DERANA [COMPLETED✔️]

DERANA - 7

*********

Kirana berjalan disepanjang koridor dengan tatapan kosong. Ucapan cowok itu seakan sedang terputar seperti radio dipikirannya.

"Sejujurnya dari pertama lo masuk, gue udah suka sama lo. Gimana kalau hari ini kita berdua putusin buat pacaran?"

Cewek itu menghela nafas kasar. Ia terus melangkah menuju kelasnya. Paling tidak ia harus menaikkan kembali moodnya dengan mendengarkan lagu.

"Mau kemana sih? Kelas kamu udah lewat tau." Bisik seseorang yang spontan membuat Kirana terkejut stengah mati. Astaga Devan.

"Kak evan!" Pekik Kirana menatap tajam cowok itu yang sedang menertawainya.

Usai menertawakan Kirana, cowok itu menghembuskan nafasnya. "Daritadi mikirin apa sampe kelas sendiri udah dilewatin. Mau ke gudang kamu?" Tanyanya.

Cewek itu melihat sekitarnya dan menyengir. Ternyata ia sudah melewati kelasnya. Ini semua karna Dareen!

Kirana menggaruk tengkuknya. "Aku mau ke toilet kok." jawabnya.

Devan berdecik dengan senyumannya. "Toilet cewek tuh disana." Tunjuknya diarah berlawanan dan langsung diikuti Kirana sesuai arah yang ditunjuk cowok itu.

Cewek itu tertawa. "Ohiyaya lupa. Yaudah kalau gitu aku ke toilet dulu." Ujarnya yang bergegas pergi tapi dengan sigap tangannya sudah lebih dulu dicekal Devan.

"Pasti ada sesuatukan?"

Kirana membulatkan matanya sambil menggeleng dengan cepat. Ia menepis tangan cowok itu dengan cepat. "Ih apaansi orang gak ada apa-apa kok." Elaknya.

Cowok itu mendekatkan bibirnya ke telinga Kirana. "Kalau bohong bisa-bisa hidungnya panjang lho kayak pinocchio." Bisik Devan dan tertawa.

Untung abang.

- - - - -

KRIIIIIIING!

Kirana dengan cepat membereskan buku-buku diatas meja dan memasukkannya kedalam ransel. Dering ponsel miliknya membuat Kirana berhenti sejenak dari aktivitasnya.