Rasa yang pernah Ada

897 59 2
                                    

Melupakanmu adalah cara terbaik untuk bahagia, namun kehadiranmu kembali adalah cara tersulit untuk melupakanmu.

***
"Elsa, Apa kabar?"
Sudah sejam yang lalu Daniel mengirim Elsa pesan via WA namun ia baru melihatnya sekarang.

"Baik" kemudian Elsa membalasnya.

Elsa bingung dengan perasaannya, sekarang ia hampir bisa melupakannya namun kini Danil lebih pintar dan hadir kembali seolah tak ingin di hapus dari memori Elsa. Walaupun elsa masih punya rasa yang sama namun ia tetap bersikap seperti layaknya teman yang biasa, kini ia hanya bisa menjadi teman walaupun nyatanya ia masih sangat mencintai.

"Kok cuek sih?"
Sepertinya ia mulai bosan karena dari dulu Elsa selalu cuek terhadapnya.

"Kenapa?"
Elsa hanya cuek sama cowok yang ia sukai, karena ia tahu mencintai saja tidak cukup menjadi kepastian untuk memiliki.

"Aku rindu"
Danil mengiriminya dengan emot love.

"Hmmm"

"Kok hmm?"

"Jadi?"

"Bilang sesuatu?"

Sepertinya Danil cukup sulit meluluhkan hati Elsa, tapi sebenarnya hati Elsa sudah luluh cuma Danil saja yang tidak peka. Dan Danil cuma bisa bilang sepatah kata saja tanpa berani berkata lebih bahkan untuk bilang suka saja ia tidak punya keberanian apalagi harus berjuang untuk meluluhkan seorang Elsa yang sangat cuek. Elsa tidak mau terluka lagi untuk kesekian kalinya.

karena elsa tahu cukup menjadi biasa adalah cara yang baik untuk menghindar dari luka.

"Terimakasih"
Elsa cuma membalas sebiasa mungkin karna ia takut jika berlebihan akan ada perasaan  lebih yang akan muncul.
sebenarnya elsa sangat senang karena ia masih ada rasa. Namun ia harus mempertahankan eksistensinya supaya ia tidak mudah di goyahkan dengan komitmen yang telah elsa buat sendiri.

"Terimakasih untuk apa?"

"Terimakasih karena telah rindu"

Kemudian danil hanya membalas dengan emot orang yang ada kiss nya.
Elsa hanya membaca dan tidak melanjutkan lagi percakapan mereka via WhatsApp karena elsa tahu ini akan berakhir seperti apa.

"Kamu ternyata masih sama seperti dulu, tidak pernah punya keberanian untuk berusaha bahkan berjuang"
"Padahal yang aku tahu kamu sangat mencintaiku dari dulu, tapi  kenapa tidak berterus terang, bukannya berjuang namun kamu memilih yang lain, sebagai alasan karena kamu takut ditolak"
elsa hanya berani berkata nmun tak berani mengirimnya, elsa tak berani berkata jujur bahwa ia juga sangat mencintai danil, karena ia tidak mau menjadi wanita yang berusaha untuk mendapatkan laki-laki yang belum tentu baik untuknya.

Ternyata ia tidak punya keberanian untuk berjuang, untuk berani jujur saja takut.
Hanya berani suka namun ahli bersembunyi.

***
Elsa tak mau memikirkannya berlarut-larut, kemudian ia beralih membuat tugas yang di berikan Bu Nur dan mulai membuat tugas tersebut sebaik mungkin, karena ia tahu jika ia membuat asal-asal nanti Bu Nur akan marah.
Setelah 2 jam lamanya ia meluangkan pikirannya akhirnya selesai dan  ia biarkan laptopnya terbuka karena  ia mau lanjut nonton film Mission Impossible "Rogue Nation".
Tapi adiknya menghalangi keinginannya.

"Kak Sa"
Suara adiknya seperti terkejut seperti melihat sesuatu yang aneh.
Orang sering menyabet Elsa dan adiknya sebagai anak kembar, mereka juga sangat dekat, kemanapun elsa pergi dia selalu mengintai jarak kakaknya yang  hanya terpaut usia 1 tahun 6 bulan, dan adiknya itu paling manja.

"Iya, kenapa kamu?" Elsa agak sedikit panik

"Ini si Danil kirim foto"
Ternyata Danil tidak berhenti di Elsa, Ia juga mengirimi Tania teks dengan sebuah gambar, dan ternyata ia punya nyali namun masih secuil.

"Jadi?"

"Jadi, dia kirimin aku foto karena kalau nanti kamu bisa lihat muka dia setiap hari kalau kamu lagi sedih kamu ingat dia, kamu rindu lihat aja foto dia"
Berusaha membaca teks dan menjelaskan kepada kakaknya.

"Kirain apaan lah tadi, ternyata gak penting"

"Ini lihat dulu jangan langsung komentar aja"
Adiknya menunjukkan gadget yang ada foto danil.

Elsa melihat sekilas foto itu dengan baju kotak hitam yang bercorakkan merah, berdiri di bawah pohon nan teduh, senyum nya kembali mengalihkan dunia elsa, sedari tadi hati berdendang tak hentinya.

"Kamu hapus aja ya fotonya dek?

"Kenapa sih?"

"Gak papa lagi, dia kan baik, sering lagi ngechat aku nanyain kamu"

"Yaudah kamu pacarin aja"

"Gak mau lah kak, mau kuapain pacar aku nanti"
Secara tegas Tania menolak, karena ia punya pacar yang sudah lama dengan nya yaitu 4 tahun.

"Kamu ini pacaran aja, kuliah yang benar, kakak aja gak ada pacar pacaran"

"Bukan gak ada.. tapi kakaknya aja yang gak mau, maunya sama Danil" Sambil berlari ke kamarnya.

"Taaaniiiiia"
Adiknya itu memang paling jahil dan paling bisa membuat kakaknya emosi tapi nanti baik lagi.
Elsa dan adiknya Tania tinggal di kos jadi mereka sering bertukar cerita, kadang pula bertengar kecil, namun dibalik itu mereka adalah sahabat yang baik sekaligus adik yang paling nyebelin.

****
Kuliah Elsa hari ini tidak padat jadi selesai Shalat Zuhur ia langsung pergi ke Sekolah Dasar IT, karena setiap Hari senin rabu dan jumat Elsa selalu harus menyempatkan diri mengajar anak-anak mengaji, Elsa selalu mencari celah karena ia harus kuliah setiap hari namun terkadang Elsa harus pandai pandai mencuri waktu, sebelumnya Elsa punya Basic pesantren, ini semua ia lakukan karena ia harus mencari uang tambahan untuk biaya kuliahnya karena Elsa tahu bukan dia sendiri yang sedang melanjutkan pendidikan melainkan ada  adiknya yang sedang menempuh dunia pendidikan dan Elsa tidak mau membebani orangtua sepenuhnya, walaupun ia terlahir dari keluarga berada namun Elsa tidak ingin membebani orangtua berlarut-larut. Karena kini keluarganya dalam keadaan tidak baik.

Selesai mengajar Elsa hanya punya waktu sekitar 4 jam untk menyelesaikan tugas kampus, dan setiap hari elsa selalu menyempatkan waktu menulis namun hanya tercapai satu target karena setelah Isya Elsa kembali mengajar anak SD les atau privat lagi di rumahnya, mungkin ini tidak sejalur dengan jurusan yang di tekuni sekarang yaitu dunia kesehatan namun dunia gurupun tak bisa dipisahkan dari dunia Elsa karena ia juga suka menjadi guru karena memang ia punya keturunan guru, ibu dan kakeknya seorang guru.
Selesai mengajar Elsa akhirnya bisa beristirahat namun sayang ia tidak bisa tidur walaupun sudah mengantuk. Kemudian ia menghubungi sahabatnya Nadia

"Nad, lagi apa?"

"Lagi nonton korea, Kenapa Sa?" terdengar suara dibalik telpon genggamnya. Sahabatnya paling suka dengan drama korea.

"Aku gak bisa tidur" suara Elsa terdengar lembut dan sedih

"Sini aku nina bobok in"

"Nad, aku serius"

"Iya iya oke, maaf"

"Sekarang kamu ambil buku yang kukasih kemarin kamu baca sampai kamu benar-benar bisa tidur"

"Ohh iya, nanti kucoba ya, sekarang aku mau cari bukunya dulu, lupa aku tarok dimana"

"Yaudah selamat mencoba ya"

"Makasih ya Nad"

"Iya sama sama Sa"

Kemudian telpon genggam terputus dan Elsa mencari buku yang diberikan sahabatnya dan Elsa mulai membaca buku "SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT"  Elsa paling tertarik dibagian kita berhak untuk bahagia

"yang dialami Manson. Hingga akhirnya dia mencari makna hidup yang baik-baik saja. Baginya, hidup yang baik dan bahagia bisa dirasakan jika seseorang bisa bodo amat pada hal-hal yang memang sepantasnya diabaikan.
Kini tinggal kamu yang memilih, ingin bahagia sepenuhnya atau tidak. Karena mungkin saja kebahagiaan kamu terasa tidak lengkap karena terlalu fokus pada hal-hal yang sebenarnya tidak penting bagi hidup."
Elsa terus membacanya sampai ia baru bisa tertidur setelah membacanya beberapa halaman

Semoga esok lebih baik dari hari ini.

TBC
Tolong untuk author senior kritik dan sarannya ya, maaf jika ada kesalahan. Luangkan waktu untuk mengevote dan coment. Terimakasih.

DESEMBERWhere stories live. Discover now