Hidden Expression [BTS Kim Taehyung Fanfiction]✔

Chapter 3 : I Miss You, Jeon Jungkook.

Multimedia : Jeon Jungkook

"Mianhae," ujarnya singkat lalu berjalan pergi.

Belum sempat Jia melangkahkan kaki 2 langkah saja, orang yang ia tabrak tadi menggenggam lengannya dan menarik Jia kembali dihadapannya.

"Mana sopan santunmu, Shin Jia?"

-------------

Jia sedikit terperanjat saat ia mengetahui siapa yang ia tabrak saat itu juga. Rasanya ingin segera pergi dan berlari.

"Kim Taehyung. Sedang apa kau disini?" tanyanya tanpa nada yang berarti.

Taehyung memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana panjangnya.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Ini masih jam setengah 3 dan kau sudah mengenakan seragam sekolah."

"Bukan urusanmu." Jia langsung melangkah menjauh dari Taehyung dan mengabaikannya.

"Bukankah kau membenci sekolah?" Pertanyaan Taehyung berhasil membuat Jia menghentikan langkahnya mendadak. Sejujurnya, Jia tak ingin membahas hal itu sekarang.

"Apa yang kau tahu tentang itu, hah?" Kali ini Jia menantang.

"Menurutmu aku bodoh? Itu jelas sekali terlihat."

"Terserah." Jia berjalan lagi. Tanpa arah yang tentu. Taehyung berjalan berlawanan arah dengan Jia masih dengan ekspresinya yang kosong.

*

"Kim Taehyung sialan!" Jia berteriak lantang meluapkan kekesalannya dan melemparkan beberapa batu hingga membuat percikan air di tengah danau. "Kenapa harus ada manusia yang mencampuri urusanku? Dia pikir dia siapa?" Jia mengacak rambut panjangnya frustasi.

Jia bisa terbilang sedang membuang kekesalannya disini. Danau yang dari dulu menjadi teman bermainnya. Danau yang menjadi tempat untuk ia bersantai. Danau yang mempertemukannya dengan seorang lelaki yang berhasil menjadi teman di masa kecilnya. Seorang lelaki imut yang bisa membaca pikiran seseorang. Batinnya sangat kuat. Sampai suatu saat, lelaki itu pindah entah kemana membuat Jia menjadi manusia yang antisosial hingga sekarang.

*

Jia mengembuskan nafas kasar dan mencoba menenangkan dirinya sekarang. Ia duduk diatas rumput hijau yang basah berembun dan bersandar pada pohon besar yang ada disana. Ia menekuk lututnya malas dan memeluknya.

'Apa tak ada waktu sehari saja dalam hidupku untuk merasakan ketenangan?'

"Pasti ada." Suara berat seorang lelaki membuat Jia kaget dan menoleh cepat. Matanya membulat sempurna. Dilihatnya seorang lelaki berparas tampan dengan baju rumah dan celana panjang yang berdiri disana.

"K-kau..." Jia tergagap. Tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya sekarang.

"Iya, ini benar aku, Shin Jia," ujar lelaki itu kemudian mendekati Jia dan duduk bersandar di sebelahnya. "Sudah lama kita tak bersama disini, ya?"

"J-Jeon Jungkook, sejak kapan kau berada di Seoul?"

"Seminggu yang lalu. Kau tahu? Aku selalu kesini setiap hari dan berharap aku menemukanmu. Aku rindu sahabat kecilku."

Jia mengulas senyum di bibir tipisnya yag selama ini jarang sekali ia tunjukkan pada siapapun. Hanya Jungkook yang dapat membuatnya tersenyum.

"Kau sudah berubah banyak ternyata," lanjut Jungkook lagi.

"Begitukah?"

Jungkook mengangguk pelan, kemudian berkata, "Ini masih pukul setengah 3 pagi. Dan kau memakai seragam sekolah."