Very Short Chapter : Last Chapter pt. 1

10.1K 848 12
                                    

Jia mencoba tenang. Tak panik. Ia ragu, tapi ia tetap mencoba—mengelus rambut pria itu. Rambutnya halus walaupun berantakan dan tak tertata. Wajahnya manis saat tertidur. Gadis itu tersenyum—bahagia sekaligus merasa malu.

Ia menangkupkan sebelah tangannya di pipi Taehyung.

"Cepat sembuh, Taehyungie."

-------------------------

Pagi ini cukup terik. Terbukti dengan sinar matahari yang jauh lebih menyilaukan dari biasanya menelusup masuk ke kamar Taehyung melalui sela-sela gorden. Jia yang tertidur mulai sadar dan terbangun. Ia menoleh ke samping—lagi. Taehyung masih tertidur pulas. Mangkuk sup masih ada di meja di samping ranjangnya.

Jia yang memasak semalam. Taehyung sempat tak ingin makan. Tapi, ujung-ujungnya, ia makan juga—karena lapar.

"Taehyung-ah, bangunlah." Jia sedikit mangguncang tubuh Taehyung agar pria itu terbangun.

"Eungh ... nanti saja. Aku malas." Taehyug melenguh—ia benar-benar masih mengantuk.

"Oke, baiklah." Jia menyibak selimutnya—memberikan sepenuhnya pada Kim Taehyung, kemudian beranjak keluar dari kamar pria itu.

"Buatkan aku makanan, ya ...," ujar Taehyung pelan.

Gadis itu tersenyum tipis. "Hm."

Sejujurnya, gadis itu masih tak tenang. Memikirkan seorang Kim Taehyung yang kini terbaring lemah di atas ranjang.

Kim Taehyung yang tersenyum padanya, Kim Taehyung yang menggenggam tangannya tengah malam, Kim Taehyung yang mengira dirinya hantu, Kim Taehyung yang menyelamatkannya dari kematian,

Kim Taehyung yang membuatnya terlihat lemah,

Kim Taehyung yang lemah karena dirinya.

Air mata Jia perlahan menetes—menunjukkan kesedihannya yang benar-benar mendalam terhadap seorang Kim Taehyung.

***

Shin Jia is calling ...

"Yeoboseyo ...."

"Jungkook-ah?"

"Ada apa menelfon, Jia?"

Jia terdiam di seberang telepon.

"Oke aku ke sana," ujar Jungkook kemudian. Jia tersenyum.

***

"Taehyung-ah ...." Jia bergumam pelan—mengusap kepala lelaki yang sedang terlelap itu.

Mental Jia lemah jika melihat Taehyung seperti ini. Air matanya mengalir—jatuh di pipi Taehyung.

"Aku yakin kau pasti sembuh, Kim Tae ...," ucapnya kemudian mengecup dahi pria itu perlahan.

Dan saat itu juga, dari kejauhan terdengar, "Jia, aku datang!"

Itu suara Jungkook.

"Aku dapat mempercayakanmu pada saudaramu. Aku pergi dulu, Tae. Semoga kali ini aku berhasil." Gadis itu tersenyum sebelum akhirnya pergi.

"Jungkook-ah,"

"Hm?"

"Aku pergi sebentar. Tolong jaga Taehyung. Kumohon,"

"Pasti." Jungkook tersenyum menunjukkan giginya yang berbaris rapi. "Tapi ... kau mau kemana?"

Jia tersenyum, "Membuat Taehyung sembuh ...."

'Dan dapat mencintai Taehyung sepenuhnya.'

--TBC--

 Akane's note :

Uh.. minna.. gomenasaii.. hontouni gomenasaiii..

Maaf bgt karena Akane hiatus lama.-. dan sekalinya update, pendek bgt-----banget bangett!!

Dan satu chapter setelah ini, bakal jadi akhir dari Hidden Expression. Akane saangaaat berterimakasih buat readers yang gak Akane sangka bakal banyak bgt..

Next project? Bakal Akane kasih tau di chapter terakhir ya!

-AKN-

Hidden Expression [BTS Kim Taehyung Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang