COLD WORD (HAWAI SPECIAL)

1.7K 185 47
                                    

Cold Word (Hawai Special)

Bukan hanya Bae Joohyun yang menyadari perubahan mood yang begitu drastis dari seorang Son Wendy. Semua orang yang bertemu dengan gadis itu juga berpikiran demikian gegara gadis yang biasa menyapa semua orang sambil tersenyum riang, juga yang suka menggelakan tawa bersama Yeri sampai orang satu lantai dengar itu hanya sesekali mengeluarkan senyuman ringan; bukan ringan sih sebenarnya, lebih seperti terpaksa.

"Ada apa, Wen? Kalau mau cerita, cerita saja." Tanya Seulgi yang baru saja memasuki hall resort bersamanya. Hari ini sudah memasuki hari ke-dua, memasuki acara inti yang memang jadi satu-satunya alasan Lee Sooman membawa segenap orang-orangnya ke Hawai. Bisa dibilang, trip ini adalah Workshop yang bertajuk liburan.

Awalnya dibuka dengan SM Olympic, semacam acara olahraga. Jadi staff dan artis asuhan SMTOWN dibagi menjadi beberapa kelompok lalu saling berlomba. Ada beragam kompetisi yang diadakan, mulai dari relay run, situp berpasangan, lompat tinggi, dan lain-lain. Itu semua dilakukan di dalam hall resort yang luas dan bagus ini. Lalu yang kedua benar-benar Workshop di taman luas resort, dan kemudian ditutup dengan pesta penutupan malamnya.

"Tidak ada apa-apa, Seul. Jangan kuatir."

"Kau tidak bisa bohong, Wen. Sudah jelas kau memasang wajah 'aku sedang tidak baik'. Tapi ya, mungkin kau tidak bisa bicara alasannya padaku. Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi lebih baik lupakan saja untuk hari ini. Lampiaskan dengan berolahraga, pasti seru sekali nanti! Lihat saja!"

Wendy tertawa kecil, kalau yang ini betulan. Tingkah laku dan cara bicara Kang Seulgi selalu berhasil membuat mood-nya naik lagi. Kapan-kapan ia harus bertanya bagaimana caranya punya kepribadian menyenangkan seperti gadis itu.

"Sudah kubilang jangan kuatirkan aku, lebih baik kau khawatirkan saja nanti kekalahanmu dariku."

"Tch, jadi karena kita pakai kaus warna beda, kau langsung bersikap seperti ini padaku? Lihat saja nanti, kakimu dan kakiku itu lebih berotot punyaku. Asal kau tahu ya."

"Tapi aku punya abs, dan kau tidak."

Seulgi kembali mendecih, mereka sudah menghentikan langkah beberapa meter setelah melewati pintu masuk hall karena sibuk saling tatap sengit tanpa tujuan pasti. "Yang penting di sini itu kaki, bukan abs. Jadi—"

"Oh, Tuhan."

Seulgi dan Wendy menoleh hampir bersamaan ke arah suara. Alisnya naik sebelah melihat Joohyun yang hanya menggeleng penuh rasa simpati. Kedua lengannya ia buat merangkul duo adik kesayangannya itu, kemudian berujar dengan santai, "Sebelum bertengkar, ingatlah satu hal yang pasti."

"Apa itu?"

"Kalian 'kan tidak dalam satu kompetisi yang sama." Joohyun menepuk pantat Wendy dan Seulgi gemas. "Kau ikut kompetisi relay run, Seul. Makanya kakimu memang penting. Dan Wen, kau 'kan ikut kompetisi situp berpasangan."

Wendy dan Seulgi saling bertatapan satu sama lain, lalu tertawa keras kalau mengingat pertengkaran mereka tadi yang sebenarnya tidak perlu sama sekali. "Ah ya, kau lupa kalau harus bertemu dengan Jongdae oppa sekarang?" itu Joohyun lagi, tapi kini bicara pada Wendy saja.

Alis Wendy berjingkat tak mengerti. "Jongdae oppa? kenapa?"

"Katanya kau dipasangkan dengannya untuk situp berpasangan?"

"Apa?!"

***

Wendy patutnya bersyukur pada Tuhan sekarang karena ternyata sikap Kim Jongdae sudah tidak seperti sedia kala. Pria itu sudah benar-benar normal, malah sekarang mereka sudah bisa bercanda tawa seperti biasa. Jujur, Wendy bisa merasakan sosok seorang kakak dari sikap dan tatap mata Kim Jongdae. Ingin sekali punya kakak laki-laki jadinya, mengingat Wendy cuma punya seorang kakak perempuan bernama Son Seunghee.

MOMENTSWhere stories live. Discover now