Part 6 - Conscious

1K 109 68
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ASSALAMU'ALAIKUM! GEGE GEGE GEGEEEEEEE!!!"

Suara teriakan Abi menggelegar di depan rumah itu. Ia datang untuk menepati janjinya berkunjung ke rumah baru Gege. Tanpa pikir panjang setelah sampai di depan rumah ia langsung berteriak tanpa memencet bel terlebih dahulu, seperti tamu pada biasanya.

"Walaikumsalaaammm."

Setelah pintu terbuka, mata Abi melotot melihat siapa yang ada di hadapannya bukanlah Gege. "Loh, Aya? Kok lo bisa ada di rumah Gege? Diundang juga sama dia?"

Aya mengerutkan dahinya. "Gue? Di rumah Gege?"

"WOOYY. RUMAH GUE DI SINI!!!"

Abi lantas melihat ke arah Gege yang sedang berdiri di teras rumahnya, lalu kembali menatap Aya. Ia tertawa karena ternyata salah rumah.

"Bentar," tawanya berhenti, "jadi kalian tetanggaan? Kok bisahahahaha."

Aya jengah. "Temen lo tuh. Padahal dulu gue tenang tinggal di sini. Tapi abis dia pindah pasti berubah jadi nggak tenang kayak dulu."

"Hahahaha. Udah lah, biarin aja. Tapi saran aja nih dari Babang Abi, hati-hati kalo deket-deket sama Gege, dia bisa ngeluarin jurus mematikan."

Aya terdiam.

Tiba-tiba ingatan kemarin kembali terngiang di pikirannya. Ingatan saat Gege menggendongnya, saat Gege menyatakan perasaannya, bagaimana cara Gege menatapnya, saat Gege mengelus kepalanya. Semua itu seakan kembali terjadi.

"DIEM BI, GUE DENGER LO NGOMONG APA!!"

Aya langsung tersadar dari lamunannya setelah mendengat teriakan Gege. Sedangkan orang yang ada di depannya ini hanya tertawa senang.

"Hahahaha. Udah ah, gue kesana dulu. Dah, Ya"

Aya menganggukkan kepalanya dan bergegas kembali masuk ke dalam rumah.

***

"Heh, buaya! Yang kemarin tuh apaan?"

Gege tetap memainkan jarinya di stik PS tanpa menatap Abi yang sedang menyidang dirinya. "Apanya?"

"Lo kira gue buta? Itu... yang lo bilang suka sama Aya di UKS. Beneran?

Yang ditanya akhirnya fokus pada pertanyaan Abi. Sebenarnya ia sendiripun bingung, kenapa ia berkata seperti itu bahkan tanpa berpikir terlebih dahulu. Dan juga, apa benar ia menyukai Aya? Secepat itu?

"Entah," jawabnya singkat seraya menggelengkan kepala. "Gue juga bingung, Bi. Emangnya gue suka ya sama Aya?"

Abi berdecak kesal. Ia memukulkan kepala Gege dengan stik yang ada di tangannya. Alhasil, Gege mengaduh sambil menatap Abi kesal.

"Yang ngomong kan elo, kenapa malah nanya gue? Tanya hati lo! Beneran suka sama Aya? kalo masih bingung, dipikirin dulu bener-bener. Kalo enggak, jangan PHP-in anak orang! Kualat lo entar."

Lily Of The ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang