20th ↪ he is mine.

13.5K 775 39
                                    

Yuhuuuuuu.

Budidayakan Vote sebelum membaca.
Oh iya, komen juga.

***
Acara syukurannya baru aja selesai, membuat Xeno haus.

Tapi para tamu masih banyak disini. Semuanya memaklumi Xeno yang dari tadi uring-uringan.

Rinda tidak bisa lari dari anaknya ini, karena Xeno selalu manja-manjaan padanya.

Tapi Rinda bisa memaklumin itu karena Xeno anak satu-satunya.

Tapi sekarang dia sudah bebas karena Xeno mulai menguasai Axel, entah kenapa.

"Hai Syca, thanks udah datang," sapa Axel duluan ketika bertemu Syca dan para mantannya.

Xeno yang melihat itu langsung memeluk lengan Axel, takut diambil kali.

Axel yang melihat itu hanya mengelengkan kepalanya.

Xeno mudah banget cemburuan, gak mungkin juga Axel mau selingkuh dari dia apalagi sama Syca.

Hello, dalam kamus Axel mana ada balikan sama Mantan.

Mantan itu hanya kenangan yang harus dilupakan, move on dong.

"Selamat ya Xeno, wah udah 7 bulan aja, 2 bulan lagi jadi mama kamu," ujar Syca sambil mencepika-piki Xeno.

Ternyata Axel sudah ada didepan Xeno.

Para mantan hanya menatap Axel, membuat Xeno risih.

"He is mine," ujar Xeno membuat semuanya pergi.

Aduh, aneh-aneh aja.

Syca yang merasa bersalah karena membawa mereka langsung meminta maaf.

"Aduh maafin ya, aku gak tau kalo jadi gitu," ujar Syca.

"Gapapa, risih aja lihatnya, suami orang kok dilihat-lihat, genit lagi," jawab Xeno sewot sekarang Xeno memeluk lengan Axel lagi.

"Aku diperebutkan lagi," ujar Axel membuat Xeno mencubit lengannya, membuat Axel kesakitan dan Syca hanya tertawa melihat tingkah Axel dan Xeno yang tingkahnya kayak anak kecil, padahal mereka mau punya anak.

"Aku duluan ya, Abi nyuruh pulang," pamit Syca.

"Iya, makasih udah datang," ujar Axel dan Xeno membuat Syca tersenyum sambil melambaikan tangannya.

"Eh Kak."

"Kenapa Xeno?" tanya Axel sambil mengambil bangku yang ada didepannya dan mendudukan Xeno disana.

Abis itu dia mengambil bangku lagi.

Setelah duduk, Xenopun langsung berbicara.

"Aku cantik gak, kak?" tanya Xeno membuat Axel bingung.

"Hah? Kamu kenapa, sayang?" tanya Axel bingung, entah kenapa selama 7 bulan ini Xeno selalu aneh.

"Jawab aja, susah amat, pake nanya lagi," jawab Xeno sewot.

"Cantik kok, kenapa?" jawab Axel tulus.

"Beneran?"

"Iya kenapa?" tanya Axel lagi.

"Soalnya Kio sama Alfi bilang aku gemuk abis itu jelek kayak gembel," jawabnya membuat Axel kaget dan ingin tertawa, tapi dia tahan karena takut nyakiti hati Xeno.

"Kalo gemuk itukan wajar, kamukan lagi hamil, kalo gak gemuk gak normal dong," ujar Axel sambil mengelus rambutnya Xeno.

"Kamu kok percaya sama ucapan mereka? Aneh," ucap Axel sambil memakan Apel yang ada diatas meja.

"Yaiyalah, katanya kalo aku jelek kamu bakal cari Istri baru, abis itu bakal cerai sama aku," jawabnya dengan air mata yang sudah menetes.

Gawat, bisa dihajar Daddy kalo lihat anak kesayangannya nangis.

"Jangan nangis sayang, aduh gak akan deh, sialan banget tuh orang," ujar Axel sambil mengelap air mata Xeno yang masih deras itu.

"Axel? Kenapa Xeno nangis? Kamu apain Xeno?" tanya seseorang membuat Axel parno duluan, soalnya dia tau ini suara siapa.

Yups, ini suara Daddynya Xeno.

"Gak ngapa-ngapain kok, Dad," jawab Axel setenang mungkin, tapi dia masih ketakutan.

"Masa? Kalo gitu kenapa dia nangis?" tanya Rian -daddynya Xeno.

"Xeno lagi baper, dad," jawab Axel lagi, tapi emang kenyataanya emang gitu.

"Benar sayang, ucapan Axel?" tanya Rian membuat Xeno mengangguk.

"Yaudah, aku tinggalin daddy sama Xeno ya, mau kedepab nih, ok selamat bersenang-senang," pamit Axel.

Axel masih sadar diri, biarkan Daddy dan Anak itu saling berbicara, setelah sekian lama, padahal hampir seminggu dia kerumah Daddynya.

***
"Loh Axel, Xeno mana?" Tanya Farah sambil merapikan piring yang ada diruang tamu.

"Lagi ngobrol sama Daddy," jawab Axel sambil tiduran diatas Sofa.

"Axel, kamu gak malu? Ini acaranya masih ada loh," ujar Farah sambil mengusir Axel dari sofa.

"Aih mama rese, yaudah aku kekamar ya, kalo Xeno atau siapun nanya bilang aja Axel dikamar," ujar Axel sambi menaiki tangga.

Farah hanya tersenyum.

Karena Axel sudah berubah, walaupun muka sok coolnya masih ada.

Farah jadi Ingat gimana Axel bilang ingin Xeno.

Hal yang sangat mengejutkan diusianya yang baru 21 tahun itu.

Farah menoleh kearah Xeno dan Daddynya.

"Kak Axel mana, mama?" tanya Xeno sambil menguap.

"Di Kamar, tidur," jawab Farah sambil mengelus kepalanya Xeno.

Sedangkan Rian hanya tersenyum.

"Kamu kayaknya ngantuk juga, tidur sana nyusul Axel, dianya udah tidur duluan, biar mama, papa, daddy sama mommy kamu yang ngurus ini, ok?"

"Ok, mama, babay mama, babay daddy," ujar Xeno sambil mencium pipi mamanya dan daddynya.

Setelah itu dia berjalan kekamar Axel.

Tbc.

Ya, bisa update ya, btw, kayaknya dalam minggu ini cerita ini harus full alias selesai editing.

Artinya aku akan 2 kali sehari update, karena bulan ini waktunya masih sempet lanjut cerita.

Pokoknya sampai jumpa di part lainnya~










Sincerely Yours,

Soufi Silvia.

Marrying With The Bad Boy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang