Part 1

21.8K 1.4K 9
                                    

"Yah Allah, Ara pengen banget punya Mama kaya teman teman Rara, yang tiap hari dianter dan di jemput oleh Mama mereka masing masing. Kadang Ara merasa Allah itu sangat tidak adil sama Ara, karna Allah gak ngasih Mama buat Ara dan cuman ngasih Papa yang sibuknya kebangetan dan sesekali ngeluangin waktunya main sama Ara. Ara cuman pengen punya Mama yah Allah kaya teman teman Ara"

Terlihat gadis kecil yang baru saja selesai shalat dan tiap hari gadis kecil itu selalu berdoa dan meminta keinginan nya terkabulkan, gadis kecil itu bernama Ciara Brosnan, yang biasa disapa Ara. Ara tiap hari selalu berdoa, meminta kepada sang pencipta agar segera di berikan seorang Mama dalam hidupnya.

"Ciara" panggil seseorang dari arah pintu

"Papa" teriak Ciara kegirangan.

Ciara memang hanya mempunyai seorang Papa dan seorang Oma serta adik dari Papanya. Ali Reynand Brosnan itulah nama Ayah dari Ciara. Seorang CEO terkenal dengan segudang kekayaan yang ia miliki dan mempunyai beberapa cabang yang ia dirikan di tanah kelahirannya sendiri, dengan berbagai perusahaan yang dimiliki Ali membuatnya terlihat sibuk dan kurang meluangkan waktunya dengan Ara. Ali selalu pulang telat dan selalu mendapatkan Rara sudah terlelap.

"Ara baru selesai shalat?" Tanya Ali setelah Ciara sudah ada didalam gendongan nya dan duduk di pinggiran kasur Ciara.

Kali ini Ciara sangat senang, karna baru kali ini Papanya pulang secepat ini dan Ciara bisa bercerita banyak hal kepada Papanya.

"Papa tumbeng pulang cepat?" Bukan nya menjawab pertanyaan sang Papa, Ciara mala balik menanyak hal yang sedari tadi ingin di tanyakan nya.

Ali terkekeh pelan, dan mencubit pipi kiri Ciara, gemas melihat sang anak sudah tumbuh secepat ini dan selalu taat pada agama.

"Emang Papa gak boleh pulang cepat?" Goda Ali

"Issh Papa, nyebelin banget sih, Ara kan cuman nanya, kan biasanya Papa pulang pass Ara udah tidur"

"Hari ini pekerjaan di kantor gak banyak kok sayang, dan setengahnya udah Papa serahin ke sekertaris Papa" jelas Ali

Ciara cuman mangguk mangguk.

"Yah udah, kita kebawa makan yuk! Oma udah nunggu dibawah" lanjut Ali lagi

Setelahnya mereka berdua berjalan menurungi anak tangga satu persatu menuju meja makan yang sudah diisi oleh Mama Ali, Dira. Dira duduk di sebuah kursi roda, memang, Mama Ali sudah lama duduk di kursi roda tersebut karna mengalami kelumpuhan.

"Malam Oma" Sapa Ciara

Dira menoleh dan mendapatkan sang cucu berjalan kearahnya.

"Malam cucunya Oma, sini sayang, kita makan" balas Dira

Ciara duduk di samping Ali dan sesekali di suapi oleh Ali. Untuk kali ini Ciara cuman ingin bermanja manja dengan Papanya. Karna sangat jarang mereka berdua makan dalam satu meja.

"Ara pengen punya Mama" ucap Ciara tiba tiba

Hal ini sudah menjadi hal biasa bagi Dira, tapi tidak dengan Ali. Ali terlihat begitu terkejut mendengar penuturan sang anak. Ali terdiam, tidak tau harus menjawab apa.

"Papa"

Suara Ciara menyadarkan Ali dari lamunan nya.

"Iya sayang"

"Ara pengen punya Mama kaya teman teman Ara"

Ali menoleh kearah ibunya, meminta bantuan, tapi Dira cuman mengangkat bahu acuh. Ali menghela nafas berat dan mencoba mengalihkan pembicaraan Ciara.

MAMA IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang