Whats Wrong With Chanyeol?

3.4K 224 10
                                    

Wendy hanya ingin tahu kenapa sekarang Chanyeol sering menghindar

Andai Wendy punya indra ke – enam yang bisa ia manfaatkan untuk membaca pikiran orang. Mungkin ia akan dijauhkan dari kebingungan seperti sekarang. Ia masih berada di atas panggung untuk mengikuti rangkaian acara akhir yaitu penutupan, bersama member dan senior – senior lain yang juga ikut mengisi acara yang sama. Meski wajah yang di hiasi senyum itu senantiasa terlihat bahagia, tapi otaknya tidak ada disini sama sekali. Melainkan melalang buana memikirkan sikap Park Chanyeol, salah satu senior yang kebetulan sudah jadi kekasihnya satu tahun yang lalu.

"Aku ingin bingsoo." Joy berceletuk. Menggelayut di lengan 'ibu'-nya itu penuh manja. Tidak seperti biasa, Wendy tak menjawab. Tatap matanya masih fokus pada Chanyeol yang berdiri jauh darinya. Padahal seluruh member exo berkumpul di samping member red velvet berdiri. Tapi entah kenapa, pria yang tadi berada di hadapannya tiba – tiba pergi setelah kedua mata mereka saling tatap dalam waktu tiga detik.

"Eonnie! Kau lihat apa, sih?" Kepala Joy ikut condong ke arah tatap mata Wendy memandang. Cepat – cepat gadis berkuncir kuda itu mengulas senyum pada 'anak' yang-mirisnya- lebih tinggi dari 'ibu' –nya sendiri.

"Tidak lihat apa – apa. Wae? Kenapa memanggilku?"

"Heol. Kau tidak dengar ucapanku? Aku ingin Bingsoo, eonnie. Nanti mampir ke kedai bingsoo ya!" Wendy mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Setelah ini acaranya selesai, kita langsung beli Bingsoo sebelum kembali ke dorm." Senyum sumringah Joy terulas. Sengaja ia mengadu pada Wendy, tidak pada Irene yang terlihat kelelahan. Leader berwajah cantik itu biasanya jadi gampang marah kalau sedang dalam mood tidak baik. Dan demi apapun, Joy sangat takut kalau Irene sedang marah.

Wendy tersenyum geli melihat kebahagiaan Joy yang berwujud menggemaskan. Ia menoleh kesamping, sedikit terkejut karena tatap matanya terkunci pada Kim Jongdae alias Chen. Member EXO yang sangat ia hormati karena keapikan suaranya. Pria ramah itu tersenyum manis, dan tentu Wendy membalas senyuman itu dengan sedikit anggukkan. Dari semua senior yang pernah ia temui di dunia entertaiment, ia rasa Kang Hodong dan Chen adalah yang terbaik. Mereka selalu menyebarkan senyum serta tidak sombong untuk memberi masukan.

Musik berhenti. Wendy tidak benar – benar mendengar lagu penutup yang di lantunkan bintang tamu utama. Sudah di bilang kan, kalau ia masih berkutat pada pikirannya sendiri. Wendy membungkuk sembilan puluh derajat pada penonton lalu melambaikan tangan kanan. Sebelum turun dari panggung, ia dan para member sengaja menunggu senior EXO duluan yang turun untuk sekadar memenuhi kewajiban menghargai senior. Dalam hati Wendy pun menantikan hal ini, biasanya Chanyeol memberi senyuman atau setidaknya memberi semangat pada para member. Tapi pria tinggi itu sangat berbeda kali ini. Ia hanya berjalan melewati member Red Velvet-termasuk Wendy- tanpa senyuman sedikit pun. Menatap pun tidak.

"Chanyeol oppa beda sekali." Komentar Yeri membuatnya menganggukan kepala berkali – kali. Member lain pun menyadarinya, tidakkah pria itu sudah berlebihan? Bagaimana pun Wendy harus tahu penyebabnya.


***


Hari ini sungguh sial.

Wendy tak bisa tidur di dorm, maupun sekarang di dalam pesawat terbang yang akan membawanya-bersama semua member red velvet- ke Jeju untuk mengisi acara yang di adakan oleh pemerintah disana. Ada festival yang sudah jadi tradisi di adakan disana satu tahun sekali. Wendy tidak tahu pasti tentang judul acara festival itu.

Tapi yang mendominasi pikirannya sekarang bukanlah hal itu. Hanya ada nama Park Chanyeol. Sungguh, pria itu sudah terlalu jauh berubah. Ini sudah hampir satu bulan, dan Chanyeol tak pernah menghubunginya sekali pun. Mengangkat telepon darinya pun tidak pernah. Untuk dua minggu sebelumnya, Wendy bisa mentolelir karena pria itu bersama teman – teman satu grupnya ada konser tour dengan jadwal yang begitu padat. Tapi dua minggu setelahnya, Chanyeol tidak bisa ditemui. Padahal dia diberi tiga hari libur setelah konser, tapi sepertinya liburan itu sangat pendek hingga membuatnya tak sempat mengangkat telepon.

MOMENTSWhere stories live. Discover now