Twelve

601 58 1
                                    

Makan malam kali ini kembali normal semua orang berada di meja makan dan menyantap makanannya dengan senang hati. Sedari tadi aku melihati Zayn yang sedang makan di sebelahku dengan senyum yang mengembang di pipiku.

"Take A picture lebih awet nona" ucapnya berbisik di telingaku lalu melanjutkan makannya. Aku terkekeh dengan ucapannya dan tingkah konyolku lalu melanjutkan makanku. Jujur saja aku senang melihatnya jika sedang makan karena ia makan seperti anak kecil.

Makan malam telah selesai Zayn membantuku merapikan meja makan. Aku mengambil tisu lalu mengelap saus yang menempel di bibirnya.
"Kau makan seperti anak kecil" ucapku setelahnya.

"Aku berharap bibirmu yang mengelapnya" ucapnya dengan nada menggoda aku menyikut lengannya pelan mengakibatkannya tertawa puas melihatku blushing.

Aku menemukan the boys lainnya sedang berkumpul di halaman belakang yang tengah duduk di rerumputan ada juga yang tiduran untuk melihat bintang.
"Kenapa disini ?" tanyaku pada the boys.

"Entahlah aku bosan" ucap Louis.
Aku mendekat kearahnya dan duduk disebelahnya.

"Mau memainkan sesuatu ?" ucap Zayn yang baru saja datang dan duduk disebelah Harry yang sedang tiduran di rumput.

"Main apa ?" tanya Niall antusias sepertinya ia juga bosan seperti Louis.

"Bagaimana kalau Truth or dare ? Yah walaupun permainan kuno tapi kita sudah lama tidak memainkannya" ucap Zayn.

"Ide yang bagus, aku setuju dengan jambul" ucap Harry yang langsung terduduk.

"Stop calling me jambul Curly" ucap Zayn sedikit kesal aku bersusah payah menahannya tapi usahaku sia-sia tawaku pecah diiringi the boys lainnya kini aku mendapatkan tatapan tajam dari Zayn.

"Oke oke baiklah bagaimana kalau langsung saja kita mulai" ucapku melangkah mengambil botol yang tidak jauh dariku.

Semuanya sudah siap membentuk lingkaran dan aku memulai memutar botolnya. Botolnya berhenti tepat di depan Harry.

"Truth or dare ?" tanyaku.

"Truth" jawabnya mantap.

"Siapa mantan terindahmu ?" tanya Liam.

Harry melihat keatas mengingat-ingat siapa mantan terindahnya.
"Lucy, i have relationship with her until two years" ucap Harry tersenyum bangga dan itu sukses membuatku menganga, yang benar saja seorang Harry Styles mampu mempertahankan hubungannya hingga 2 tahun lamanya cukup menarik.

Kini Harry memutar botolnya dan berhenti di Zayn.
"Truth or dare ?" tanya Harry.

"Truth" jawab Zayn.

"Who's your first love ?" tanya Louis.

Mendengar pertanyaan dari Louis mampu membuat mataku hampir lepas dari tempatnya. Zayn menatapku khawatir aku hanya menatapnya dalam menunggu jawabannya.

Zayn menghembuskan nafas dengan kasar.
"Gigi, Gigi Hadid" Hatiku serasa diremas-remas hingga aku sulit untuk bernafas dengan normal. Aku berusaha untuk bersikap normal. Aku melihat Zayn yang menatapku dengan tatapan 'maafkan aku' atau 'sorry Cechil'.

"Ayo putar botolnya Malik" sejurus kemudian Zayn memutar botolnya dan berhenti di Louis.

"Truth or dare ?" tanya Zayn.

"Truth" jawab Louis.

"Cupu sekali kau tommo payah" ucap Niall memancing Louis agar menggantinya dengan dare.

"Baiklah dare" ucap Louis dan Niall tersenyum kemenangan.

"Buat faingirl salah satu fansmu di sekolah dan ajak ia kencan saat bel istirahat" ucap Niall.

Crazy Brother (One Direction)Where stories live. Discover now