidak pernah terjadi apa-apa.

"Itu, tadi matamu berwarna merah--lalu sekarang jadi--kau juga seperti hendak menghipnotis? T
tapi-tapi--" sementara Naruto asik terdiam menyusun kata-katanya, Sasuke hanya diam memerhatikannya dengan ekspresi berpura-pura bingung dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Tadi kau seperti ... bukan manusia." Ujar Naruto mengambil jarak sejauh mungkin dari pria pantat ayam itu.

"Kau ini bicara apa? Aku hanya duduk disebelahmu dan meminum minumanmu,lalu kau menuduhku sebagai monster?" Sasuke benar-benar ahli dalam berakting.

"Dasar baka!" pria itu kemudian melenggang pergi sementara Naruto tetap terdiam seribu bahasa.

'Minum punyaku? Sungguh?' gadis itu mengernyit. "Hah...otakku memang sedang bermasalah!" ucapnya tanpa berpikir panjang dan segera menganggapnya angin lalu. Mengekor Sasuke,ia segera melenggang pergi menuju sebuah ruangan yang dulunya-hingga tadi pagi menjadi satu-satunya ruangan yang paling gadis itu idolakan.

Dimana lagi selain ruang kelas.

Pelajaran kembali berlangsung,dan kali ini semua siswa duduk diam dengan satu pikiran yang sama.Mungkin juga sama dengan pemikiran seluruh murid di dunia ini.

Maksudnya adalah, 'kapan pelajaran sejarah tidak akan terasa sangat membosankan dan membuat mengantuk' serta 'sampai kapan Guy-sensei mengajar pelajaran sejarah pada kami?' yang kedua dikhususkan untuk penghuni kelas 3. Terutama untuk kelas Naruto.

Yah, itu memang SANGAT ironis. Tidak percaya?

Mari kita buktikan.

Guy-sensei masuk tanpa sepatah kata pun, ia langsung menuju meja guru dan meletakkan semua barang-barangnya dengan hati-hati. Seperti buku sejarah, atlas, laptop, spidol papan tulis, buku absensi, serta foto dirinya yang tengah tersenyum lima jari dengan salah satu giginya yang memancarkan sinar yang sangat menyilaukan.

Hah?
Maksudku. Apa-apaan itu?

Pria itu berdeham dan mengambil napas dalam-dalam sebelum ....

My Lovely DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang