duapuluhdua + jungkook

3.3K 429 15
                                    

Siang ini setelah selesai presentasi mata kuliah etika bisnis, Jungkook lagi makan siang bareng si Seokjin. Pengennya sih sama Yerim, tapi Yerimnya masih ada kelas. Jadi, makan sendiri deh.

Nggak sendiri sih sebenernya. Sama Seokjin sama Mina juga. Jadi baigondah si Jungkook. Kan Seokjin Mina baru aja jadian.

"Bang, pacar lo nggak bisa disuruh balik gitu?"

"Lo ngusir gue?!"

Kepala Jungkook mengangguk. Jujur saja, dia paling tidak suka kalau jadi obat nyamuk seperti ini. apa lagi liat Mina yang manjanya minta ampun, bikin Jungkook kangen Yerim tau gak?!

"Yang!!!! Temen kamu nyebelin tuh!!!" Mina merengek ke Seokjin sambil narikin kaos lengan pendeknya Seokjin.

"Udah biarin aja." Jawab Seokjin yang kembali menyantap mi ayamnya.

Jungkook memutar bola matanya bosan, ketika Mina kembali merengek dan bermanja ria. Apalagi si Seokjin jadi ikut manja manjaan juga sama Mina.

Akhirnya, pantat Jungkook terangkat. Dia berjalan menjauh dari meja Seokjin. Cukup risih dengan sinetron bergenre romance yang di lakonkan oleh Seokjin dan juga Mina.

***

Jungkook sekarang lagi duduk sambil main dota di gazebo deket fakultas ekonomi.

Bosen. Ya, Jungkook bosen setengah mati. Temen temen segengnya lagi sibuk sama UKM masing masing, terus Seokjin sibuk pacaran, terus terus Yerim masih ada kelas. Kannn tambah suwung si Jungkook.

Tiba tiba aja, Seokjin sama Mina duduk disamping Jungkook. Masih tetep lengket.

"Lo kok ninggalin kita sih?"

"Ya, lo berdua sih bang! Mesra mesraan mulu!" saat menjawab pertanyaan Seokjin, Jungkook melihat Arin yang berjalan memasuki gedung fakultas ekonomi.

"Bang, gue tinggal ya? Ada urusan bentar!" Jungkook langsung berlari mengejar Arin.

Tepat didepan lift, Jungkook melihat Arin yang berdiri disana.

"Arin?!" panggil Jungkook dengan suara yang cukup kencang.

Arin menolehkan kepalanya ketika ada suara yang memanggil namanya. Ah, Jeon Jungkook. Katingnya yang merangkap menjadi pacar Yerim. Seketika itu, pandangan Arin menjadi datar.

"Ada apa?!" tanya Arin ketika Jungkook udah ada didepannya.

"Eh, lo kok jutek banget sama gue sih?! Masih marah soal kemarin ya?"

"Hmm."

"Yeri mana?"

"Udah pulang."

"Kok dia nggak bbm gue?!"

"Batrenya habis."

"Kalo gitu gue ke apartemennya deh." Saat Jungkook melangkah pergi menjauh dari Arin, lengannya di cegat oleh gadis mungil itu.

"Nggak usah."

"Kenapa?" dahi Jungkook menyatu.

"Yeri lagi jemput mama papanya di bandara."

"Yaaaaahhhhhhhhhhh." Jungkook lesu seketika. "Yaudah, lo makan sama gue yuk?! Gue belum makan ini."

"Sama kak Seokjin aja sono!"

"Dia lagi pacaran!!!! Gue jijik liat gaya pacarannya apalagi gue kangen banget sama Yeri." Jungkook menghela napas panjang.

Arin bersidekap dan menatap Jungkook tajam. "Jadi sekarang lo taukan kak rasanya jadi obat nyamuk?!"

Jungkook terdiam. Dia merasa kalau Arin marah besar terhadapnya. Merasa kalau Arin bisa merasakan apa yang ia rasakan sekarang.

Kepala Jungkook mengangguk. "Apalagi pas kangen sama orang yang kita cintai. Tapi, lebih parah lagi kalau jadi obat nyamuk pas gebetan nolak kita dan udah punya pacar." Kepala Arin menunduk.

"Rin, lo curhat sama gue ya?"

Mata Arin melotot. Astaga, apa yang ia bicarakan barusan.

"Lo lagi suka sama seseorang ya?"

"Eum, kak gue balik dulu."

Arin langsung berlari menaiki tangga yang ada.

***

Malam ini Jungkook mengunjungi restoran korea milik keluarganya yang ada dijakarta. Cukup besar sih, terkenal juga restorannya.

Si pria tampan bergigi kelinci ini berkunjung karena, Yerim sibuk setengah mampus. Katanya Yerim mau ada acara makan keluarga. Ya, Jungkook maklumi ajalahya.

"Jungkook?"

Jungkook membalikkan badannya, ketika ada seseorang yang memanggil namanya sekaligus menepuk pundaknya.

"Mingyu?!" senyum Jungkook merekah seketika.

Tanpa pikir panjang, Jungkook langsung memeluk sobat sengklekya itu.

"Lo ke jakarta kok gak kabar kabar sih?!"

Mingyu tersenyum tipis sebentar. Kepalanya yang tadinya tertunduk itu kini terangkat dan menatap Jungkook.

"Ada urusan keluarga." Jawab Mingyu ringan.

Saat itu juga, Jungkook merasakan kalau ada sesuatu yang salah disini. Mingyu sangat menyebalkan saat bertemu. Tapi, sekarang Mingyu terlihat seperti kebanyakan pikiran.

"Gyu lo nggak ada masalahkan?"

Mingyu menjawabna dengan mengangkat salah satu sudut bibirnya.

Ada masalah. Dan Jungkook paham itu.

"Coba lo cerita sama gue deh."

"Aku berhenti kuliah."

Jungkook kaget.

"Aku harus ngurusin perusahaan keluarga. Papa lagi sakit. Jadi aku berhenti kuliah."

"Gue tau lo bisa hadapin semua ini gyu. Yaa meskipun nanti cita cita lo nggak bisa tercapai."

Mingyu menatap Jungkook.

"Kalau itu aku sudah rela kook. Tapi,"

"Tapi apa?"

"Aku bulan depan harus nikah sama cewek yang aku belum tau apa apa tentang dia saat ini."

•••••••

Btw, jimin gue ulang tahunnnnn. Semoga tambah tinggian deh tu anak. :* nggak tau kenapa meskipun gue suka banget sama si Jungkook. Tapi, Jimin selalu ada dipikiran gue kalo pas dia ganteng. Duhhh pokoknya gue cinta jimin.

Mau kasih bonusssss

Mau kasih bonusssss

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Long Time No SeeWhere stories live. Discover now