"Aftermath"

7.8K 354 20
                                    

Pas aku bangun aku liat jam. Udah jam 9. Buset, aku tidur lama banget  ya. Untung hari Minggu. Aku raba2 kasur, Davan udh gak ada. Tiba2,

"Eh step udah bangun. Makan yuk. Udah aku beliin bubur ayam nih."

"Eh hmm iya. Kamu udah makan Van?"

"Belum. Nunggu kamu bangun."

"Kenapa gak makan aja duluan? Pasti udah laper kan?"

"Gakpapalah, aku nungguin pacarku bangun dulu."

Davan nyiapin aku sarapan dan nungguin aku bangun. Baik banget sih pacarku ini.
Pas aku mau duduk,

"Aw!"

Pinggulku masih kerasa sakit. Tapi udah mendingan sih daripada tadi malem.

"Kenapa Step??"

"Enggak, gak papa. Kamu udah mandi Van? Bangun jam berapa sih?"

Kataku mengalihkan pembicaraan takut dia ngerasa bersalah lagi.

"Udah. Tadi bangun jam setengah delapan."

"Tumben kamu rajin gitu."

"Hehe. Apasih yang enggak buat pacar aku?"

Dia ngasih aku mangkok yang isinya bubur ayam trus duduk di samping aku.

"Van, tadi malem kita ngapain sih? Kita malming ke mana ya?" Kataku pura2 lupa.

"Ehhm kita di sini aja kok, gak ke mana2."

"Trus ngapain kita di sini?"

"Hmm masa kamu lupa?"

"Gatau nih, agak pusing."

"Eeeuh hmmm, kita main kuda kudaan hehe."

"Kuda2an?"

"Iya hehehe."

"Oooh iya, aku jadi kudanya kamu jadi jockey kudanya ya?"

"Ehehehe."

"Tapi kok kayaknya lebih agresif jockeynya sih daripada kudanya?"

"Apaan sih ah."

"Abis kudanya sampe lemes gak berdaya."

"Lupa dikasih makan kali kudanya."

"Iya kali ya. Tapi jockeyku mahir banget ya ngendarain kudanya."

"Kudaku juga mahir banget mencengkram jockeynya biar gak jatoh."

"Kayaknya jockeynya udah sering ngendarain kuda deh makanya mahir."

"Padahal dia jockey amatir loh, baru pertama kali ngendarain kuda."

"Ah masa sih? Kayaknya gak mungkin deh. Dia kayaknya udah sering menang lomba balap kuda deh."

"Itu mah berarti si kudanya yang jago dong."

"Si kuda mah pasrah aja dikendarain jockeynya. Nurut nurut aja sama jockeynya. Yang penting si jockeynya puas."

"Jockey puas, kudanya lemas. Gitu ya?"

"Ahahahah anjir ah sampah banget obrolan kita."

"Kamu sih yang mulai duluan. Hahaha"

"Tapi jujur ya, kamu udah pernah sebelumnya?"

"Belum lah. Sama kamu yang pertama."

"Masa?"

"Beneran."

"Abis kamu kayak yang berpengalaman gitu."

"Yakan gituan kan bisa pake hasrat sama naluri."

Beda FakultasNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