Twenty Seven

523 44 2
                                    

4 tahun kemudian...

Akhirnya penantianku selama ini datang juga, sore ini aku akan pulang ke London oh my God i'm so excited aku sangat merindukan kota indah itu. Tapi, bukan berarti aku tidak suka tinggal di New York, aku suka disini aku mendapatkan hidup baruku yang mandiri, bertemu dengan teman-teman baru, orang-orang baru yaitu Keira, Rennata, dan Lunetta mereka adalah teman-teman dekatku selama aku di New York, mereka sangat baik padaku mereka banyak membantuku saat aku sedang mempunyai masalah. Saat aku bilang aku akan pulang ke London dan tidak kembali lagi mereka sangat sedih dan tidak membolehkan aku pulang tapi, aku berusaha membujuknya dan akhirnya mereka semua setuju.

Aku tidak pulang ke London sendirian melainkan ditemani Mom dan Dad, selama 2 Minggu terakhir ini mereka menetap di apartemenku karena mereka ingin mendatangi acara wisudaku, padahal aku sudah bilang bahwa mereka tidak perlu repot-repot karena aku bisa sendiri tapi Mom dan Dad tetap memaksa.

Selama 4 tahun ini juga the boys dan Catherin sering mengunjungiku apabila liburan semester kecuali Zayn, tidak ada hal yang bisa kuceritakan tentangnya. The boys bilang semenjak kepergianku Zayn telah banyak berubah sifatnya menjadi murung, pendiam, dan dingin tidak seperti yang biasanya yang sering tersenyum, pecicilan, dan ramah.

"Kau sudah membereskan barang-barangmu hun ?" ucap Mom menghampiriku yang sedang duduk di balkon dan memberikanku secangkir teh hangat.

"Terimakasih Mom, sudah kok baru saja selesai" ucapku seraya tersenyum kemudian meniup tehku dan meminumnya sedikit demi sedikit.

"Baiklah kalau begitu cepatlah mandi dan sarapan Mom sudah membuatkan pancake kesukaanmu'' ucap Mom kemudian melangkah pergi.

Aku menaruh tehku dan segera membersihkan tubuhku dan sarapan karena perutku sudah sangat lapar.

***

"Kau sudah siap Chil ?" tanya Dad seraya membawa tas dan koper di tangannya.

"Sebentar lagi Dad" ucapku seraya memakai high heels berwarna cokelat susuku.

"Sudah Dad" ucapku setelah selesai dan menghampirinya.

Aku, Mom, dan Dad menyetop taxi dan berangkat ke bandara.

***

"Hun.. hey sebentar lagi kita akan sampai" ucap Mom membangunkanku dari alam mimpiku.

"Hm cepat sekali Mom, perasaan barusan kita berangkat" ucapku dengan menguap kecil.

Mom terkikik.
"Hahaha kau tertidur sayang makanya kau tidak tahu"

Pesawat kami telah mendarat di lapangan bandara London aku, Mom, dan Dad segera turun.
"Halo boys kalian dimana ?" ucap Dad menelepon seseorang.

"..."

"Ya, aku sudah sampai kalau begitu aku akan kesana" ucap Dad kemudian sambungan terputus.

"Ayo cepatlah the boys sudah menunggu kita" ucap Dad dan aku tersenyum senang, the boys menjemputku dan sebentar lagi aku akan bertemu dengannya.

Aku, Mom, dan Dad mengedarkan pandangan untuk mencari the boys, dan tiba-tiba seseorang menggandengku.
"Ayo, lewat sini Mom Dad" Zayn ? Benarkah itu dia ? Benar apa kata the boys ia terlihat kacau sangat banyak tato di badannya, tubuhnya bertambah kurus, dan jenggot tipisnya yang tidak dicukur.

"Mom, Dad" ucap the boys dan membantu kami membawa tas dan koper kami.

"Hi boys bagaimana kabar kalian ? Damn, i miss you so much" ucapku langsung dan memeluk mereka semua 4 sekaligus kecuali Zayn ia masih mematung di tempatnya.

Crazy Brother (One Direction)Where stories live. Discover now