Cerita Rahasia

685 41 7
                                    

Selesai mengajar anak bimbingan, Elsa ingin mengirim pesan untuk sahabatnya,  tetapi sahabatnya sudah mengirimkan pesan terlebih dahulu, karena besok mereka ada jadwal kuliah. Sahabatnya itu tidak suka kekampus jika Elsa tidak datang.

"Kuliah bsok?"

"Kuliah, tapi terasa malas"

"Jangan macam macam ya, pokoknya Harus pergi, Kalau gak ku blokir wa "

" Hahaha, Demi ya"

"Ku blokir dari hidup akuu"

"Yaudah kuliah aku bsok"
seperti mendapat ancaman, namun Elsa membalasnya walaupun besok ia tidak berniat kuliah karena sudah terlalu lelah dengan kegiatan nya.

"Ku doain juga nanti supaya Allah blokir juga"

"Kawan langka cuma satu ya, Aku gak janji tapi ya, takutnya besok aku telat bangun atau apalah"

"Jangan gitu lah Sa, usahakan tidur lebih awal lah "
Nadia seperti putus asa karena sepertinya sahabatnya tidak akan kuliah besok.

Kemudian Nadia mengirimnya lagi
"Jangan sampe nanti aku beneran gak kuliah gara gara kamu ya Sa.
"Di usir aku dari rumah Di coret dari KK (Kartu Keluarga) sama mamak aku"
"Udah mahal mahal bayar spp malas kuliah. Mau jadi apa kamu nak ? Gak sayang orang tua. Dasar kamuu PEMALAS
"Bangun pagi aja malas gimana mau bangun rumah tangga"

Nadia mengirim pesan begitu panjang seolah ingin berceramah atau  ingin dikasihani dan memaksa sahabatnya untuk kuliah esok pagi.

"Hahahaha, iya aku kuliah besok"

***
Sukses tidak selamanya tentang pangkat atau jabatan, namun definisi sukses adalah saat kamu bisa menjamin bahwa shalatmu tidak ada yang tertinggal.

Hari ini Elsa bersyukur karena ia bisa bangun lebih awal, dan bisa shalat shubuh dan mengulang hafalannya, ternyata ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, selesai shalat ia langsung menuju ke dapur untuk memasak nasi goreng ala kadar anak kos namun dengan tambahan bumbu membuat hidungnya semakin ingin menghabisi makanannya sekarang juga, namun ia harus menyimpan sedikit untuk ia bawa ke kampus, dan juga untuk adiknya yang kebetulan berangkat pagi juga hari ini.

 Setelah bersiap dengan setelan baju warna kulit bawang dan ada les maroon ditangan bawah, dan ia juga memadukan dengan jelbab yang senada kemudian dengan tas coklat yang selalu jadi saksi perjuangannya sejak 2 tahun yang lalu.

"Sudah siap?"
Hari ini ia berangkat sekalian dengan adiknya karena adiknya ada konferensi Internasional jadi Elsa selalu membiarkan adiknya mengambil motor karena kampus adiknya lebih jauh daripadanya.

"Udah"
Kata adiknya yang sedang menggunakan sepatu flat dongker.

"Kalau udah siap seminar nanti langsung pulang"

"Ok maam"

"Udah makan?"

"Aduh lupa, gak papa nanti aku makan di kantin bik ijah aja"
Adiknya sambil menepok kepala karena teringat untuk pergi jadi lupa sarapan

Arena Jalan mesjid raya terlihat tidak terlalu ramai seperti biasanya karena hari ini mereka berangkat lebih awal dari biasanya,  karena adiknya jadi panitia di konferensi Internasional dengan Prof. Allan White dan tidak boleh terlambat sekaligus ia menjadi salah satu pengisi acara yaitu MC yang diadakan di Aula AAC Dayan Dawood.

***

hari ini Elsa ada kondangan sahabatnya , Elsa baru tahu bahwa Danil sangat mencintai Elsa semenjak elsa bertemu Siska disebuah acara  yang kebetulan suaminya si Lisa adalah kawan dari pacarnya Siska, tapi sebelumnya Elsa hanya mengira dan menebak nebak saja bahwa Danil juga mencintainya, ternyata setelah sekian lama kini baru mendapatkan kepastian, namun bukan dari bibir Danil sendiri.

"Hy Elsa,  kok bisa disini? 

