Climax

1.9K 230 22
                                    

FLASHBACK

Hari itu hujan deras sekali. Wendy yang sedang dalam perjalanan pulang ke dorm bersama Lay harus rela basah kuyup karena tidak bawa payung, dan dia harus pulang lewat pintu belakang gedung demi menghindari skandal. Tubuh gadis itu menggigil, sedangkan Lay tidak tahu harus bagaimana. Pria itu kebetulan tidak bawa jaket juga.

"Seharusnya aku mencari hari dengan cuaca cerah. Maaf, Wen."

Wendy mencoba mengeringkan tubuh dengan kedua telapak tangan, ia berucap gemetar. "Tidak apa oppa. Kau memang sangat sibuk akhir – akhir ini, mencari waktu luang sedikit pasti sulit untukmu." Bibir pucat gadis itu mengulas segaris senyuman kecil.

Lay menghela napas panjang, semakin menaikan suhu penghangat mobil. Pria itu tiba – tiba menepikan mobil, menengok ke kursi belakang. Senyum cerahnya tampak ketika menemukan sebuah sweater merah muda tergeletak tak rapi di sana. Dengan tangan panjangnya Lay ambil sweater itu, mengendus baunya sebentar lalu memberinya pada sweater. "Sepertinya belum di cuci Sehun, masih bau parfum-nya. Pakai ini saja daripada kau mati kedinginan di dalam mobil."

Wendy mengambil sweater Oh Sehun ragu, "Bagaimana bisa sweater Sehun ada disini?"

"Mobilku ada di bengkel. Jadi aku pinjam mobil Sehun hari ini."

"Ah, aku semakin merepotkan ya, oppa? Demi aku, kau jadi repot pinjam mobil Sehun. Maaf." Lay tertawa kecil sambil menggeleng. Tangan kanannya menyuruh Wendy segera memakai sweater. "Terima kasih." Wendy berucap sebelum akhirnya memakai sweater berbahan tebal itu. Modelnya sangat simpel, tapi sangat hangat di pakai.

"Agak kebesaran, ya?"

Wendy tersenyum bocah. "Tidak apa, aku lebih suka yang besar – besar seperti ini." ' "Pasti sangat beruntung punya pacar sepertimu." Lay berucap sambil tersenyum tipis. "Ekspresimu selalu lucu."

"Tch, tidak usah meledekku, oppa! Lebih baik kau jalankan saja mobilnya." Lay terkekeh pelan sambil mulai menyalakan mesin mobilnya.

NOW

Chanyeol baru saja dengar dari Sehun, kalau ternyata yang meminjami Wendy sweater adalah Lay yang waktu itu meminjam mobilnya. Sungguh, ia tidak pernah menyangka Wendy bisa mengenal Lay. Apalagi sampai Lay mengantarnya pulang ke dorm.

Kini ia berada di gedung SM ent. Chanyeol hanya ingin mengembalikan mood yang rusak dengan cara mendekam di dalam studio musik untuk membuat lagu atau sekadar menulis lirik. Percuma menghubungi Wendy, gadis itu akhir – akhir ini tidak perah mengangkat telepon darinya.

Langkah Chanyeol terhenti ketika menemukan Lay berjalan dari arah berlawanan sambil membawa dua cup es americano. Pria cina itu tidak menyadari kehadirannya, karena harus berbelok ke ruang latihan. Bermodalkan insting, Chanyeol berjalan mendekati pintu ruang latihan yang setengah terbuka itu. Berdiri disana sambil mengintip sedikit, betapa terkejutnya ketika ia bisa lihat jelas Wendy menaruh gitarnya di samping tubuh kemudian menerima es americano dari Lay sambil berterima kasih. Mereka terlihat begitu dekat dengan duduk berhadapan di bawah lantai seperti itu. Oh Tuhan, Chanyeol butuh air es sekarang juga.

"Maaf, aku belum bisa mengembalikan sweater padamu, oppa. Aku suka memakainya jadi kemarin aku pakai ketika berangkat ke Hongkong."

Lay mengangkat bahu, "Tidak masalah. Kau bisa mengembalikannya kapan saja padaku atau pada Sehun langsung." Kedua mata Wendy sontak melebar.

MOMENTSWhere stories live. Discover now