DERANA [COMPLETED✔️]

DERANA - 37

**************

     Revon tersentak begitu ponselnya tiba-tiba berdering menandakan telepon masuk.

     "Where are you?"

     Revon menghela nafas panjang. "Gue dibelakang lu."

     Cewek itu langsung menoleh ke belakang dengan posisi ponselnya yang masih menempel ditelinga. "Sejak kapan lu disini?" Tanyanya.

     Revon mematikan telponnya kemudian menyimpan ponselnya ke dalam saku celana. "Barusan." Jawabnya. "Ayo pergi."

     "Tunggu." Cegah Karin yang langsung mencengkram lengan Revon. Sontak Revon menoleh dan menatap Karin dengan wajah sendu dari cewek itu. "I'm so sorry, Rev." Lirihnya pelan.

     Revon langsung mendekap tubuh Karin ke dalam pelukannya. "For what, hm?"

     Karin terisak pelan sambil menggeleng. "G-gue sudah usaha buat dekat d-dengan Kirana, t-tapi apa yang gue dapat." Ia melepaskan pelukannya dari Revon dan menyeka air mata dipipinya. "Dia mempermalukan gue didepan semua murid. Gue malu, Rev! Gue malu!" Ujarnya dan menangis sesenggukan.

     "Udah," Revon kembali memeluk Karin dan mengusap kepalanya. "Jangan menangis."

     "Hah?" Karin menjauhkan tubuhnya dan menatap Revon tidak percaya. "Hanya itu yang lu bilang? Lu gak kasihan sama gue yang sudah dipermaluin depan banyak orang?" Lanjutnya.

     "Ya terus gue harus gimana, Karin?" Balas Revon.

     "Balasin dendam gue ke dia." Tutur Karin. "Demi gue."

     "Fine."

     Hanya jawaban singkat yang ia dapat, tapi itu sudah sukses membuat senyum Karin mengembang. Ia langsung menghambur ke pelukan cowok itu dan memeluknya dengan erat.
     "You deserve to do that."

- - - - -

Jian tersenyum begitu melihat dari kejauhan orang yang sedaritadi ia tunggu datang juga. "Gue udah pesanin lu minum by the way." Ujarnya.