"iya, kebetulan yang pestanya sahabat aku waktu pesantren"

"ohh kok bisa kebetulan ya kita jumpa disini, si suami sahabat kamu itu dia kawannya pacar aku, udah lama ya kita gak ngobrol bareng"

"iya, terakhir waktu kita SMP, makin sehat ya sekarang?"

"iya Alhamdulillah, ternyata benar ya kata orang-orang kalau mau badannya bagus ya harus bahagia"

"emang kamu sekarang udah bahagia ya,?"

"iya lah sa"

"bahagianya apa?, bagilah tipsnya supaya bisa bahagia"

"bahagia aku sekarang cuma satu, aku bisa pacaran sama orang yang sangat mencintai aku, orang yang paliing baik, pengertian, dan pokonya paling sayang sama aku" bercerita sambil tersenyum bahagia dan menunjuk kearah pacarnya.

"selamat lah ya, kapan rencana mau nikah?"

"sepertinya tahun depan, karena kan dia baru aja di kontrak, sambilan ngumpulin uang untuk mahar, hehehe" Kamu gimana udah punya pendamping belum?"

"belum"

"kok belum sih, emang si Danil gak nembak-nembak kamu?"

"hah? maksudnya sis" sebenarnya elsa sudah tahu sejak dulu, kalau danil suka dengan elsa, namun elsa berpura-pura tidak tahu di depan siska.

"iya, dari dulu Danil suka banget sama kamu, pernah waktu itu kan aku satu sekolah sama dia, jadi setiap hari dia selalu kejar-kejar aku untuk minta nomor hp kamu, padahal kan waktu SMA banyak cewek-cewek yang cantik dan banyak juga yang suka sama dia, tapi tetap aja selalu minta nomor hp kamu,"

"terus kamu kasih?"

"ya karena aku kasihan juga sih sama dia, sampai waktu itu dia pernah nungguin aku dari jam 10 sampai jam pulang sekolah biar aku gak kabur, yaudah kan karena kasihan juga anak orang aku kasih aja"

"dia beneran lah suka sama kamu, sejak waktu dia pindah kesekolah kita,

elsa yang mendengarnya biasa saja karena ia sudah tahu sejak 5 tahun yang lalu,  tapi kenapa sekarang Danil memilih menyakitinya jika ia juga mencintai. Kenapa ia berani bersembunyi jika nyatanya memang mencintai.

"hey Sa" Siska menepuk pundaknya Elsa yang terdiam dan bengong

"kamu juga suka kan sama dia?" Siska melanjutkan kata-katanya

"enggak.. kok, aku gak suka sama dia, "

"ya udah, terserah kamu aja, tapi aku setuju kalau kamu sama dia, kalian cocok sama-sama pintar dan sama-sama malu sama perasaan sendiri"

kemudian Siska meelihat gadgetnya yang sedari tadi pacarnya mengirimi pesan, kemudia ia berpamitan kepada Elsa.

"Sa, aku balik duluan ya, aku udah ditungguin sama Dia diluar"

"iya Siska, hati-hati ya"

akhirnya mereka berpelukan.

"Good luck ya Sa, semoga kamu bisa segera jadian sama Daniel"

kata-kata terakhir Siska membuat Elsa semakin kebingungan bagaimana jika siska berani bilang ke danil tentang semua ini. Elsa cukup tahu perasaan danil saja terhadapnya, namun ia tidak mau jika danil tahu bahwa elsa juga mencintainya sejak dulu.
karena elsa ingin mencintai dalam diam yang tidak mau menyakiti orang lain, walaupun harus tersakiti diri sendiri.

Kini elsa harus memikirkan perasaan danil yang jelas-jelas danil tak pernah benar-benar peduli dengannya, Sungguh semuanya kini ia tanggung sendiri, namun jika memang dia mencintai kenapa tidak saja berterus terang dan tidak melibatkan orang lain dalam masalah ini bukankah lebih baik berusaha sendiri karena jika ia pasti hasilnya tidak sendiri.

Lebih baik menciintai dengan cara berjuang pada orang yang berhak untuk diperjuangkan, jika tidak pasti sakitnya hanya berdua yang tahu, namun jika benar, pasti bahagia mereka semua akan tahu.

***

Tbc

bagaimana part ini? apakah kalian udah mulai ngerasa gregetnya, tolong tinggalkan like dan koment ya dan juga saran untuk menulis part selanjutnya. BTW this is Inspired by true story.

DESEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang