Fourteen

525 50 2
                                    

"Cechil kau sudah baikan ?" tanya Catherin dengan nada khawatir yang sudah berkumpul bersama Niall, Liam, Louis, dan Harry.

"Ya aku baik-baik saja" ucapku kemudian Mrs. Rachel dan guru-guru lainnya mulai memberi sambutan dan pidato singkat.

"Sekian dari saya terimakasih atas perhatiannya, silahkan beristirahat karena besok akan menjadi hari yang melelahkan bagi kalian" ucap Mrs. Rachel mengakhiri pidatonya.
Semua murid langsung menuju tendanya masing-masing untuk beristirahat dan menyiapkan diri untuk esok termasuk diriku.

Aku menyiapkan barang-barang untuk besok karena besok pagi-pagi sekali kami semua murid akan jelajah di hutan sehingga acara selesai tidak sampai malam mungkin hanya sampai sore karena jika larut malam tentu itu akan berbahaya.

Aku menyiapkan senter, obat-obatan, air minum, ponsel, dan pisau, aku membawanya untuk berjaga-jaga siapa tahu ada binatang buas yang ingin menerkamku haha oke aku berlebihan hanya saja mungkin pisau ini akan berguna atau diperlukan nanti yah siapa tahu.

"Cechil apa yang kau lakukan ?" tanya Catherin saat memasuki tenda dan mulai berbaring.

"Hanya berkemas untuk besok karena besok acara akan dilaksanakan pagi-pagi sekali" ucapku ikut berbaring di sampingnya.

"Bagaimana denganmu ?" tanyaku menolehkan kepalaku pada Catherin menatapnya yang sedang menutup matanya tapi ia tidak tidur.

"Ya aku akan berkemas setelah ini" ucapnya yang masih dengan mata terpejam.

"Kau lelah eh ?" tanyaku.

"Yah yang seperti kau lihat" ucapnya tanpa menolehku ataupun melirikku kurasa ia benar-benar kelelahan.

"Yasudah aku keluar dulu istirahatlah" ucapku meninggalkan Catherin di tenda karena aku tidak ingin mengganggunya yang sedang istirahat.

Aku sedang duduk di rerumputan hijau yang menghadap ke danau suasana sejuk menerpa kulitku membuat anak rambutku sedikit berkibaran, suasana tenang jauh dari keramaian kota dan kendaraan.

"Kau mau ?" suara seorang lelaki di sebelahku. Saat aku menoleh ke sebelahku ada Andrew yang membawa dua gelas kopi.

"Ya tentu" ucapku menerima kopi dari Andrew.

Kutiup kopiku sehingga mengeluarkan asap yang membuat tubuhku sedikit hangat kemudian kuminum dengan perlahan.
"Kopinya enak terimakasih" ucapku menyunggingkan senyum.

Andrew mengangguk dan mengikuti apa yang aku lakukan tadi.
"Kau tidak istirahat ?" tanyaku memecah keheningan diantara kami berdua.

"Aku tidak merasa lelah, rasa lelahku telah terbayarkan dengan suasana yang indah ini" ucap Andrew mengedarkan penglihatannya.

Kini giliranku yang mengangguk mengerti.
"Mau memainkan sesuatu ?" tanya Andrew, aku langsung menolehkan kepalaku.

"Boleh.. Main apa ?" ucapku dengan semangat.

"Bagaimana dengan 'how about you ?'"

"Ide yang bagus, mulai dari kau" ucapku setuju.

"Kue kesukaanmu ?" ucap Andrew memulai permainannya.

"Cake chocolate with oreo, how about you ?"

"Redvelvet Cake" jawabnya.

"Film favoritmu ?"

"Action always, how about you ?"

"Romantic" jawabku pede.

"Uhh selera yang buruk" oloknya dan menjulurkan lidahnya kearahku.

"Ohh how dare you !" aku memukul lengannya dan ia mengaduh kesakitan tapi ia tetap tersenyum.

"Ok Ok maaf kita lanjutkan"
"Actor & Actrees kesukaanmu ?"

Crazy Brother (One Direction)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu