Chapter 2 : Nocturnal Human?

23K 1.8K 35
                                    

Multimedia : Kim Taehyung

Jia menyunggingkan bibirnya, lalu pergi meninggalkan Taehyung. Meninggalkan mejanya. Taehyung tanpa sengaja melihat beberapa goresan dan coretan hitam dan merah di meja coklat dimana Jia biasa menulis.

'Pergi!' 'Matilah!' 'Bodoh!' 'Lebih baik kau mati, Shin Jia!'

'Siapa yang menulisnya? Tulisan ini ditujukan untuk Shin Jia?'.

-------

Jia berjalan tenang menuju atap sekolah. Mengistirahatkan telinganya yang telah penuh dengan suara seluruh siswa sekolah (yang memang mengenalnya) yang membuat telinganya sakit. Apa pernah ia mencemooh satu orang saja?

Jia mendesah pelan, "Aku sejahat itu, ya? Memangnya aku berbuat apa pada mereka?" Jia berbicara monolog pada dirinya sendiri. Ia terduduk di bangku panjang yang terdapat disana. Menyandarkan punggungnya pada sandaran yang berada di bangku hijau itu. Ia menghembuskan nafas pelan. Kemudian memejamkan matanya, tetapi berusaha untuk tidak tertidur.

Tak lama, ia merasakan beberapa tetes air jatuh tepat diatas tubuhnya. Ia membuka matanya perlahan. Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini mulai berubah menjadi abu-abu kelam.

"Hujan."

Jia tak peduli dengan hujan yang perlahan mulai berjatuhan dalam skala besar. Ia hanya ingin menenangkan dirinya.

Kini jas seragam hitam beserta kemeja putihnya basah kuyup terkena tetes demi tetes air hujan. Membuat ia sedikit kedinginan. Persetan, ia tetap duduk di bangku panjang itu. Untuk kali ini, ia sangat menggigil. Bibirnya bergetar. Nafasnya sudah tak teratur. Sampai akhirnya ia ambruk tak sadarkan diri.

*

Jia membuka matanya lemah. Dilihatnya ia masih berada di tempat tadi dengan baju yang masih lembab. Atap sekolah. Yang membedakan adalah cuaca. Kali ini langit biru jernih kembali mewarnai langit. Ia mendesah. Sudah menduga bahwa tak akan ada satupun yang tahu bahwa ia disini.

"Kau dianggap membolos saat pelajaran Jung ssaem tadi. Mengapa kau disini?" Suara bass yang tidak asing itu kini mengajaknya berbicara. Tanpa intonasi.

"Jangan ajak aku berbicara atau kau akan mengalami hal yang sama sepertiku," jawab Jia datar.

"Aku hanya bertanya."

"Bukan urusanmu."

Jia tak peduli pada Taehyung yang berdiri disana. Ia langsung meninggalkan pemuda itu tanpa berkata apapun. Ia lebih memilih berjalan keluar dari sekolahnya. Ia dengan cepat pergi ke kelasnya dan menenteng tas nya keluar sekolah.

Jia membolos.

Entah ia ingin pergi kemana sekarang. Tapi yang penting, tak mungkin ia akan pulang ke rumahnya.

Jia terus berputar-putar mengelilingi kota Seoul tanpa arah sampai akhirnya ia menemukan sebuah taman yang cukup luas yang sekiranya dapat membuatnya melupakan apapun yang ada dalam pikirannya.

'Kenapa aku tiba-tiba mengingat Kim Taehyung?'

"Tch," Jia berdecak kesal. Ia mengeluarkan buku tebal. Kali ini berwarna kuning polos dengan tulisan hangul '신 지 아' (Shin Ji Ah). Ia mulai menulis kata demi kata yang mungkin pantas untuk menggambarkan apa yang ia alami hari ini.

'Sama seperti biasanya.' Hanya itu yang ia tuliskan. Ia menutup bukunya kembali. Memasukkan kedalam tasnya. Lalu kembali berjalan.

Seharian ia berjalan menyusuri kota Seoul tanpa mengetahui arah perginya. Sampai akhirnya jam pulang sekolah, ia kembali ke rumahnya. Ia tak mengucap salam sedikitpun. Ia langsung berjalan tanpa rasa bersalah menuju kamarnya.

Hidden Expression [BTS Kim Taehyung Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang