"Aftermath"

Depuis le début
                                    

"Hoo gitu ya."

"Ah pura2 gatau terus."

"Yee emang gak tau."

"Huu boong hahaha sendirinya juga kayak yang udah berpengalaman!"

"Eh enak aja! Kamu tuh!"

"Hahahah."

"Lagian kamu kenapa sih kemaren tiba2 jadi napsu gitu?"

"Gatau. Tiba2 aja."

"Kan aku jadi kayak korban pemerkosaan jadinya."

"Diperkosa sama pacar sendiri kan gakpapa ahaahaha."

"Huuuuu dasar, dilaporin polisi masuk penjara loh!"

"Ah gitu2 seneng juga kan."

"Eh enak aja dasar!"

"Ahahaha udah ngaku aja!"

"Enak aja."

"Tuh, enak kan katanya."

"Apaan sih. Kamu udah merenggut keperawanan aku! "

"Kamu juga udah merenggut keperjakaan aku sayang."

Tiba2 dia cium pipiku.

"Genit ih dasar."

"Hahahah."

"Aku harus minum jamu rapet wangi nih."

"Dasar gelo siah!"

"Hahahahaha."

Trus kita pun makan bubur yang udah Davan siapin. Kita makan sambil diem.
Davan beres duluan makannya. Trus dia liat bubur aku masih setengah.

"Yang, kamu sakit?"

"Hah, engga."

"Kok buburnya ga diabisin."

"Aku lagi gak napsu aja."

"Kamu mau makan apa? Biar aku beliin."

"Gausah Yang, ini aja biar aku abisin."

"Makan dong yang banyak. Entar kamu tambah kurus."

"Iya iya."

"Mau aku suapin?"

"hmmmm."

"Mau gak?"

"Ya kalo kamu maksa sih aku mah nurut2 aja."

"Heu bilang aja mau."

"Hehehe."

Davan  pun nyuapin aku. Sial. Dia nyuapin aku kayak nyuapin anak kecil pake  main pesawat2an. Sendoknya dimelayang-melayangin muter2 di depan muka  aku.

"Ngeeeeeeeeeeng, pesawat terbang dengan ketinggian 1000 kaki.  ngeeeeeeeng siap siap, pesawat akan mendarat saudara saudara. Ayo  goanya dibuka dulu biar pesawatnya bisa mendarat."

"Aaaaaaa." Pas dia mau masukin sendoknya ke mulut aku tiba2,

"Ngeeeeeeeeng, yaaah meleset. Sayang sekali." Dia ngelewatin mulut aku! Padahal udah siap2 makan. Dasar nyebelin huhu.

"Yang, udah ah aku udah kenyang."

"Aduh ini masih banyak Yaang. Kamu baru makan berapa sendok doang tadi."

"Buat kamu aja deh."

"Gak mau ah. Kamu harus makan ih. Udah tau kamu lemes gitu."

"Aku udah gak mau lagi."

"Mau aku beliin kupat sayur?"

"Engga usah Davan Sayang. Aku udah kenyang."

"Ayo tinggal dikit lagi nih."

Beda FakultasOù les histoires vivent. Découvrez maintenant