extra part - twin.

17K 663 34
                                    

Yuk, kita fokus ke anaknya ya. :v

Budidayakan Vote sebelum membaca.

***
"Mamaaaaaa, baju seragamku mana? Tadi aku taruh dimeja kok bisa hilang!" teriak Alexa membuat Xezio yang sedang duduk mengelengkan kepalanya.

"Ya mama gak tau, coba tanya ke Alex," jawab Xeno cuek sambil duduk disamping Xezio.

Membuat Xezio tertawa dan Alexa mendengus kesal, punya mama kok gini amat.

"Napa lo ketawa!" ujar Alexa kepada Xezio membuat Xezio seketika berhenti ketawa dan merengut ke mamanya.

Ini siapa yang adik sih?

Xeno yang melihat muka Xezio cemberut langsung menegur Alexa.

"Eits, kok manggil Kakak pake Lo? Gak boleh," bela Xeno membuat Xezio berkata tanpa suara kearah Alexa 'mati kamu!'

Sialan.

"Dasar anak manja!" ujar Alexa sambil berlari menuju ke kamar Ale.

"Ale!" panggil Alexa membuat Ale kaget. "Apaan?"

"Dih, Ale jahat! Kitakan kembar!" ujar Alexa dengan wajah baby face.

Ucapan Alexa membuat Ale memutarkan matanya, kembar? Bukannya Alexa pernah bilang dia gak sudi kembaran sama dirinya.

"Heh, kembar ya? Bukannya kamu bilang gak sudi punya kembaran?" sindir Ale membuat Alexa merengut seketika, apakah dia pernah bicara begitu?

"Kamu pernah bilang aku ini anak tiri mama sama papa, emang sih itu kenyataannya," ujar Ale woles sambil keluar dari kamarnya dan melewati Alexa.

"Aku pernah bilang begitu ya? Kapan," ujar Alexa menanyakan kepada dirinya sendiri sambil menangis.

Alexa langsung keluar dan bertemu Axel yang baru saja keluar dari kamar, Axel terkejut melihat putrinya menangis. "Alexa! Kenapa nangis, sayang?"

"Alexa jahat sama Ale, papa!" ujar Alexa sambil memeluk Axel, hah? Jahat?

"Emangnya kenapa? Jahat kenapa? Jelasin sama Papa," ujar Axel sambil mengelus kepala Alexa.

"Alexa bilang ketemen kalo Ale bukan kembaran Alexa, abis itu Alexa bilang ke semua orang Alexa gak sudi punya kembaran kayak Ale!" jawab Alexa sambil menangis tambah kencang.

Basah deh bajuku, batin Axel.

"Yaudah, minta maaf sama Ale, terus pakai seragammu, Papa lihat seragammu ada di meja depan kamar Xezio, dan abis itu pergi sama Ale sekolah, Ok cantik?" ujar Axel sambil melepaskan pelukan Alexa dan Alexa langsung mengangguk sambil berlari kearah kamar Xezio.

Yeah, Alexa anak kesayangan Axel.

***
Ale turun dengan muka kusut membuat Xeno dan Xezio langsung kaget, kok bisa si Ceria jadi gini?

"Heh Ale! Kenapa mukamu kusut kayak belum di setrika!" tegur Xezio.

"Auh ah, Kak."

Tiba-tiba Ale berteriak memanggil Alexa.

"Woy Alexa! Cepetan sudah jam 06.30 nih, bisa telat!" Xeno dan Xezio langsung saling tatap.

Axel yang baru turun juga kaget seperti Xeno dan Xezio.

Kok bisa si Ale berteriak seperti itu kepada Alexa.

Alexa langsung turun dari tangga dengan cepat, tapi dia malah tetjatuh, dengan cepat Ale berlari kearah Alexa dan menangkap Alexa.

Alexa yang sudah nangis duluan kaget, kenapa tidak sakit?

Eh kenapa sepertinya dirinya menimpah seseorang.

"Omg, Ale!" ujar Alexa langsung turun dari badan Ale yang menahan Alexa.

"Berat tau, badan kamu!" ujar Ale sambil mengambil tangan Xezio.

"Aihhh, Ale baik!" ujar Alexa sambil memeluk Ale.

"Cieeee romantis, ahay!" ucap Xezio membuat Ale mencoba melepaskan pelukan Alexa namun tidak bisa.

Alexa masih saja memeluk Ale, membuat Axel dan Xeno mengelengkan kepala mereka.

Kenapa anaknya error semua.

"Sudah sana sekolah, nanti telat, btw sudah jam 06.50, lho!" ujar Axel membuat Ale dan Alexa kaget dan langsung berlari.

"Cium pipi sama salimnya nanti aja, babay Mama, Papa, Kak!" teriak Ale dan Alexa sambil melambaikan tangannya.

"Hei Xen, kenapa mereka berdua gak jelas sih, sama dia juga!" ujar Axel kepada Xeno dan juga menunjuk Xezio yang sedang minum susu.

"Kenapa Xezio juga kena, Pa?"

"Karena kamu kayak bocah."

"Idih."

"Mana tau aku, Kak!" jawab Xeno sambil mengangkat bahunya.

***
Ale dan Alexa telat!

Yeah mereka telat gara-gara insiden tadi.

Dan mereka berdua dihukum berdiri di lapangan.

Untuk saja gak disuruh hormat, bisa pegel jiwa raga.

"Maafin aku ya Ale, beneran!" ujar Alexa membuat Alex mengangguk.

Untung saja mereka berdua kuat, entah kenapa.

"Sebenernya aku gak bermaksud bilang begitu tap..." ucapan Alexa terpotong oleh Ale.

"Gak perlu dibahas, bisa?" potong Ale membuat Alexa mengangguk.

Sebenarnya Alexa memang tidak sudi menjadi kembaran Ale, karena dia menyukai Ale.

Yeah, walaupun mereka bersaudara tapi bolehkan dia menyukai Saudaranya.

Dan ingat! Mereka bukan saudara kandung.

Entah apa yang ada dipikiran Alexa, walaupun dia tau Ale tidak akan peka terhadap perasaannya.

***
Alexa's POV.

"Eh lihat, si kembar lagi dihukum," ujar beberapa siswa yang lewat didepanku.

Aku bukan kembar sama dia!
Walaupun kata guru mukaku sama Ale agak mirip.

Terserah.

Dan aku Alexandra Keira Raymond tidak akan sudi bila Alexander Keiro Raymond menjadi kembaranku, gak akan pernah.

Because, He is be Mine.

Dia punyaku! Dan harus menjadi milikku, terserah kata orang mau ngehujat atau apa karena aku gila menyukai saudara sendiri, bodo amat.

Yang penting cintaku tetap kepada Alex.

Always!

"Eh Alexa, kenapa kamu senyum-senyum gaje? Ayo kita ke kantin, nanti kamu sakit, kan kita belum sarapan, ayo, karena tadi aku buat kamu nangis, jadi aku traktir kamu makan," ujar Ale membuatku kagum, Omg dia perhatian banget.

"Ok ok," ujarku sambil berjalan disampingnya.

Dan dia langsung tersenyum jenaka.

Omg, aku bisa gila!

END.

Masih ada satu part lagi^^

Namanya sengaja diganti jadi Ale, biar keren.

Ok, Babay^^









Sincerely Yours,

Soufi Silvia.

Marrying With The Bad Boy✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt