Twenty Three

415 49 3
                                    

Braaakk..
"Apakah Cechil sudah pulang ?" Akhirnya yang dibicarakan datang.

"Cechil kenapa kau menangis ?" Tanya Zayn panik dan menghampiriku.
Pertanyaan yang konyol batinku.

"Kau ! Menyingkirlah Jerk !" Ucap Niall yang siap memberi pukulan tapi Harry menahannya.

"Jangan keras-keras Niall nanti Mom mendengarnya" peringat Harry.

"Kau tenang saja Mom menginap di rumah nenek" ucap Louis.

"Cechil Maafkan aku karena aku telah meninggalkanmu" ucap Zayn berusaha menggenggam tanganku namun aku menepisnya dan masih terisak di dalam dekapan Liam.

"Kau jahat Zayn, aku benci kau" ucapku dengan suara yang gemetar akibat menangis.

"Kumohon Cechil maafkan aku, aku bisa menjelaskan ini semua" Ucap Zayn memohon padaku.

"Kau gila Zayn ! Mana mungkin ia bisa memaafkanmu !" Ucap Liam marah.

"Kenapa ia tidak bisa ?" Tanya Zayn menatap kearah Liam.

"Asal kau tahu Zayn ! Cechil pulang sendirian di jalanan yang sepi dan kau tahu apa yang terjadi ? Ia hampir di sentuh oleh segerombolan berandalan !" Ucap Louis yang mampu membuat Zayn kaget.

"Bisa kau bayangkan bagaimana perasaan Cechil Zayn !" Tambah Niall.

"Cechil kumohon maafkan aku, aku memang salah aku janji tidak akan pernah meninggalkanmu" ucap Zayn berusaha meraihku tapi aku terus meronta-ronta agar bisa terlepas.

"Aku benci kau Zayn, kau jahat" ucapku seraya memukul dadanya.

"Kumohon Cechil, jangan seperti ini aku mencintaimu jangan pernah katakan itu padaku, aku tidak akan sanggup mendengarnya"

"LEPASKAN AKU ZAYN !!" akhirnya Zayn melepaskanku dan aku langsung lari ke kamarku.

Aku terus terisak untuk beberapa menit hingga terlelap dalam mimpi karena lelah terlalu lama menangis.

***

Pagi ini aku merasa enggan pergi sekolah rasanya aku ingin bermalas-malasan di atas kasur untuk tidur.
Aku mengamati diriku di depan cermin full body yang terletak di kamarku, sungguh kacau hidung merah, mata sembab, dan rambut yang kusut.
Aku segera mandi dan bersiap untuk sekolah.

"Morning Mom" sapaku seraya menarik kursi meja makan dan duduk diatasnya.

"Morning darl" ucap Mom tersenyum kearahku seraya menyiapkan sarapan.

"Cechil.." panggil Mom menarik daguku membuatku mendongak, Mom menatapku dengan tatapan menyelidik.

"Matamu sembab, kenapa ?" Tanya Mom dan aku hanya terdiam bingung apa yang harus aku katakan.

"Cechil, aku bertanya padamu" ucap Mom sekali lagi.

"Hm tak apa Mom" ucapku seadanya.

"Bagaimana bi-"
"Morning Mom" ucap Mom terpotong oleh sapaan the boys, aku melihat Zayn yang sedang menatapku dan mengambil tempat duduk tepat di depanku.

"Mom aku harus berangkat sekarang" ucapku keluar dari rumah.

"Tapi Cechil-" belum selesai Mom bicara aku sudah meninggalkan ruang makan.

Aku berjalan menuju halte yang jaraknya tidak jauh dari rumah, moodku pagi ini hancur hanya karena bertatapan dengan Zayn sudah mengingatkanku tentang kejadian semalam.
Tak lama kemudian bus datang dan aku segera naik.

Saat aku baru sampai di kelas Catherin menatapku dengan pandangan menyelidik sama seperti Mom.

"Kenapa matamu sembab ?" Tanya Catherin bingung.

Crazy Brother (One Direction)Where stories live. Discover now