duapuluhsatu

2.9K 437 38
                                    

"Mendingan kamu cepetan putusin dia deh."

Seketika detakan jantung Yerim berhenti. Nafasnya terhenti di tenggorokan.

Ada apa? Kenapa kakaknya menyuruhnya putus dengan Jungkook. Padahal Jongin tau kalau dirinya sangatlah menyukai Jungkook.

"Maksud kakak apa?"

"Aku nggak setuju kalau kamu balikan lagi sama Jungkook."

Tiba tiba saja air mata Yerim menetes. Dia tidak mengira kalau bakal menjadi rumit seperti saat hubungannya dengan Jungkook diketahui oleh Jongin.

"Tapi kenapa???!!!" Yerim mulai sesenggukan.

Dalam lubuk hati yang paling dalam aslinya Jongin juga nggak rela melihat adiknya itu menangis.

"Karena dia mesum dek. Arin tadi bilang sama aku kalau dia nyosor nyosor kamu terus!!!."

Heol.

Mulut Yerim terbuka. Alasan Jongin cukup masuk akal untuk menenentang hubungannya.

Tapi, please. Jongin juga harus sadar diri kalau dia nggak kalah mesumnya sama si Jungkook.

Yerim mengusap air matanya. Sia sia dia menangis. Dia mengkhawatirkan sesuatu yang tidak mungkin. Abangnya ini memanglah yang paling menyebalkan.

"Argh!!!!!"

"Rasain!!! salah sendiri nyebelin!!!" habis menginjak kaki Jongin sekuat tenaga, Yerim kembali menyantap satenya dengan sangat lahap.

"Ada apa?" tanya Jungkook, ketika Yerim kembali duduk disampingnya.

Kepala Yerim menggeleng. Dia enggan menjawab. Cukup sebal dengan kelakuan Jongin.

"Jungkook!! Jungkook!!" Jongin berjalan menghampiri Jungkook dan Yerim berada.

Yerim memutar bola matanya malas. Ingin rasanya ia mengirim si item ini balik ke denpasar. Dan kenapa kakaknya itu berada dijakarta sekarang?! Sungguh menyebalkan.

"Iya bang."

"Lo belum pernah main kuda kuda sama Yeri kan?!"

"Uhuk!" Yerim tersedak seketika. Jungkook kaget seketika.

"Kamu nggak apa apa yer?" tanya Jungkook.

Kepala Yerim menggeleng dengan mata yang tertutup rapat. Dan ketika kelopak matanya mulai membuka, ia langsung melotot tajam ke arah Jongin.

Sedangkan Jongin yang diberi tatapan semengerikan itu bergindik ngeri. Bulu kuduknya juga mulai berdiri.

"D-dek ng-nggak a-pa a-apa?" tanya Jongin terbata.

"Kakak nanyain apa sih?! Dari tadi kok nggak jelas!!! Pulang gih! Pulang!!!!" usir Yerim.

Dengan sekuat tenaga, Yerim mendorong Jongin agar kakaknya itu keluar dari warungnya bang Namjun.

Tepat dibelakang Yerim, ada Jungkook yang mengikuti. Karena, ya pria itu sedikit penasaran dan juga kaget dengan pertanyaan Jongin.

Jongin meronta. Sungguh, ia harus mengklarifikasi sesuatu disini.

"Eh, dek. Aku harus ngomong bentar sama Jungkook. Ini penting banget!!"

"Ah!! Nggak-nggak!! Kakak bikin malu tau gak!!!"

"Nggak lama kok! Beneran!"

Yerim mengalah. Biarkan kakaknya berbicara dengan Jungkook. Jikalau omongannya aneh aneh seperti tadi lagi, tinggal timpuk kepalanya dengan botol fanta yang ada di warungnya bang Namjun.

Setelah mendapat kebebasan berbicara oleh adiknya. Kini Jongin menatap Jungkook dengan serius.

"Oke, kali ini gue ganti pertanyaan."

"Jadi, lo pernah masuk kekamar adek gue?" lanjut Jongin.

Aslinya, Jungkook pengen banget bohong. Tapi, nggak enak sama kakak ipar. Masa pertemuan pertama kayak begini udah bohong duluan, ya gak elit lah.

Dan akhirnya Jungkook menganggukkan kepalanya.

Yerim menutup mukanya.

Pikiran aneh aneh mulai memenuhi otak mesum Jongin. Napasnya naik turun.

Tahan. Tahan. Tahan dulu lalu bertindak.

"Ngapain aja?"

Jungkook mingkem. Mulutnya tertutup rapat. Entah mengapa rasanya sulit sekali menawab pertanyaan Jongin.

"Kak udah deh!!" Yerim langsung menarik lengan Jongin.

Namun, dihempaskan oleh Jongin. "Diem kamu dek!!" bentak Jongin.

"Tidur."

"Tidur?!" Jongin shock mendadak.

"Iya, aku tidur disana. Tepatnya nggak tidursih tap-

"Tapi apa?!"

Oke otak Jongin mulai berfikir aneh aneh.

"Dengerin dulu bang."

Jongin akhirnya menganggukkan kepalanya dan mulai mendengar penelasan Jungkook.

"Tapi pingsan." Lanjut Jungkook.

Jongin bernafas lega.

"Waktu itu, aku lagi sakit dan maksain pergi ke apartemennya Yeri. Eh malah sampai disana aku pingsan dan bangun bangun udah dikamar Yeri."

"Beneran??"

Jungkook mengangguk.

"Lo nggak bohongkan?"

"Lo belum pernah ena ena sama adek gue kan?"

"Iya bang beneran! Sumpah deh."

Yerim bernafas lega. Ya, ia tau kalau Jongin over protective terhadapnya. Menyebalkan sih, seperti sekarang ini.

"Kakak ngapain sih nanyain yang aneh aneh sama kak Jungkook?!"

"Karena kakak nggak selalu ada di jakarta. Jadi nggak ada yang ngejaga kamu dek. Kakak khawatir setengah mati, pas Arin bilang kalau pacar kamu yang namanya Jungkook itu mesum orangnya. Aku nggak mau adek aku rusak."

Mata Yerim berkaca kaca. Benarkah ini Kim Jongin, kakaknya yang terkenal mesum itu?! kerasukan apa dia kok bisa seperhatian ini dengan Yerim.

"Aku nggak bakalan bikin Yeri rusak kok bang. Abang percaya sama aku, ya meskipun aku orangnya mesum sih, tapi kalau buat Yeri aku bisa nahan semuanya kok."



•••••••


Orang orang pada kerasukan ucil kali ya – knj

Yakin bisa nahan kuk? - gue

Tinggal ngurusin si arin nih - kyr, jjk


Astagaaaaaaa kapan gue nikah sama lo bang T-T

Long Time No SeeWhere stories live. Discover now