Hold Tight (Hawai Special)

2.1K 191 71
                                    


HOLD TIGHT (HAWAI SPECIAL)

"Katakan padaku, penempatan duduk yang seperti ini, pasti kau yang buat ya?"

Wendy langsung bertanya kala mereka sudah melintasi pintu departure yang tak bisa dijangkau oleh netizen dan para fans yang masih setia mengambil gambar melalui kamera mereka. Si empu jawaban dengan natural berjalan mensejajari langkah Wendy hanya mengulum senyum sambil mengangkat bahu asal.

Bagaimana tidak protes? Ketika menerima tiket pesawat, tahu-tahu ia dapat nomor tempat duduk di samping Park Chanyeol. Padahal kata manajer oppa, dia bakal duduk dengan Bae Joohyun.

"Daripada menuduhku, kau bisa menganggap hal ini sebagai takdir." Suara pria itu terdengar sangat kekanakan, apalagi tanpa aba-aba tetiba tangan pria itu menyentuh punggung tangan Wendy, dan kemudian mengunci jemari mereka menjadi satu.

"Park Chanyeol! Kau gila?!" Wendy berbisik penuh penekanan, mencoba sebisa mungkin menarik tangannya meski tidak berhasil. Malah kini tubuhnya tertarik sampai menubruk lengan pria itu.

"Kenapa? Tidak ada yang melihat, Wen."

"Tidak ada yang melihat, kepalamu! Kau pikir yang naik pesawat hanya kita berdua saja, di sana juga ada—" omelan Wendy terhenti kala telapak tangan Chanyeol membelai lembut kepala bagian belakangnya.

"Bisa tidak mengomelnya nanti saja? Aku lelah, tanganku juga sakit."

"Ah, benarkah? Sudah kubilang untuk istirahat di rumah saja 'kan, trip ini juga tidak begitu diwajibkan kok. Apalagi untuk pasien sepertimu. Kau harus—"

"Wen, tidakkah aku sudah memohon padamu agar mengomelnya dipending nanti saja dalam pesawat?"

Wendy menghela napas panjang, melirik sedih pada tangan kanan Chanyeol yang masih dibalut perban. "Oke. Maaf." Tukas Wendy menyesal, kemudian memajukan tubuh guna memeriksa tangan Chanyeol. "Kalau sakit bilang ya."

"Tentu saja. Pada siapa lagi aku harus mengadu, hm?"

Wendy hanya mendecih, geli dengan nada manja Chanyeol yang terkesan dibuat-buat; meski sebenarnya pria itu memang selalu manja padanya. Tapi kalau dipikir-pikir, benar juga sih kalau ia dan Chanyeol duduk bersebelahan di dalam pesawat. Toh pesawatnya sudah di booking oleh SM, jadi tidak ada penumpang selain crew dan artist SM yang naik pesawat ini. Sesungguhnya Wendy sudah pasrah kalau semua orang dalam SM tahu mengenai hubungannya dengan Chanyeol, karena dua bulan kemarin sudah tak terhitung staff dan seniornya yang bertanya perihal hubungan mereka ataupun sekadar memberi selamat.

Chanyeol kembali menggenggam tangan Wendy sembari mengulas senyuman tipis, tak sadar kalau topinya sedikit miring sehingga rambutnya tak terlihat rapi lagi. Tanpa mengeluarkan tawa, Wendy membenarkan topi dan rambut Chanyeol dengan sebelah tangan bebas. Seperti berbisik ia bicara, "Jangan sakit-sakit lagi ya."

"Kalau begitu lebih baik kita tinggal bersama saja agar kau bisa menjagaku dua puluh empat jam."

Wendy melayangkan tatapan tajamnya, "Kau pikir aku babysitter?"

"Siapa bilang jadi babysitter?"

"Lalu?"

"Ya kita menikah saja."

"Kau gila? Sepertinya gara-gara tanganmu cidera kau sering berucap tidak jelas ya, sekarang."

Chanyeol tak tertawa ataupun marah, ia hanya memandang Wendy serius tanpa menghentikkan langkah mereka menuju pesawat. "Aku serius, Wen."

MOMENTSWhere stories live. Discover now