Satu

163K 5.7K 199
                                    

Author POV

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, di lobby sekolah seorang gadis bernama Keana sedang berdiri dan menatap keatas, belum ada tanda tanda hujan akan berhenti. Ia hanya mendesah pelan lalu berjalan gontai menuju bangku panjang di belakangnya

Baru kali ini Keana merasakan terjebak oleh hujan dan tidak tau harus melakukan apa, ia juga sangat bersyukur karna keadaan sekolah sudah sangat sepi, tidak terbayang olehnya jika berada ditengah kerumunan teman teman sekolahnya.

Saat ini hanya ada beberapa guru yang sibuk dengan kegiatan mereka yang entah apa itu ia tidak ingin memikirkannya.

Keana hanya duduk menatap lurus kedepan berharap butiran butiran itu berhenti.

Entah berapa lama Keana melamun, tiba-tiba ia tersadar oleh seorang gadis bertubuh tinggi dengan rambut panjang bergelombang sedang membelakanginya

"Sejak kapan dia berdiri disana?" batinnya

Namun perhatiannya beralih pada benda yang digenggam oleh gadis itu. Payung.

"Eh payung? Pinjem gak ya?" "Males ah" "Tapi kalau gak dipinjem gue kapan pulangnya dong" "Eh emang kalau ada payung gue mau jalan kaki kerumah? Gila aja"

Keana masih memperhatikan payung itu dan masih berkutat dengan pikiriannya sehingga ia tidak menyadari bahwa gadis itu ternyata sudah berbalik dan memperhatikannya,

Gadis itu tersenyum tipis melihat gadis didepannya ini masih memperhatikan benda yang ada ditangan kanannya

Entah apa yang merasuki pikirannya, ia lalu menggerakan tangannya ke kanan dan ke kiri yang membuat mata gadis itu mengikuti arah tangannya "lucu banget sih"

Sesaat kemudian tiba-tiba terdengar suara laki laki yang membuyarkan lamunan Keana membuat gadis itu juga mengikuti arah suara tadi,

Ternyata itu suara kakak kelasnya Vino yang sekaligus sang Ketua Osis, Keana tersenyum menyambut Vino yang setengah berlari kearahnya,

"Yok pulang, barusan Vikar nelpon nyuruh gue buat nganterin lo" ucap Vino sembari membuka payung yang ada ditangannya

"Kenapa dia gak bunuh gue aja sekalian" jawab Keana melotot pada Vino

"Lah nanti aja marahnya sama abang lo jangan ke gue" ujar Vino terkekeh

**

Keana masih melihat kearah luar menatap butiran butiran air yang menempel dikaca mobil

"Tadi itu mimpi? Apa itu beneran hantu? Atau halusinasi gue aja? Bukannya tadi pas dilobby ada cewek..?? Bukannya tadi niatnya gue mau minjem payung dia? Trus pas si Vino dateng gue udah ga liat itu makhluk, apa jangan jangan beneran hantu?! Eh tapi gue yakin, yakin banget tadi itu ada cewe" saat gadis itu masih setia berkutat dengan pikirannya tiba tiba ia tersentak oleh suara laki laki yang sedikit nyaring memanggil namanya

"Hah? Kenapa bang?" ucapnya tanpa dosa kearah Vino

"Lo gak dengerin gue ya? Raka anak 11 IPA 3 nitip ini buat lo" kata Vino sembari memberikan kotak yang Keana tau didalamnya adalah sebuah jam tangan bermerk

Heaven (gxg)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz