Chapter 6 : Diary

14.9K 1.4K 13
                                    

"Ne, Sonsaengnim," jawabnya singkat, lalu pergi dengan sopan. Sejujurnya, Han ssaem sedikit bangga dengan gadis itu. Selain prestasinya yang tinggi, Han ssaem tahu pasti bahwa anak didiknya itu berhati lembut walaupun terlihat antisosial. Dan ia sebenarnya merasa agak kasihan dengan nasib Jia sekarang. Walaupun ia tahu, hanya dirinyalah seorang guru yang masih ingin menyapa Shin Jia.

-------------

Jia duduk memojok di ruang musik. Ia tahu sebentar lagi bel berbunyi. Ia hanya tak ingin menghabiskan waktunya di kelas yang penuh penyakit dan kuman.

"Jia."

"Hm?"

Taehyung berjalan dan mengistirahatkan dirinya bersandar pada pojok ruangan tepat di sebelah Jia.

"Ada perlu apa kesini?" tanya Jia dengan pandangan yang tak menatap Taehyung.

"Aku bosan di kelas. Seluruh kelas membicarakanku."

"Kau ingin pamer?"

"Iya," ujar Taehyung. "Memangnya kenapa?"

"Tak apa."

"Hei. Aku ingin bertanya. Kenapa kau tak pernah ingin berbicara denganku? Kau tahu kan? Kita sudah lama kenal." Pertanyaan Taehyung yang tak berintonasi sekalipun mampu membuat Jia terdiam.

"Aku hanya tak ingin terjadi apa-apa denganmu."

"Maksudmu?"

"Tiap aku melihatmu, aku selalu mengingat teman-temanku. Aku benar-benar tak ingin melihatmu, Taehyung. Jadi, berhentilah berada di dekatku." Jia berkata datar. Wajahnya benar-benar tanpa ekspresi dan tanpa dosa.

"Aku tak bisa mengerti arah bicaramu."

Jia menunduk. Diam seribu bahasa. Taehyung hanya menatapnya tanpa ekspresi, lagi. Ia terus menatap gadis di sebelahnya itu sampai akhrinya bel sekolah berbunyi.

"Masuk kelas?" tanya Taehyung.

"Kau saja."

"Kau yakin tak ingin masuk kelas? Bagaimana jika Han ssaem mencarimu?"

"Apa peduliku dengan Han ssaem?"

"Terserah kau saja," ujar Taehyung akhirnya lalu pergi meninggalkan Jia yang masih memojok di ruang musik dengan kepala terbenam diantara kedua lututnya.

'Mianhae, Kim Taehyung. Jeongmal mianhae...'

*

"Annyeonghaseyo," sapa Han ssaem pada muridnya pagi ini.

"Annyeonghaseyo, Sonsaengnim." Lagi-lagi Taehyung tak menjawab.

"Kim Taehyung?" panggil Han ssaem lagi. Inilah kebiasaan guru ini jika ada salah satu muridnya yang tak menjawab salamnya. Sama seperti Jia, Taehyung adalah orang kedua yang paling sering dipanggil ulang oleh Han ssaem.

"Annyeonghaseyo, Sonsaengnim," ucap Taehyung membungkukkan badannya dengan nada bicara tanpa intonasi dan wajah yang datar. Persis seperti Jia. Han ssaem tersenyum. Dua murid terpintar di kelasnya ini memiliki sifat yang persis sekali.

Han ssaem memulai pelajarannya. Ia tahu jika Jia akan tidak masuk kelas sekarang. Dan Han ssaem memaklumi itu. Jadi, untuk beberapa alasan, Han ssaem tak menulisnya sebagai 'absen'. Toh, nilainya selalu diatas.

Ditengah-tengah Han ssaem mengajar, mata Taehyung tanpa sengaja terfokus pada suatu buku tebal bersampul kuning di laci meja milik Jia. Taehyung tanpa rasa bersalah langsung mengambil buku itu sembarang dan membacanya.

Hidden Expression [BTS Kim Taehyung Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang