"Kemarin aku marah karena, kau menyuruhku memutuskan hyunkyung oppa sedangkan kau malah bisa seenaknya berselingkuh dengan nayeon, bukankah itu tak adil bagiku?".

Mengapa ia bisa berpikir sampai sejauh ini?

"Jadi, kau melakukan ini ingin menunjukan bahwa hanya aku yang satu-satunya berkhianat dalam pernikahan ini hah?". Tanyaku yang malah membuatnya terdiam.

"Aku tak pernah berpikir seperti itu...sudahlah, aku ingin segera istirahat". Ucapnya lalu memberikan bungkusan yang ia bawa padaku.

"Yeri-a, jawab aku". Pintaku dengan nada meninggi, sama sekali ia tak menggubris panggilanku.

"KIM YERIM". Bentakku sambil mencengkram erat lengannya.

"Apalagi yang kau mau? aku sudah melakukan semua yang kau inginkan". Ucapnya dengan kasarnya memberontak.

"Aku sudah memakai gaun yang kau belikan, aku telah memutuskan kekasihku, dan aku juga membiarkanmu berselingkuh dengan nayeon, apalagi yang harus kulakukan untukmu hah?".

"Apa aku juga harus melihat kau dan nayeon tengah bercumbu seperti wak-".

Plakk...

Kulihat pipinya memerah karena tamparan dariku, tangisnya mulai pecah kini terlihat jelas aliran airmata di kedua pipinya, mungkin ini pertama kali baginya.

Aku tak bisa menahan emosiku sekarang, dia terlalu menyudutkan hubunganku dengan nayeon.

"Tampar aku lagi, aku memang bukan istri yang baik untukmu, kalau begitu CERAIKAN AK-".

Ku tutup mulutnya lagi, kali ini dengan ciuman kasar, dia sudah membuat emosiku naik dengan cepat.

Mau atau tidak, aku akan membuatnya menjadi milikku seutuhnya malam ini.
+
+
+
+
(Skip adegan dewasa)

Jungkook pov end.

Author pov.

Drrtt...

Jungkook terbangun mendengar getaran dari ponselnya, meski masih mengantuk dan kelelahan, dengan terpaksa ia harus segera beranjak dari tidurnya.

Tertera nama nayeon disana, 'mengapa nayeon menelponku sepagi ini?' Pikir jungkook lalu mengangkatnya.

"Yoboseyo".

"Chagya, ayo kita bertemu".

"Eum baiklah, aku juga ingin membicarakan sesuatu denganmu, jam 4 sore ku tunggu di depan hotel".

Jungkook menutup panggilannya dan hendak kembali tidur.

"Eungghh....".

Yeri menggeliat dan kembali tertidur, membuat jungkook mengurungkan niatnya untuk tidur lagi, ia lebih memilih untuk menatapi istrinya.

Tubuh polos Istrinya itu hanya dibalut selimut yang sama dengannya, jungkook tersenyum melihat yeri yang tertidur sangat pulas dengan membelakanginya.

Jungkook mengelus pipi istrinya dan menciumnya beberapa kali, lalu turun ke pundak dan punggung putih istrinya itu.

"Apa yang kau lakukan? hentikan". Ucap yeri yang spontan langsung duduk dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Kau masih ketakutan karena sikap kasarku padamu tadi malam ya? Mian...mianhe yeri-a". Ucap jungkook hendak memeluk yeri yang langsung menolak dan mulai menangis.

"Aku...hiks...memaafkanmu jungkook-a, tapi tolong...hiks....jangan sentuh aku".

Yeri beranjak dari ranjang dengan tergesa-gesa, sehingga ia kesulitan untuk berjalan dan akhirnya terjatuh, tangisannya pun semakin keras.

Good WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang