Chapter 5 : "Can I be Closer to You?"

17.6K 1.6K 29
                                    

"Jika kau tak mau celaka seperti ini lagi, berhentilah mengangguku." Jia mendekatkan wajahnya ke telinga Hyunjoo. Mulutnya berkata pelan pada telinga itu, "Brengsek!" ujarnya singkat kemudian membanting tangan Hyunjoo yang sedari tadi ia genggam hingga meninggalkan bekas kemerahan pada tangan lawannya itu.

'Sok kuat. Dasar lemah.'

----------

Shin Jia, seorang gadis datar yang bisa berubah 180 derajat didepan sahabat kecilnya, Jungkook. Baginya, alasan ia hidup di dunia ini adalah Jungkook. Untuk Jungkook ia hidup. Jungkook yang dapat membuatnya tersenyum, Jungkook yang dapat membuatnya marah, Jungkook yang sering sekali mencubit hidungnya hingga merah, hingga Jungkook yang tidur satu ranjang dengannya di ranjang berwarna biru laut dengan selimut bergambar winnie the pooh.

Kim Taehyung, seorang pemuda tampan yang merasa 'masa bodoh' dengan lingkungannya. Ia hanya bisa berubah di depan seseorang yang sangat penting baginya. Sepupunya sendiri, Jeon Jungkook. Berubah menjadi sering tertawa saat bersama Jungkook, berubah menjadi jahil saat bersama Jungkook, menjadi brutal jika bersama Jungkook. Hanya Jungkook yang bisa membuatnya begini.

Ya, Jeon Jungkook adalah orang yang berperan penting dalam kehidupan mereka.

--o0o--

Jia kembali mengisi ruang musik disaat jam istirahat terlaksana. Ruang musik yang selalu kosong adalah tempat bermain satu-satunya bagi Jia. Ia tak mendapat tempat nyaman untuk menetap lagi kecuali ruangan ini. Ia bersyukur pelajaran musik di sekolahnya sudah ditiadakan. Sehingga, kini ruang musik kosong dan bisa untuk bersantai.

"Seandainya aku bisa membaca pikiran seperti Jungkook, mungkin aku sudah membaca pikiran seluruh manusia di sekolah ini dan bertanya apa salahku hingga mereka membenciku."

Jia menekuk lututnya dan memeluknya layaknya sebuah boneka. Boneka yang amat sangat ia sayangi.

"Shin Jia."

Jia menoleh. Mencari sang pemilik suara.

"Ada apa lagi, Kim Taehyung? Kau tak lelah menggangguku terus?"

Taehyung menggeleng. Kemudian berjalan dan duduk di sebelah Jia.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya?" tanya Jia sudah hampir menyerah dengan sikap Taehyung. Jia membenamkan wajahnya diantara kedua lututnya. "Mengapa kau masih mengajakku berbicara? Aku sudah pernah bilang padamu, 'kan? Aku tak ingin seseorang sepertimu mengalami hal sepertiku juga."

Taehyung menghembuskan nafas panjang, "Apa salahnya jika aku ingin sepertimu?"

"Tentu kau salah. Dalam sekejap aku akan menganggapmu orang paling bodoh sedunia."

"Hei, ini pertama kalinya aku bericara lebih dari lima menit denganmu. Kau sadar?" tanya Taehyung mencoba mencairkan suasana. Jia menoleh.

"Aku bahkan tak pernah ingin berbicara dengan siapapun."

"Termasuk aku?"

"Hm."

*

Jia melangkah gontai menuju atap sekolah. Meninggalkan Taehyung sendirian di ruang kosong kesayangannya. Ia masih meraba leher dan tengkuknya yang sedari tadi tertutup oleh rajutan benang wol panjang berwarna merah gelap dengan ujung rajutan yang menguntai panjang di punggung Jia.

Ia berjalan pelan menuju tempat kedua yang menjadi surga dunia baginya, dengan syal yang masih menggulung di leher putihnya.

Belum ada semenit Jia menginjakkan kaki di atap sekolah, tiba-tiba syal di lehernya terasa makin kencang dan semakin kencang hingga membuat lehernya terikat.

Hidden Expression [BTS Kim Taehyung Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang